Hüma Hatun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
Saat Mehmed berusia 11 tahun, Sultan Murad mengirimnya ke Manisa sebagai gubernur sebagai bentuk latihan para pangeran Utsmani untuk memerintah negara. Sebagai ibu pangeran, Hüma ikut bersama Mehmed sebagaimana tradisi, sebagai pengawas dan pembimbing putranya, juga kepanjangan tangan dari sultan.
 
Meninggalnya Şehzade Alaeddin pada 1443 menjadikan Mehmed sebagai pewaris tunggal. Kematian Alaeddin menjadikan Sultan Murad tertekan, sehingga dia turun takhta pada tahun selanjutnya dan beristirakhatberistirahat di Manisa.<ref name="Hüma">{{cite web|title=Hüma Hatun Biografi|url=https://somuncubaba.net/dergi/187-sayi/huma-hatun/|website=somuncubaba.net|access-date=12 June 2020}}</ref> Mehmed kemudian naik takhta sebagai [[Mehmed II]]. Sebagai ibunda sultan yang sedang berkuasa, Hüma berperan sebagai ibu suri (''valide hatun'').
 
Tahun 1446, Yanisari melakukan revolusi, menjadikan Murad kembali naik takhta. Mehmed kemudian dikirim ke Bursa bersama Hüma. Hüma meninggal pada tahun 1449, padadua masatahun keduasebelum kekuasaanMehmed Muradkembali naik takhta dan empat tahun sebelum penaklukkan Konstantinopel. Makamnya terletak di lokasi yang dikenal sebagai "Hatuniye Kümbedi" (Makam Hatuniye) di sebelah timur [[Komplek Muradiye]], yang dibangun oleh putranya Mehmed. Kawasan tempat makamnya berada selama ini dikenal sebagai Kawasan Hüma Hatun.<ref>{{cite book|author1=Ahmed Akgündüz|author2=Said Öztürk|title=Ottoman History: Misperceptions and Truths|url=https://books.google.com/books?id=WKfIAgAAQBAJ|year=2011|publisher=Oxford University Press|isbn=978-9-090-26108-9}}</ref>
 
== Referensi ==