Suku Balik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
k Sejarah: wlink
Rider.chat (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 20:
[[Berkas:1943 World War II Japanese Aeronautical Map of Borneo - Geographicus - Borneo12-wwii-1943.jpg|jmpl|ka|Peta [[pendudukan Borneo Britania oleh Jepang|pendudukan Borneo]] pada 1943 oleh Jepang pada [[Perang Dunia II]] dengan label ditulis dalam [[karakter Jepang]], dimana pemukiman suku Balik termasuk dalam wilayah Kutai.]]
 
Pada abad ke-18, suku Balik mengabdi kepada [[Kerajaan Kutai Kartanegara]] dan [[Kesultanan Paser]].<ref name="Jumaidi 2023"/> Menurut Sibukdin, “Saat itu, sudah ada batas-batas wilayah yang ditempati suku Balik dengan suku lainnya”. Wilayah suku Balik berbatasan dengan wilayah [[suku Kutai]] di sebuah tempat bernama [[Gunung Parung IKN]]. Kemudian berbatasan dengan suku Paser di [[Sungai Tunan]].<ref name=":0"/> Wilayah tersebut pernah merupakan hadiah pernikahan Sultan Paser kepada putrinya yang menikah dengan bangsawan Kutai.<ref name="Jumaidi 2023"/>
 
Dahulu suku Balik hidup di hutan, ada lima gua yang menjadi tempat penghidupan bagi mereka, yakni Gua Tembinus, Bekayas, Belatat, Parung, dan Liang Tulus. Di gua-gua itulah, suku Balik mengambil sarang burung walet hitam dan kemudian ditukar dengan beras. Suku Balik juga tidak mengenal sayur-sayuran, seperti wortel, dan sebagainya. Semua sayuran merupakan tanaman liar di hutan. Untuk daging, merupakan hasil berburu kijang (dalam [[bahasa Balik]] disebut ''payau''), rusa, atau kelinci.<ref name=":0"/>