Claudius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Mengubah Artikel Lama ke Baru
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source
 
Baris 39:
|religion = [[Agama di Romawi Kuno|Paganisme Romawi]]
||Dynasty = Julio-Claudian}}
'''Tiberius Claudius Caesar Augustus Germanicus''', singkatnya '''Claudius''' (1 Agustus 10 SM – 13 Oktober 54 M), adalah [[kaisar Romawi]] ke-4 yang berkuasa dari 24 Januari 41 hingga kematiannya tahun 54 karena diracuni oleh istrinya sendiri, Aggripina, yang juga adalah ibu [[Nero]]. Lahir di [[Lugdunum]] di [[Galia]] (kini [[Lyon]]) dari pasangan [[Nero Claudius Drusus|Drusus]] dan [[Antonia Minor]], ia adalah kaisar Romawi pertama yang terlahir di luar [[Italia]].
 
'''Claudius''' (lahir dengan nama ''Tiberius Claudius Caesar Augustus Germanicus''; 1 Agustus 10 SM – 13 Oktober 54 M) adalah [[Kaisar Romawi]] keempat dari [[Dinasti Julio-Claudian]], yang memerintah dari tahun 41 M hingga kematiannya pada tahun 54 M. Claudius merupakan anggota keluarga [[kekaisaran Romawi]] yang jarang diharapkan untuk memerintah, mengingat kondisi fisiknya yang lemah dan kesehatannya yang buruk. Meski demikian, dia berhasil naik takhta setelah pembunuhan keponakannya, [[Caligula|Kaisar Caligula]], dan pemerintahannya dikenang karena berbagai pencapaian administratif dan militer, serta berbagai intrik politik di sekelilingnya.
Pada era kekuasaannya, dilancarkan [[penaklukan Romawi di Britania]].
 
==Kehidupan Nama Awal==
Claudius lahir di [[Lugdunum]], [[Gallia]] (sekarang [[Lyon]], [[Prancis]]) pada 1 Agustus 10 SM. Dia adalah anak dari '''Drusus''', seorang jenderal Romawi yang dihormati, dan [[Antonia Minor]], putri dari [[Mark Antony]] dan [[Octavia Minor]], saudari dari [[Kaisar Augustus]]. Claudius dibesarkan di lingkungan aristokrat Romawi, tetapi kesehatannya yang buruk, termasuk gagap dan masalah gerak tubuh, membuat keluarganya tidak menganggap dia memiliki potensi politik atau militer yang besar.
* '''Tiberius Claudius Drusus''' dari kelahiran hingga 4 M
* '''Tiberius Claudius Nero Germanicus''' hingga naik tahta
* '''Tiberius Claudius Caesar Augustus Germanicus''' ketika menjadi [[kaisar Romawi|Kaisar]]
 
Pada masa mudanya, Claudius sering dijauhi oleh keluarga kerajaan, dan hanya mendapatkan pendidikan terbatas dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lebih berpengaruh. Meskipun demikian, Claudius mengembangkan minat yang mendalam dalam bidang sejarah dan sastra, menulis beberapa karya yang kini telah hilang.
== Riwayat ==
 
==Kenaikan Takhta==
Claudius dilahirkan pada tahun [[10 SM]] di kota [[Lugdunum]] di [[Galia]] ([[Lyons]], [[Prancis]] modern). Ibunya adalah Antonia Minor, putri bungsu Marcus Antonius dengan Octavia, dan ayahnya adalah Drusus, adik lelaki [[Tiberius]]. Karena ibunya adalah keponakan kaisar [[Augustus]], Claudius berkerabat dengan [[Augustus]], dan pamannya [[Tiberius]] akan menjadi kaisar, sehingga Claudius sudah menjadi orang penting bahkan sejak masih anak-anak. Dia memiliki seorang kakak perempuan dan seorang kakak lelaki, [[Germanicus]] (yang kemudian menjadi ayah [[Caligula]]). Ayah Claudius meninggal mendadak ketika Claudius berusia 1 tahun, sehingga Claudius akhirnya diasuh oleh ibunya Antonia dan neneknya Livia. Mereka menyewa sejarawan Livius untuk mengajarkannya sejarah.
Claudius menjadi kaisar secara tidak terduga setelah pembunuhan [[Caligula|Kaisar Caligula]] pada tahun 41 M. Pada saat itu, Claudius bersembunyi di balik tirai istana kekaisaran, tetapi ketika pasukan penjaga Praetoria menemukannya, mereka mendeklarasikannya sebagai kaisar. Awalnya, banyak senator yang menolak Claudius karena mereka memandangnya lemah dan tidak kompeten, tetapi dukungan dari Praetoria memastikan kekuasaannya.
 
