J.League: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 68:
Liga ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola profesional utama di Jepang, termasuk [[J1 League|J1]], [[J2 League|J2]], dan [[J3 League|J3]].<br/>
Didirikan pada tahun 1993 sebagai liga sepak bola profesional pertama di Asia, liga ini telah menjadi salah satu liga tersukses di Asia. Pada tahun 1999, J2 League didirikan, diikuti oleh J3 League pada tahun 2013.
==Sejarah==
===Sebelum liga profesional (pra-1992)===
Sebelum dimulainya J.League, kompetisi liga level tertinggi untuk klub sepak bola di Jepang adalah [[Liga Soccer Jepang|Japan Soccer League (JSL)]], yang terdiri dari klub-klub amatir.<ref>{{cite web|url=https://www.fifa.com/tournaments/archive/tournament=107/edition=4735/news/newsid=101705.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20131213043252/http://www.fifa.com/tournaments/archive/tournament=107/edition=4735/news/newsid=101705.html |url-status=dead |archive-date=13 Desember 2013 |title=Sepak bola menemukan rumah di Jepang |publisher=FIFA.com |date=12 Desember 2005 |access-date=22 Desember 2013}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.wsc.co.uk/wsc-daily/997-July-2010/5577-how-japan-created-a-successful-league |title=Ketika Sabtu Tiba - Bagaimana Jepang menciptakan liga yang sukses |publisher=Wsc.co.uk |date=18 Juli 2010 |access-date=22 Desember 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160809201118/http://www.wsc.co.uk/wsc-daily/997-July-2010/5577-how-japan-created-a-successful-league |archive-date=9 Agustus 2016 |url-status=mati }}</ref> Meskipun mengalami masa kejayaan pada akhir 1960-an dan awal 1970-an (ketika tim nasional Jepang [[Sepak Bola pada Olimpiade Musim Panas 1968|memenangkan medali perunggu Olimpiade]] di [[Olimpiade Musim Panas 1968|pertandingan Olimpiade 1968 di Meksiko]]), JSL mengalami kemunduran pada 1980-an, sejalan dengan memburuknya situasi ekonomi di seluruh dunia, jumlah penggemar yang semakin sedikit, kualitas lapangan tidak terlalu bagus, dan kualitas tim nasional Jepang yang berada dibawah tim-tim besar Asia lainnya.
Untuk meningkatkan kualitas permainan di dalam negeri, dan untuk mencoba menarik lebih banyak penggemar dan pendukung, serta untuk memperkuat kekuatan tim nasional, maka [[Asosiasi Sepak Bola Jepang]] (JFA) memutuskan untuk segera membentuk liga sepakbola profesional. Selama era ini, investor sepak bola Jepang melakukan perjalanan secara eksklusif ke Eropa untuk menemukan model yang memungkinkan untuk diterapkan, dan akhirnya Jepang mengadopsi model [[Bundesliga]] Jerman untuk mengembangkan liga profesionalnya sendiri.<ref>{{Cite web|url = https://bleacherreport.com/articles/1681906-the-german-bundesligas-importance-to-japanese-football|title = Bundesliga Jerman, Sepak Bola Jepang Berbagi Hubungan yang Saling Menguntungkan|website = [[Bleacher Report]]|access-date = 2020-09-19|archive-date = 2021-01-30|archive-url = https://web.archive.org/web/20210130032112/https://bleacherreport.com/articles/1681906-the-german-bundesligas-importance-to-japanese-football|url-status = live}}</ref>
Liga sepak bola profesional, J.League dibentuk pada tahun 1992, dengan delapan klub yang berasal dari Divisi Pertama JSL, satu dari Divisi Kedua, dan klub [[Shimizu S-Pulse]] yang baru dibentuk. <br/>
Pada saat yang sama, JSL mengubah namanya menjadi [[Liga Sepak bola Jepang (lama)|Japan Football League (JFL)]], dan berubah menjadi liga semi-profesional.
Meskipun J.League tidak diluncurkan secara resmi hingga tahun 1993, kompetisi [[Piala J.League|Piala Yamazaki Nabisco]] diadakan diantara sepuluh klub pendiri J.League pada tahun 1992 untuk mempersiapkan kompetisi J.League musim perdana.
===Musim perdana dan ledakan J.League (1993–1995)===
J.League secara resmi memulai musim pertamanya dengan sepuluh klub pada 15 Mei 1993, saat [[Tokyo Verdy|Verdy Kawasaki]] menjamu [[Yokohama F. Marinos|Yokohama Marinos]] di [[Stadion Nasional (Tokyo, 1958)|Stadion Nasional Tokyo]].
