Makanan rongsok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Basrizal Abdullah (bicara | kontrib)
k Junk food adalah makanan rendah gizi yang mengandung banyak gula.
Basrizal Abdullah (bicara | kontrib)
k Junk food adalah makanan rendah gizi yang mengandung banyak gula.
 
Baris 24:
Junk food dalam berbagai bentuknya sedang trendi dan merupakan bagian integral dari [[budaya]] populer modern. Di [[Amerika Serikat|AS]], penjualan [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] tahunan mencapai $160 miliar, dibandingkan dengan penjualan [[Pasar raya|supermarket]] sebesar $620 miliar ( angka yang juga mencakup junk food dalam bentuk [[makanan siap saji]], [[Camilan|makanan ringan]], dan [[permen]] ). Di tahun [[1976]], "[[Junk Food Junkie]]", sebuah [[Musik populer|lagu pop]] 10 teratas [[Amerika Serikat|AS]], menggambarkan seorang pecandu junk food yang berpura-pura mengikuti pola makan sehat di siang hari, sementara di malam hari menikmati [[keripik jagung]] [[Hostess Twinkies]] dan [[Fritos]], [[McDonald's]], dan [[KFC]]. Tiga puluh enam tahun kemudian, [[Time]] menempatkan [[Twinkie]] di posisi #1 dalam sebuah artikel berjudul, "[[10 Makanan Sampah Ikonik Teratas]]": "Tidak hanya... menjadi andalan di rak [[Pasar raya|supermarket]] dan di perut kita, mereka juga telah menjadi makanan pokok di [[budaya]] populer kita dan, terutama, di hati kita. Sering dikritik karena kurangnya nilai [[Nutrisi|gizi]] apapun, [[Twinkie]] telah berjaya dipertahankan sebagai ikon [[budaya]] dan gastronomi."
 
Amerika juga merayakan [[Hari Makanan Sampah Nasional]] setiap tahun di tanggal 21 [[Juli]]. Asal usulnya tidak jelas; ini adalah salah satu dari sekitar 175 hari makan dan minum di [[Amerika Serikat|AS]], yang sebagian besar diciptakan oleh "orang-orang yang ingin menjual lebih banyak makanan", terkadang dibantu oleh pejabat terpilih atas permintaan [[asosiasi]] perdagangan atau kelompok komoditas. "Untuk menghormati hari ini," [[Time]] padadi tahun [[2014]] menerbitkan, "[[5 Kombinasi Makanan Sampah yang Gila]]". Berita utama dari liputan [[Media massa|media]] nasional dan lokal lainnya antara lain : "Rayakan Hari Junk Food Nasional Dengan... [[Oreo Rasa Bir]]?" ( [[MTV]] ) ; "[[Hari Makanan Sampah Nasional]] : Pilih [[camilan]] tidak sehat favorit Anda dalam [[jajak pendapat]] ini" ( [[Baltimore]] ) ; "[[Makanan Sampah Favorit Selebriti]]" ( [[Los Angeles Times|Los Angeles]] ) ;[33] "Panduan Ahli Gizi untuk [[Hari Makanan Sampah Nasional|Nasional Hari Junk Food]]" dengan "Aturan untuk Membuang-buang Uang" ( [[HuffPost|Huffington Post]] ) ;[34] dan "Ini [[Hari Makanan Sampah Nasional|Hari Junk Food Nasional]] : Punya [[Camilan|makanan ringan]]?" ( Kota Kansas ).
 
Mengenai sumber daya tarik junk food, tidak ada jawaban ilmiah yang pasti ; faktor [[Fisiologi|fisiologis]] dan [[Psikolog|psikologis]] disebutkan. Produsen makanan menghabiskan miliaran dolar untuk penelitian dan pengembangan guna menciptakan profil rasa yang memicu ketertarikan manusia terhadap [[gula]], [[Garam dapur|garam]], dan [[lemak]]. Konsumsi menghasilkan efek yang menyenangkan dan mungkin membuat ketagihan pada otak. Di saat yang sama, upaya pemasaran besar-besaran dilakukan, sehingga menciptakan [[loyalitas merek]] yang kuat yang menurut penelitian bisa mengalahkan selera.
 
