Ilias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 352:
== Dampak terhadap seni rupa dan budaya populer ==
{{Main|Perang Troya dalam budaya populer}}
''Ilias'' sudah dihargai sebagai salah satu karya sastra standar yang sangat penting pada zaman [[Yunani Klasik]] dan masih terus dihargai pada zaman [[periode Hellenistik|Helenistis]] dan zaman [[Kekaisaran Romawi Timur]]. Para penulis naskah drama sangat gemar menggarap subjek-subjek dari Perang Troya. Trilogi gubahan [[Aiskhilos]], yakni ''[[Oresteya]]'', yang terdiri atas ''Agamemnon'', ''Para Pembawa Persembahan Curah'', dan ''Emenides'', mengisahkan perjalanan hidup Agamemnon sepulangnya dari medan perang.<!-- Homeros alsomemberi camedampak toyang bebesar of great influence interhadap budaya Eropa dengan tumbuhnya kembaliketika minat orangmasyarakat Eropa terhadap hal-ihwal kepurbakalaan Yunani kembali tumbuh pada [[Renaisans|Abad Renensans]], anddan itmasih remainsmenjadi thekarya firstsastra andyang mostterutama influentialdan workyang ofpaling theberpengaruh di antara karya-karya sastra [[Westernkanon canonBarat]]. Karya sastra ini kembali hadir secara utuh kembali hadir di Italia dan Eropa Barat sejak abad ke-15, terutama melalui terjemahan-terjemahannya ke dalam bahasa Latin dan bahasa-bahasa rakyat setempat.
 
PriorMeskipun todemikian, thissebelum reintroduction,kemunculan howeverkembali tersebut, asuatu shortenedversi ringkasan Latin versiondari ofsyair the poemtersebut, knownyang dikenal asdengan thesebutan ''[[Ilias Latina]]'', wassudah verydikaji widelysecara studiedluas anddan readdijadikan asbahan abacaan basicwajib schooldi textsekolah. TheBangsa WestEropa tendedcenderung tomenganggap viewHomeros Homertidak asdapat unreliabledipercaya aslantaran theymerasa believedsudah theymemiliki possessedketerangan-keterangan muchsaksi moremata downPerang toTroya earthyang andlebih realisticmembumi eyewitnessdan accountsrealistis ofyang the Trojan War written byditulis [[Dares Frygios|Dares]] anddan [[DictysDiktis CretensisKretensis|Diktus]], whoyang werekonon supposedlymenyaksikan presentperistiwa atitu thedengan eventsmata kepala sendiri. TheseRiwayat-riwayat palsu dari [[lateAbad antiqueKuno Akhir]] forgedtersebut accountsmendasari formedpenulisan the basis of several eminently popularsejumlah [[Middleromansa Ages|medievalaswasada]] yang sangat populer pada [[chivalricAbad romancePertengahan]]s, mostteristimewa notablyyang thosedihasilkan ofoleh [[Benoît de Sainte-Maure]] anddan [[Guido delle Colonne]].<!--
 
These in turn spawned many others in various European languages, such as the first printed English book, the 1473 ''[[Recuyell of the Historyes of Troye]]''. Other accounts read in the Middle Ages were antique Latin retellings such as the ''[[Excidium Troiae]]'' and works in the vernaculars such as the [[Trójumanna saga|Icelandic Troy Saga]]. Even without Homer, the Trojan War story had remained central to Western European [[medieval literature|medieval literary]] culture and its sense of identity. Most nations and several royal houses traced their origins to heroes at the [[Trojan War]]. Britain was supposedly settled by the Trojan [[Brutus of Troy|Brutus]], for instance.{{citation needed|date=July 2015}}