===Setelah ledakan (1996–1999)===
Meskipun sukses dalam tiga tahun pertama, pada awal 1996 jumlah penonton liga menurun drastis, bertepatan dengan [[Dekade yang Hilang (Jepang)|kemerosotan ekonomi Jepang]]. Pada tahun 1997, rata-rata kehadiran adalah 10.131, dibandingkan dengan lebih dari 19.000 pada tahun 1994. [[Yokohama Flügels]] digabung dengan Yokohama Marinos karena pengunduran salah satu sponsor utama mereka, tepat setelah mereka menjadi pemenang [[Piala Kaisar 1998]] pada tanggal 1 Januari 1999.
===Perubahan infrastruktur dan format permainan (1999–2004)===
{{Main|Liga J2}}
Manajemen liga menyadari bahwa mereka sedang menuju ke arah yang salah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, manajemen mengeluarkan dua solusi.
Pertama, mereka mengumumkan Visi Seratus Tahun J.League, yang bertujuan untuk membuat 100 klub sepak bola profesional di negara Jepang pada tahun 2092, yang akan menjadi musim keseratus kompetisi J.League. Liga juga mendorong klub untuk mempromosikan olahraga dan kegiatan kesehatan yang yang terkait dengan sepak bola ataupun bukan sepak bola, untuk memperoleh sponsor lokal, dan untuk membangun hubungan baik dengan kota asal mereka di tingkat akar rumput. Liga percaya bahwa hal ini akan memungkinkan klub untuk menjalin ikatan dengan kota masing-masing dan mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, perusahaan, dan warga negara. Dengan kata lain, klub akan dapat mengandalkan penduduk setempat, daripada sponsor tingkat nasional.
Kedua, infrastruktur liga berubah drastis pada tahun 1999. Liga mengakuisisi sembilan klub dari JFL semi-profesional dan satu klub dari J.League untuk menciptakan sistem dua divisi. Divisi teratas menjadi J.League Divisi 1 (J1) dengan 16 klub, sementara J.League Divisi 2 (J2) diluncurkan dengan sepuluh klub pada tahun 1999. [[Liga Sepakbola Jepang (semi-pro)|JFL]] yang awalnya merupakan tingkat kedua, sekarang menjadi liga tingkat ketiga.
Selain itu, hingga tahun 2004 (dengan pengecualian [[Liga J 1996|musim 1996]]), musim J1 dibagi menjadi [[Apertura dan Clausura|dua]]. Di akhir setiap musim, juara dari setiap babak memainkan [[J.League Championship|seri dua leg]] untuk menentukan pemenang dan runner-up musim secara keseluruhan. [[Júbilo Iwata]] pada tahun 2002, dan [[Yokohama F. Marinos|Yokohama F. Marinos]] pada tahun 2003, memenangkan kedua "babak" dari masing-masing musim, sehingga menghilangkan perlunya seri playoff. Ini adalah bagian dari alasan liga menghapuskan sistem split-season mulai tahun 2005.
===Format Liga Eropa & Liga Champions AFC (2005–2008)===
Sejak musim [[2005 J.League Division 1|2005]], J.League Division 1 terdiri dari 18 klub (dari 16 pada tahun 2004) dan format musim menjadi mirip dengan sepak bola klub Eropa. Jumlah klub yang terdegradasi juga meningkat dari 2 menjadi 2,5, dengan klub ketiga dari bawah masuk ke [[J.League Promotion / relegation Series|Promotion / relegation Series]] dengan klub J2 yang berada di posisi ketiga. Sejak saat itu, selain penyesuaian kecil, liga utama tetap konsisten.