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat miskin mengonsumsi lebih banyak junk food dibandingkan masyarakat kaya, namun alasannya tidak jelas. Hanya sedikit penelitian yang berfokus pada variasi persepsi [[pangan]] berdasarkan [[Sosial ekonomi|status sosial ekonomi]] ( [[Sosial ekonomi|SES]] ) ; beberapa penelitian yang membedakannya berdasarkan [[Sosial ekonomi|SES]] menunjukkan bahwa masyarakat dengan keterbatasan ekonomi tidak memandang [[makanan sehat]] secara berbeda dibandingkan segmen populasi lainnya. Penelitian baru-baru ini mengenai kelangkaan, yang menggabungkan ilmu perilaku dan ilmu [[ekonomi]], menunjukkan bahwa, ketika dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi yang ekstrem, dimana bahkan makanan berikutnya pun belum tentu merupakan hal yang pasti, penilaian menjadi terganggu dan dorongannya tertuju pada kepuasan instan terhadap [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]], dibandingkan dengan [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]]. lakukan investasi yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat jangka panjang dari pola makan yang lebih sehat.
 
== Efek kesehatan ==
Jika junk food dikonsumsi terlalu sering, kelebihan [[lemak]], [[karbohidrat]] sederhana, dan [[gula]] olahan yang ditemukan dalam junk food berkontribusi terhadap peningkatan resiko [[Kegemukan|obesitas]], penyakit [[Sistem peredaran darah|kardiovaskular]], dan banyak kondisi kesehatan kronis lainnya. Sebuah studi kasus mengenai konsumsi [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] di [[Ghana]] menunjukkan adanya korelasi langsung antara konsumsi [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] dan tingkat [[Kegemukan|obesitas]]. Laporan tersebut menegaskan bahwa [[Kegemukan|obesitas]] mengakibatkan masalah kesehatan yang kompleks seperti peningkatan angka [[serangan jantung]]. Penelitian mengungkapkan bahwa di usia 30 tahun, [[Pembuluh nadi|arteri]] mulai tersumbat dan menjadi pemicu [[serangan jantung]] di masa depan. Konsumen juga cenderung makan terlalu banyak sekaligus, dan mereka yang memuaskan nafsu makannya dengan junk food cenderung tidak mengonsumsi [[makanan sehat]] seperti [[buah]] atau sayuran.
 
Pengujian pada tikus menunjukkan efek negatif dari junk food yang mungkin terjadi pada manusia. Sebuah studi [[Scripps Research Institute]] di tahun [[2008]] menunjukkan bahwa konsumsi junk food mengubah aktivitas otak dengan cara yang mirip dengan obat-obatan adiktif seperti [[kokain]] dan [[heroin]]. Setelah berminggu-minggu dengan akses tak terbatas terhadap junk food, pusat kesenangan otak tikus menjadi tidak peka, sehingga membutuhkan lebih banyak makanan untuk kesenangan ; setelah junk food dihilangkan dan diganti dengan [[makanan sehat]], tikus-tikus tersebut kelaparan selama dua minggu alih-alih makan [[makanan bergizi]]. Sebuah studi tahun [[2007]] di [[British Journal of Nutrition]] menemukan bahwa tikus betina yang makan junk food selama kehamilan meningkatkan kemungkinan kebiasaan makan yang tidak sehat pada keturunannya.
 
Penelitian lain telah dilakukan mengenai dampak [[makanan manis]] terhadap [[kesehatan]] emosional manusia dan menunjukkan bahwa mengonsumsi junk food bisa berdampak negatif pada tingkat energi dan [[Kesejahteraan emosional|kesejahteraan]] emosional.
 
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam [[European Journal of Clinical Nutrition]], frekuensi konsumsi 57 makanan / minuman dari 4.000 anak di usia empat setengah tahun dikumpulkan berdasarkan laporan ibu. Di usia tujuh tahun, 4.000 anak diberikan [[Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan]] ( [[Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan|SDQ]] ), dengan lima skala : hiperaktif, masalah perilaku, masalah [[teman sebaya]], gejala emosional, dan perilaku pro-[[Sosialisme|sosial]]. Peningkatan satu standar deviasi pada junk food kemudian dikaitkan dengan hiperaktif berlebihan pada 33% subjek, yang mengarah pada kesimpulan bahwa anak-anak yang mengonsumsi junk food berlebih di usia tujuh tahun cenderung berada pada sepertiga teratas skala hiperaktif. Tidak ada korelasi yang signifikan antara junk food dan skala lainnya.
 
== Tindakan anti-junk food ==
Beberapa negara telah mengambil, atau sedang mempertimbangkan, berbagai bentuk tindakan [[legislatif]] untuk membatasi konsumsi junk food. Kebiasaan makan bisa dipengaruhi oleh [[lingkungan]] makanan di sekitar kita. Di tahun [[2014]], [[Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa]] tentang hak atas kesehatan, [[Anand Grover]], merilis laporannya, "Makanan tidak sehat, penyakit tidak menular, dan hak atas [[kesehatan]]", dan menyerukan kepada pemerintah untuk "mengambil tindakan, seperti mengembangkan [[pangan]] dan [[Nutrisi|gizi]] pedoman mengenai pola makan yang sehat, mengatur pemasaran dan periklanan junk food, menerapkan pelabelan produk makanan yang ramah konsumen, dan menetapkan mekanisme [[Pertanggungjawaban|akuntabilitas]] atas pelanggaran hak atas kesehatan."
 