Sebagai seorang kaisar, Claudius berusaha memperkuat otoritasnya dengan melakukan berbagai reformasi, baik di bidang administrasi sipil maupun militer.
Claudius memiliki kecacatan, sehingga ibunya merasa bahwa dia tak akan mampu menjadi politisi. Dia gagap, kepalanya gemetar, lututnya lemah, dia bergerak serampangan ketika gembira. Dia mungkin menderita penyakit langka yang disebut "Penyakit Wilson", yang membuat orang gila - [[Caligula]] juga mungkin menderita penyakit yang sama. Bisa juga Claudius menderita kelumpuhan [[otak]]. Namun, Suetonius dalam bukunya yang berjudul "''The Live Of The Twelve Caesar''" atau "Kehidupan 12 kaisar" menulis, ketika Claudius sedang dalam keadaan tenang dan duduk, ia merupakan sosok bangsawan yang tampan dan tinggi.
 
==Pemerintahan==
Karena penyakitnya, Claudius selalu berdiam di rumah dan tidak menghadiri pesta ataupun bergabung ke pasukan, dan dia tidak mengikuti pemilihan atau urusan [[politik]] lainnya. Dia sering membaca buku, dan menulis karya sejarah dan ilmiah. Jadi [[Augustus]], [[Tiberius]], dan [[Caligula]] tidak terlalu memperhatikannya, dan mereka tidak membunuhnya ketika mereka membunuh sebagian besar kerabat mereka. Claudius sendiri juga mengakui, bahwa ia sering melebih-lebihkan penyakitnya untuk menyelamatkan nyawanya.
Pemerintahan Claudius ditandai dengan berbagai pencapaian penting di bidang administrasi dan perluasan wilayah Romawi. Dia dikenal sebagai kaisar yang rajin dan terlibat langsung dalam pemerintahan, meskipun banyak yang mengatakan bahwa dia terlalu dipengaruhi oleh istri-istri dan penasihat terdekatnya.
 
====Reformasi Administratif====
Namun pada tahun [[37 M]], ketika Claudius berusia 46 tahun, [[Caligula]] memutuskan mengangkatnya sebagai konsul. Mungkin dia ingin mengingatkan rakyat bahwa mereka dulu begitu menyukai ayah [[Caligula]], Germanicus yang merupakan kakak Claudius. [[Caligula]] sering mengolok-olok dan mempermainkan Claudius, dan membuat Claudius menderita. Namun rakyat jadi lebih memperhatikan Claudius.
Claudius terkenal karena mengembangkan struktur pemerintahan Romawi, terutama dengan memberi lebih banyak kekuasaan kepada para '''liberti''' (mantan budak) di pemerintahan. Ini dipandang kontroversial oleh [[aristokrat|kaum aristokrat]] Romawi, tetapi Claudius percaya bahwa orang-orang ini lebih dapat dipercaya daripada elit yang sering terlibat dalam berbagai intrik politik.
 
Dia juga memperkenalkan reformasi dalam sistem peradilan dan memperluas kewarganegaraan Romawi kepada banyak provinsi. Di bawah kepemimpinannya, birokrasi kekaisaran menjadi lebih terstruktur dan efisien.
Empat tahun kemudian ketika Caligula dibunuh, rakyat menyadari bahwa Claudius merupakan satu-satunya keturunan [[Augustus]] dan anggota dinasti [[JulioClaudian|Julio-Claudian]] yang masih hidup, jadi ia pun diangkat menjadi [[kaisar]] oleh ''Prateorian Guard'' atau pasukan ''Praetorian''. Claudius ketika itu berusia 50 tahun. Ia ditemukan sedang bersembunyi di belakang tirai pada saat pembunuhan Caligula dan keluarganya berlangsung. Rakyat mungkin tidak terlalu berharap banyak padanya, tetapi ternyata Claudius memerintah dengan baik - kecacatannya tidak menghalanginya menjadi orang yang cerdas.
 