Tim-tim Jepang tidak menganggap Liga Champions Asia dengan serius pada tahun-tahun awal, sebagian karena jarak yang ditempuh dan tim yang bermain. Namun, pada Liga Champions 2008, tiga tim Jepang berhasil mencapai perempat final.<ref>{{cite web|url=http://www.goal.com/en/news/14/asia/2008/08/11/813727/asian-debate-is-japan-becoming-asias-leader|title=Debat Asia: Apakah Jepang Menjadi Pemimpin Asia?|last=John Duerden|date=11 Agustus 2008|publisher=Goal.com|access-date=19 Agustus 2012|archive-date=21 Januari 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20140121030930/http://www.goal.com/en/news/14/asia/2008/08/11/813727/perdebatan-asia-apakah-jepang-menjadi-pemimpin-asia|url-status=live}}</ref>
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dengan masuknya [[A-League]] di Asia Timur, diperkenalkannya [[FIFA Club World Cup]], dan peningkatan daya jual di benua Asia, baik liga maupun klub membayar lebih memperhatikan kompetisi Asia. Misalnya, [[Kawasaki Frontale]] membangun basis penggemar terkemuka di [[Hong Kong]], berkat partisipasi mereka di Liga Champions AFC selama [[Liga Champions AFC 2007|musim 2007]].<ref>{ {mengutip web | url=http://www.nikkansports.com/soccer/news/p-sc-tp0-20080308-332738.html | script-title=ja:川崎Fが香港でブレーク中、生中継で火 | bahasa=ja | penerbit=NikkanSports | tanggal=8 Maret 2008 | tanggal akses=8 Maret 2008 | tanggal arsip=12 Maret 2008 | url arsip=https://web.archive.org/web/20080312102039 /http://www.nikkansports.com/soccer/news/p-sc-tp0-20080308-332738.html | url-status=live }}</ref> Upaya berkelanjutan membuahkan hasil bagi [[Urawa Red Diamonds ]] pada tahun 2007 dan [[Gamba Osaka]] pada tahun 2008. Berkat manajemen liga yang sangat baik dan daya saing di kompetisi Asia, AFC menganugerahkan J.League peringkat liga tertinggi dan total empat slot mulai dari [[Liga Champions AFC 2009 |musim 2009]]. Liga memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual hak siar TV ke negara-negara asing, terutama di Asia.
Mulai musim 2008, Pemenang Piala Kaisar diizinkan untuk berpartisipasi dalam musim Liga Champions mendatang, daripada menunggu setahun penuh (mis. [[ Pemenang Piala Kaisar 2005, [[Tokyo Verdy]], berpartisipasi dalam musim ACL 2007, bukan musim 2006). Untuk memperbaiki masalah keterlambatan satu tahun ini, pemenang [[Piala Kaisar 2007]], [[ Giliran [Kashima Antlers]] pun diabaikan. Meskipun demikian, Kashima Antlers akhirnya berpartisipasi dalam musim ACL 2009 dengan memenangkan gelar J.League di [[2008 J.League Divisi 1|musim 2008]].
===Fase modern (2009–2014)===
Tiga perubahan besar terlihat mulai musim [[2009 J.League Divisi 1|2009]]. Pertama, mulai musim itu, empat klub masuk Liga Champions AFC. Kedua, jumlah slot degradasi meningkat menjadi tiga. Terakhir, slot Pemain AFC diterapkan mulai musim ini. Setiap klub akan diizinkan memiliki total empat pemain asing; namun, satu slot disediakan untuk pemain yang berasal dari negara AFC selain Jepang. Selain itu, sebagai persyaratan untuk menjadi anggota [[Konfederasi Sepak Bola Asia]], peraturan Lisensi Klub J.League dimulai pada tahun 2012 sebagai salah satu kriteria apakah sebuah klub diizinkan untuk tetap berada di divisinya atau dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi di liga tingkat profesional. Tidak ada perubahan besar yang terjadi pada Divisi 1 J.League karena jumlah klub tetap di angka 18.
===Sistem tiga tahap (2015–sekarang)===
Sejak 2015 sistem J.League berubah menjadi sistem tiga tahap. Tahun dibagi menjadi tahap liga pertama dan kedua, diikuti oleh tahap kejuaraan ketiga dan terakhir. Tahap ketiga terdiri dari juara poin total tahap satu dan dua dan hingga empat tim lainnya. Keempat tim tambahan ini terdiri dari yang berikut: Pengumpul poin teratas tahap satu dan tahap dua, dan pengumpul poin peringkat kedua tahap satu dan dua. Kelima tim ini kemudian ambil bagian dalam tahap playoff kejuaraan untuk menentukan pemenang trofi liga.