Upaya awal, terkenal, dan kontroversial untuk mengidentifikasi dan mengekang junk food dalam pola makan orang [[Amerika (benua)|Amerika]] dilakukan oleh [[George McGovern|Komite McGovern]] ( [[Komite Pemilihan Senat Amerika Serikat untuk Nutrisi dan Kebutuhan Manusia]], diketuai oleh [[Senat|Senator]] [[George McGovern]] ) antara tahun [[1968]] dan [[1977]]. Awalnya dibentuk untuk menyelidiki malnutrisi dan kelaparan di [[Amerika Serikat|AS]], cakupan komite ini semakin diperluas hingga mencakup kondisi [[lingkungan]] yang memengaruhi kebiasaan makan, seperti kerusakan perkotaan, kemudian berfokus pada pola makan dan kebiasaan [[Nutrisi|gizi]] masyarakat [[Amerika (benua)|Amerika]]. Panitia mempermasalahkan penggunaan [[Garam dapur|garam]], [[gula]], dan [[lemak]] dalam [[makanan olahan]], mencatat masalah makan berlebihan dan tingginya persentase iklan junk food di [[Televisi|TV]], dan menyatakan bahwa kebiasaan makan yang buruk bisa sama mematikannya dengan [[Rokok|merokok]]. Temuan ini mendapat banyak kritik dan kritik dari berbagai pihak, termasuk industri makanan, [[American Medical Association]], dan komite itu sendiri. Di tahun [[1977]], komite tersebut mengeluarkan pedoman publik dengan judul [[Dietary Goals for the United States]], yang menjadi pendahulu [[Dietary Guidelines for American]], yang diterbitkan setiap lima tahun mulai tahun [[1980]] oleh [[Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan]] AS.
 
=== Tindakan yang komprehensif ===
Di tahun [[2016]], [[Chili]] menjadi negara pertama yang menerapkan langkah-langkah kualitas [[nutrisi]] komprehensif yang ditujukan kepada konsumen, dengan [[Undang-Undang Pelabelan dan Periklanan Makanan]]. Undang-undang tersebut mengamanatkan label peringatan di bagian depan [[Pengemasan|kemasan]], membatasi pemasaran kepada anak-anak, dan melarang penjualan makanan dan minuman yang mengandung [[gula]], [[Garam dapur|garam]], atau [[lemak jenuh]] berlebihan di sekolah.
 
=== Perpajakan ===
''Lihat juga : [[Pajak lemak]] dan [[Pajak soda]]''
 
Untuk mengurangi konsumsi junk food melalui pengendalian harga, [[pajak dosa]] telah diterapkan. Menargetkan konsumsi [[lemak jenuh]], [[Denmark]] memperkenalkan [[Pajak lemak|pajak makanan berlemak]] pertama di [[dunia]] di bulan [[Oktober]] [[2011]] dengan mengenakan biaya tambahan pada semua makanan, termasuk yang terbuat dari bahan-bahan alami, yang mengandung lebih dari 2,3 persen [[lemak jenuh]], sebuah tindakan tidak populer yang berlangsung selama lebih dari satu tahun. [[Hungaria|Hongaria]] telah mengenakan pajak atas makanan dan minuman yang mengandung banyak [[gula]], [[lemak]], dan [[Garam dapur|garam]]. [[Norwegia]] mengenakan pajak atas [[Gula putih|gula rafinasi]], dan [[Meksiko]] mengenakan berbagai pajak atas makanan tidak sehat. Di tanggal 1 [[April]] [[2015]], [[pajak lemak]] pertama di [[Amerika Serikat|AS]], [[Undang-Undang Makan Sehat Bangsa Navajo]] tahun [[2014]], yang mewajibkan pajak makanan cepat saji sebesar 2%, mulai berlaku dan mencakup reservasi [[Bangsa Navajo|Navajo]] seluas 27.000 mil persegi ( 70.000 km2 ) ; [[Undang-undang]] tersebut menargetkan masalah [[Kegemukan|obesitas]] dan [[Diabetes melitus|diabetes]] di kalangan penduduk Navajo.
 
