Prabowo Subianto: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kehidupan awal dan keluarga: tentang perjumpaannya dengan aktivis mahasiswa angkatan 66, Soe Hok Gie |
|||
Baris 98:
Ayah Prabowo, [[Sumitro Djojohadikusumo]] (1917–2001), berasal dari [[Gombong, Kebumen|Gombong]], [[Kabupaten Karanganyar (Kebumen)|Kabupaten Karanganyar]] (Sekarang wilayah [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]]). Ia adalah seorang ekonom yang menjabat sebagai mantan Menteri Perekonomian pada masa Presiden [[Soekarno]] dan [[Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia|menteri Riset dan Teknologi]] pada [[Soeharto]].<ref>Ready Susanto, ''Mari mengenal kabinet Indonesia'' [Let's know the cabinet of Indonesia], Lazuardi Buku Utama, Jakarta, 2011.</ref> Sumitro menamai Prabowo dengan nama adik laki-lakinya sendiri yang terbunuh dalam insiden melawan [[Pertempuran Lengkong|Pasukan Jepang di Lengkong, Tangerang]] selama [[Revolusi Nasional Indonesia]].<ref name="Friend">Friend (2003), p. 323</ref> Ibunda Prabowo, Dora Marie Sigar (1919–2008), adalah seorang [[Kristen Protestan]] dari [[orang Minahasa|keturunan Minahasa]], yang berasal dari keluarga Sigar-Maengkom di Langowan, [[Sulawesi Utara]].<ref>{{Cite book|title=Christianity in Indonesia: Perspectives of Power|last=Schröter|first=Susanne|date=2010|page=311|publisher=LIT Verlag Münster|isbn=978-3-643-10798-5}}</ref> Mereka menikah di [[Utrecht]], [[Belanda]].<ref name="kumparan" />
Prabowo Subianto memiliki dua kakak perempuan, Bianti Djiwandono yang lahir pada tahun 1946, dan Maryani Djojohadikusumo yang lahir pada tahun 1948.<ref name="kumparan">{{Cite web |title=Prabowo Subianto dan Keluarganya |url=https://kumparan.com/kumparannews/prabowo-subianto-dan-keluarganya |access-date=2023-06-22 |website=kumparan |language=id-ID |archive-date=22 Juni 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230622133525/https://kumparan.com/kumparannews/prabowo-subianto-dan-keluarganya |url-status=live }}</ref> Adik laki-laki satu-satunya, [[Hashim Djojohadikusumo]], lahir pada tahun 1953.<ref name="kumparan" /> Kakak sulung Prabowo, Bianti, menikah dengan [[Sudrajad Djiwandono]], [[Daftar Gubernur Bank Indonesia|Gubernur Bank Indonesia]] periode 1993 hingga 1998, sedangkan adiknya, Maryani, menikah dengan pengusaha ekspatriat asal Prancis, Didier Lemaistre yang meninggal pada 2018.<ref name="kumparan" /> Pada usia sekitar 18 tahun, Prabowo tampaknya pernah cukup akrab bahkan terlibat dalam diskusi yang serius dengan aktivis mahasiswa angkatan 66, Soe Hok Gie. Namanya beberapa kali disebut dalam catatan harian Soe Hok Gie yang kemudian diterbitkan dengan judul "Catatan Seorang Demonstran".<ref>{{Cite web|date=2018-10-19|title=Prabowo di Mata Soe Hok Gie|url=https://historia.id/politik/articles/prabowo-di-mata-soe-hok-gie-vqj9K/page/2|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-10-21}}</ref>
Adik laki-laki Prabowo, Hashim, adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan aset tersebar di seluruh dunia mulai dari Indonesia hingga Eropa dan Amerika Utara. Karena pengasingan politik ayahnya akibat perbedaan pendapat dengan Sukarno pada tahun 1960-an, mereka hidup dalam pengasingan terutama di negara-negara seperti Swiss, Singapura, Thailand, Malaysia dan Inggris, sehingga Prabowo dan saudara-saudaranya memiliki latar belakang kosmopolitan.<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartaglobe.com/coverstory/hashims-new-horizons/495099|title=Hashim's new horizons|work=Jakarta Globe|access-date=10 Mei 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20130318144935/http://www.thejakartaglobe.com/coverstory/hashims-new-horizons/495099|archive-date=18 Maret 2013|url-status=dead}}</ref> Selama masa sekolah menengahnya, ia belajar di [[Victoria Institution]] di [[Kuala Lumpur]], Malaysia.<ref>{{cite web|url=https://www.nst.com.my/news/nation/2019/11/538880/prabowo-recalls-childhood-days-kl|title=Prabowo recalls childhood days in KL|work=New Strait Times|date=15 November 2019 |access-date=15 November 2019|archive-date=15 November 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20191115054334/https://www.nst.com.my/news/nation/2019/11/538880/prabowo-recalls-childhood-days-kl|url-status=live}}</ref> Antara tahun 1966 dan 1968, keluarga tersebut tinggal di London, tempat Prabowo bersekolah dan lulus dari American School.<ref>The American School in London – 1968: Gateway, p. 32 [yearbook]</ref> Sumitro kemudian mendorong putranya untuk masuk akademi militer. Salah satu panutan Prabowo adalah [[Mustafa Kemal Atatürk]], dan menurut rekan-rekan dan pengamat, Prabowo berbakat, memiliki hasrat untuk melakukan siasat, dan memiliki hasrat untuk kekuasaan politik.<ref name="Friend" /> Sumitro sendiri berasal dari kalangan elite. Ayahnya, [[Margono Djojohadikusumo]], adalah pendiri bank negara pertama [[Bank Negara Indonesia]] (BNI), pemimpin pertama [[Dewan Pertimbangan Agung]] (DPA) sementara, dan anggota [[Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan]] (BPUPKI) yang menyusun langkah-langkah kemerdekaan Indonesia.<ref>Djojohadikusumo, Margono (2000). ''Kenang-Kenangan dari Tiga Zaman''. Penerbit Indira.</ref>
|