Pada tahun 2017, format tabel tunggal kembali karena reaksi negatif dari penggemar berat dan kegagalan untuk menarik minat penggemar kasual.{{citation needed|date=Desember 2023}}
Promosi dan degradasi antara J3 dan JFL dimulai pada musim 2023.<ref>{{cite press release |date=6 Januari 2023 |title=Promosi dan Degradasi antara J3 dan JFL mulai Musim 2023 |url=https://aboutj.jleague.jp/corporate/en/release/promotion-and-relegation-between-j3-and-jfl-from-2023-season/ |publisher=J.League |accessdate=20 Desember 2023 |archive-date=6 Januari 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230106095846/https://aboutj.jleague.jp/corporate/en/release/promosi-dan-delegasi-antara-j3-dan-jfl-mulai-musim-2023/ |url-status=live }}</ref> J.League akan beralih ke kalender musim gugur–semi mulai musim 2026–27 untuk menyesuaikan dengan kompetisi Eropa dan Liga Champions Asia serta menghindari pertandingan musim panas dan konflik dengan turnamen internasional. Perubahan tersebut disetujui pada 19 Desember 2023, setelah pemungutan suara dari 60 klub J.League.<ref>{{cite news |date=20 Desember 2023 |title=J. Dewan liga menyetujui dimulainya musim pada bulan Agustus mulai tahun 2026 |url=https://www.japantimes.co.jp/sports/2023/12/20/soccer/j-league/j-league-calendar-change/ |work=[[The Japan Times]] |agency=Kyodo News |accessdate=20 Desember 2023 |archive-date=20 Desember 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231220075237/https://www.japantimes.co.jp/sports/2023/12/20/soccer/j-league/j-league-calendar-change/ |url-status=live }}</ref>
===Timeline===
{|class="wikitable"
|-
!Year
!Important events
!# J clubs<br />(J1/J2/J3)
!# ACL clubs
!{{Tooltip|Rel. slots<br />(J1/J2)|Number of relegation slots}}
|-
|1989
|
*[[Japan Football Association|JFA]] forms a professional league assessment committee.
|
|
|
|-
|1990
|
*The committee decides the criteria for professional clubs
*Fifteen to twenty clubs from [[Japan Soccer League]] applies for the professional league membership
|
|
|
|-
|1991
|
|
|
|
|-
|1992
|
*The professional league, J.League is formed with the following 10 clubs:
**'''[[Gamba Osaka]]''', '''[[JEF United Chiba|JEF United Ichihara]]''', '''[[Nagoya Grampus|Nagoya Grampus Eight]]''', '''[[Sanfrecce Hiroshima]]''', '''[[Urawa Red Diamonds]]''', '''[[Tokyo Verdy|Verdy Kawasaki]]''', '''[[Yokohama Flügels]]''', and '''[[Yokohama F. Marinos|Yokohama Marinos]]''' (pre-existing from the old JSL First Division)
**'''[[Kashima Antlers]]''' (promoted from the old Second Division)
**'''[[Shimizu S-Pulse]]''' (newly formed, non-company club).
*[[Japan Soccer League]] becomes second-tier [[Japan Football League (1992–1998)|Japan Football League (former)]]
*J.League hosts the first [[J.League Cup|domestic league cup competition]] with the ten clubs
|
|
|
|-
|1993
|
*The J.League officially kicks off its first season
|10
|
|
|-
|1994
|
*Following clubs are promoted from Japan Football League: '''[[Júbilo Iwata]]''' and '''[[Shonan Bellmare|Bellmare Hiratsuka]]'''
|12
|
|
|-
|1995
|
*Following clubs are promoted from Japan Football League: '''[[Cerezo Osaka]]''' and '''[[Kashiwa Reysol]]'''
*The points system is introduced for the first time: a club receives 3 pts for any win, 1 pts for PK loss, and 0 pts for regulation or extra time loss.
|14
|
|
|-
|1996
|
*Following clubs are promoted from Japan Football League: '''[[Kyoto Sanga FC|Kyoto Purple Sanga]]''' and '''[[Avispa Fukuoka]]'''
*The league adopts single season format
*J.League average attendance hits the record low 10,131
|16
|
|
|-
|1997
|
*Following club is promoted from Japan Football League: '''[[Vissel Kobe]]'''
*The league goes back to split-season format
*The points system changes: a club receives 3 pts for the regulation win, 2 pts for extra-time win, 1 pt for PK win, and 0 pts for any loss.
|17
|
|
|-
|1998
|
*Following club is promoted from Japan Football League: '''[[Hokkaido Consadole Sapporo|Consadole Sapporo]]'''
*'''Yokohama Flügels''' announce that they will be dissolved into crosstown rivals '''Yokohama Marinos''' for the 1999 season
*The league announces the J.League Hundred Year Vision
*The league announces incorporation of two-division system for the 1999 season
*The league hosts J.League Promotion Tournament to decide to promote and/or relegate clubs. As a result, '''Consadole Sapporo''' becomes the first club be to relegated.
|18
|
|
|-
|1999
|
*Yokohama Marinos merge with Yokohama Flügels to become '''Yokohama F. Marinos'''
*[[Penalty shootout (football)|Penalty kick shootouts]] are abolished in both divisions; however, golden goal extra-time rules stayed
*The points system changes: a club receives 3 pts for a regulation win, 2 pts for an extra time win, and 1 pt for a tie
*[[Japan Football League (1992–1998)|Japan Football League (former)]] is also restructured, as it becomes the 3rd-tier [[Japan Football League]].
