Muhaimin Iskandar: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mehmed Saykono (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26447711 oleh 182.253.218.135 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App undo
Baris 119:
}}
 
'''Dr. (HC) Drs. Abdul Muhaimin Iskandar M.Si.''' ({{lahirmati|[[Jombang]]|24|9|1966}}), atau lebih dikenal sebagai '''Cak Imin,''' atau '''Gus Imin, Gus Muhaimin, Gus AMI''', adalah seorang politikus [[Indonesia]] yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Kabinet Merah Putih sejak tanggal 21 Oktober 2024. Sebelumnya, Muhaimin merupakan [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] sejak 2019, dan Ketua Umum [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) sejak 2005. PosisiSebelumnya, ia menjabat sebagai [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] juga pernah dijabatnya sejak tahunpada 1999 hingga 2009 dan kemudian berlanjut dengan menjadi, [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] pada 2009 hingga 2014 di [[Kabinet Indonesia Bersatu II]], dan kemudian terpilih menjadi [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]] pada 2018 hingga 2019 setelah dilakukannya revisi terhadap UU MPR, DPR, DPD dan DPRD. Ia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dalam [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2024]], mendampingi [[Anies Baswedan]]. Kiprahnya di parlemen dimulai ketika menyertai [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilu 1999]] yang membawanya menduduki kursi legislatif mewakili [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]].<ref>{{Cite web|title=Compromise Cabinet 2.0|url=https://www.thejakartapost.com/news/2009/10/22/compromise-cabinet-20.html-0|website=The Jakarta Post|language=id-ID|date=2009-10-22|access-date=2023-09-14|language=en}}</ref>
 
Lahir di [[Kabupaten Jombang|Jombang]], ia menempuh pendidikan di [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) dan [[Universitas Indonesia]] (UI). Ia memasuki dunia politik pada masa [[Kejatuhan Soeharto|kejatuhan]] presiden [[Suharto]] pada akhir [[1990-an]]. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1999, sebagai anggota [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB). Ia dekat dengan presiden dan pendiri PKB [[Abdurrahman Wahid]], dan terpilih sebagai ketua PKB pada tahun 2005.