====Ekspansi Militer====
Claudius membuat [[Kekaisaran Romawi]] menjadi lebih luas dengan mengirim pasukan untuk menaklukan [[Britania]] (Inggris modern), dan dengan pengambilalihan politik di berbagai tempat, yaitu: Thrace, Noricum, Pamphylia, Lycia dan [[Yudea]] (Israel modern). Dia juga membuat sistem pengadilan menjadi lebih adil, meskipun ia mudah dibujuk dan kadang-kadang tidak dapat menjadi seadil yang dia inginkan. Dia juga memberi lebih banyak hak kepada para budak dan wanita. Dia membangun pelabuhan besar di [[Ostia]], memudahkan pengiriman gandum ke [[Roma]] dari [[Afrika]] dan [[Mesir]] melalui laut. Dan dia membangun 2 ''Aqueduct'' (saluran air) yang besar, yaitu: ''Aqua Claudia'' (pembangunannya sudah dimulai sejak zaman Caligula) dan ''Anio Novus''. Ia juga memperbaiki yang lain, yaitu ''Aqua Virgo.''
Di bawah pemerintahan Claudius, [[Kekaisaran Romawi]] mencapai ekspansi signifikan, yang paling terkenal adalah '''penaklukan Britania''' pada tahun 43 M. Operasi militer ini membawa sebagian besar Britania di bawah kendali Romawi, dan Claudius merayakannya dengan mengadakan sebuah parade kemenangan di Roma.
 
Selain Britania, Claudius juga memperluas kekuasaan Romawi di [[Afrika Utara]] dan [[Timur Tengah]], serta memperkuat perbatasan di sepanjang [[Danube]].
Claudius merasakan penderitaan yang sangat berat untuk menyenangkan hati para [[Senator Romawi|Senator]]. Walaupun Claudius memperbolehkan para Senator untuk mengeluarkan koin dengan gambar mereka sendiri, juga mengembalikan kekuasan atas provinsi Makedonia dan Achae ke tangan Senat, tetapi [[Senator Romawi|Senator]] tetap tidak menyukai Claudius karena cara kenaikannya ke takhta, juga mereka menganggap bahwa Claudius sangat rentan dan mudah dimanipulasi sehingga mereka ingin membunuhnya. Akibatnya, Claudius terpaksa untuk memperkuat kedudukannya, hal ini menyebabkan kematian 35 Senator dan 300 bangsawan lainnya. Karena angka kematian senator dan bangsawan yang tergolong banyak, Claudius mendapat reputasi buruk di antara para sejarahwan kuno seperti Tacitus, Seneca, Suetonius, dsb. Oleh sebab itu, Claudius tidak mempercayai para [[Senator]], dan lebih sering memanfaatkan budak bebas sebagai pembantunya. Pada akhirnya Claudius diracuni oleh istrinya, [[Agrippina]] Muda, yang menginginkan kekuasaan untuk dirinya sendiri dan putranya [[Nero]]. Claudius meninggal pada tahun [[54 M]] pada usia 64 tahun, kemungkinan akibat jamur beracun.
 
==Kehidupan Pribadi dan Intrik Istana==
Claudius menikah empat kali sepanjang hidupnya, dan kehidupan pernikahannya dipenuhi dengan skandal dan intrik. Istri-istrinya termasuk '''Plautia Urgulanilla''', [[Aelia Paetina]], [[Valeria Messalina]], dan yang terakhir [[Agrippina Minor]], ibu dari [[Nero]].
 
Pernikahannya dengan Messalina menjadi salah satu yang paling terkenal karena kisah pengkhianatannya. Messalina, yang dikenal karena perilakunya yang tidak terkendali, akhirnya dihukum mati oleh Claudius setelah terlibat dalam sebuah skandal besar yang mengancam kedudukan kekaisaran.
 
Setelah kematian Messalina, Claudius menikahi Agrippina, yang berambisi menjadikan anaknya dari pernikahan sebelumnya, Nero, sebagai pewaris takhta. Agrippina berhasil meyakinkan Claudius untuk mengadopsi Nero sebagai putranya, yang kemudian menjadi salah satu faktor yang menentukan di akhir hayat Claudius.
 
==Kematian==
Claudius meninggal secara mendadak pada 13 Oktober 54 M, dan banyak sejarawan kuno percaya bahwa dia diracun oleh [[Agrippina Minor|Agrippina]] untuk membuka jalan bagi [[Nero]] menjadi kaisar. Meskipun penyebab kematiannya masih diperdebatkan, banyak bukti yang menunjukkan bahwa Agrippina berperan dalam kematian Claudius.
 
==Referensi==
{{reflist}}
* Suetonius, The Twelve Caesars
* Tacitus, Annals
* Dio Cassius, Roman History
* Barbara Levick, Claudius: Emperor of Rome
 
== Pranala luar ==