:Note: To distinguish between the former and the current JFL, the new JFL is pronounced ''Nihon Football League'' in Japanese.
|16/10
|
|2
|-
|2000
|
|16/11
|
|2
|-
|2001
|
|16/12
|
|2
|-
|2002
|
|16/12
|rowspan="2"|2
|2
|-
|2003
|
*[[Extra time]] is abolished in Division 1 and traditional 3–1–0 points system is adopted
|16/12
|2
|-
|2004
|
*No automatic relegation this season, as the top flight expands to 18 clubs in the following season
*Inception of the two-legged [[J.League Promotion / relegation Series|Promotion / relegation Series]]
|16/12
|2
|0.5
|-
|2005
|
*J.League Division 1 expands to 18 clubs
*J.League Division 1 adopts singles-season format
|18/12
|2
|2.5
|-
|2006
|
*[[Away goals rule]] is adopted in [[Yamazaki Nabisco Cup]] and [[J.League Promotion / relegation Series|Promotion / relegation Series]]
*The league forms J.League expansion committee
*The league reintroduces [[J.League Associate Membership]]
|18/13
|2
|2.5
|-
|2007
|
*J.League champion qualifies to the [[FIFA Club World Cup]] as the host for next two seasons
:Note: If a Japanese club wins the [[AFC Champions League]], the host loses its right.
*'''Urawa Red Diamonds''' becomes the first Japanese club to win the [[AFC Champions League]] since its rebranding in [[2002-03 AFC Champions League|2002]].
|18/13
|2
|2.5
|-
|2008
|
*'''Gamba Osaka''' wins the [[2008 AFC Champions League]], the second straight championship by a J.League club.
|18/15
|2 + 1
|2.5
|-
|2009
|
*Four clubs enter AFC Champions League.
*Implementation of a 4th foreign player slot, a.k.a. AFC player slot
*[[J.League Promotion / relegation Series|Promotion / relegation Series]] is eliminated and 16th-place club is now relegated by default.
|18/18
|4
|3
|-
|2010
|
|18/19
|4
|3
|-
|2011
|
*J.League champion qualifies to the [[FIFA Club World Cup]] as the host for next two seasons again
|18/20
|4
|3
|-
|2012
|
|18/22
|4
|3/1
|-
|2013
|
|18/22
|4
|3/0.5
|-
|2014
|
|18/22/12
|4
|3/1.5
|-
|2015
|
*The league goes back to split-season format
|18/22/13
|3+1
|3/1.5
|-
|2016
|
*J.League champion qualifies to the [[FIFA Club World Cup]] as the host.
*'''Kashima Antlers''' became the first Asian team to reach the FIFA Club World Cup final.
|18/22/16
|3+1
|3/1.5
|-
|2017
|
*J1 League resumes single-season format
|18/22/17
|3+1
|3/1
|-
|2018
|
*[[J.League Promotion / relegation Series|Promotion / relegation Series]] is established again. [[J.League Cup]] changes to a 20-team format.
|18/22/17
|3+1
|2.5/2
|-
|2019
|
|18/22/18
|2+2
|2.5/2
|-
|2020
|J.League is disrupted due to the [[COVID-19 pandemic in Japan]], thus relegation slots have been reduced
|18/22/19
|2+2
|0/0
|-
|2021
|J1 League expands to 20 teams and J3 contracts to 15, both for the 2021 season only
|20/22/15
|3+1 → 4
|4/4
|-
|2022
|J1 League reduced to 18 teams and J3 expands to 18 for 2022 season only
|18/22/18
|3+1
|2.5/2
|}
{|class="wikitable"
|-
!Year
!Important events
!# J clubs<br />(J1/J2/J3)
!# ACL Elite clubs
!# ACL Two clubs
!{{Tooltip|Rel. slots<br />(J1/J2/J3)|Number of relegation slots}}
|-
|2023
|J3 expands to 20 for 2023 season
*relegation J3 to JFL will be introduced.
*J1 expand and J2 reduce to 20 teams each in J. League from 2024.
|align=center|18/22/20
|align=center|3+1
|align=center|-
|align=center|1/2/0–2
|-
|2024
|J1 expand return and J2 reduced to 20 teams since 2021 and 2011 respectively from 2024 season on.
*The three divisions of the J. Leagues will consist of 20 teams for the 2024 season
|align=center|20/20/20
|align=center|2+1
|align=center|1
|align=center|3/3/0–2
|}
==Lihat Juga==
*[[Daftar juara sepak bola Jepang]]
|