=== Melarang iklan junk food ===
Di pertengahan tahun [[2021]], pemerintah [[Inggris]] mengusulkan kebijakan yang menyerukan larangan iklan online makanan tinggi [[lemak]], [[Garam dapur|garam]], dan [[gula]], selain larangan tambahan untuk mengiklankan makanan tersebut di [[televisi]] sebelum jam 9 malam. waktu setempat. Larangan tersebut tidak akan mempengaruhi iklan yang tidak secara langsung mempromosikan produk junk food, dan mempromosikan produk tersebut di halaman [[Waring Wera Wanua|web]] perusahaan dan akun [[media sosial]] akan tetap diizinkan. Larangan tersebut dimaksudkan untuk mulai berlaku di tahun [[2023]], namun akan berlaku efektif mulai tanggal 1 [[Oktober]] 2025.
 
Di bulan [[Oktober]] [[2021]], [[Kementerian Urusan Konsumen Spanyol]], dibawah kepemimpinan Menteri [[Alberto Garzón]], mengumumkan larangan iklan beberapa kategori junk food kepada anak-anak dibawah 16 tahun. Iklan semacam itu akan dilarang di [[televisi]], [[radio]], online, di [[bioskop]], dan di [[Koran|surat kabar]]. Makanan yang terkena dampak termasuk [[permen]], [[batangan energi]], [[kue kering]], [[kue]], [[Sari (minuman)|jus]], [[minuman energi]], dan [[es krim]]. Larangan ini akan berlaku di tahun 2022.
 
=== Membatasi iklan untuk anak-anak ===
Junk food yang menyasar anak-anak menjadi isu kontroversial. Dalam "[[Dampak Iklan pada Obesitas Anak]]", [[Asosiasi Psikologis Amerika|American Psychological Association]] melaporkan : "Penelitian telah menemukan hubungan kuat antara peningkatan iklan makanan tidak bergizi dan tingkat [[Kegemukan|obesitas]] di masa kanak-kanak." Iklan makanan tidak sehat kepada anak-anak meningkatkan resiko [[Kegemukan|obesitas]] pada anak-anak. konsumsi produk dan sikap positif ( suka atau ingin membeli ) terhadap produk yang diiklankan. Penalaran kritis anak-anak ( kemampuan untuk memahami apa itu iklan dan tujuan iklan untuk membeli [[produk]] ) tidak melindungi terhadap dampak iklan, dan tampaknya tidak berkembang sepenuhnya di masa remaja.
 
Organisasi [[Organisasi Kesehatan Dunia|Kesehatan Dunia]] merekomendasikan agar pemerintah mengambil tindakan untuk membatasi paparan anak-anak terhadap pemasaran makanan, dengan menyatakan, "Banyak iklan mempromosikan makanan tinggi [[lemak]], [[gula]], dan [[Garam dapur|garam]], yang konsumsinya harus dibatasi sebagai bagian dari pola makan sehat....Makanan periklanan dan bentuk pemasaran lainnya telah terbukti mempengaruhi [[preferensi]] makanan anak-anak, perilaku pembelian dan perilaku makan secara keseluruhan. Pemasaran juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kelebihan [[berat badan]] dan [[Kegemukan|obesitas]] pada anak-anak. Praktik pola makan tidak sehat yang berlanjut hingga dewasa, meningkatkan kemungkinan kelebihan [[berat badan]], [[Kegemukan|obesitas]] dan masalah kesehatan terkait seperti [[Diabetes melitus|diabetes]] dan penyakit kardiovaskular."
 
Di [[Inggris]], upaya untuk semakin membatasi atau menghilangkan iklan makanan tinggi [[gula]], [[Garam dapur|garam]], atau [[lemak]] kapanpun anak-anak sedang menontonnya. Pemerintah [[Inggris]] telah dikritik karena gagal berbuat cukup untuk menghentikan iklan dan promosi junk food yang ditujukan untuk anak-anak. [[Komite]] terpilih di parlemen [[Inggris]] merekomendasikan agar karakter kartun yang mengiklankan makanan tidak sehat kepada anak-anak harus dilarang, [[Pasar raya|supermarket]] harus menghapuskan [[makanan manis]] dan [[Camilan|makanan ringan]] yang tidak sehat dari ujung [[lorong]] dan area [[kasir]], pemerintah daerah harus bisa membatasi jumlah gerai [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] di toko mereka. Di wilayah ini, merek-merek yang berhubungan dengan makanan tidak sehat harus dilarang mensponsori [[klub olahraga]], [[liga pemuda]] dan [[turnamen]], dan [[media sosial]] seperti [[Facebook]] harus mengurangi iklan junk food kepada anak-anak – yang saat ini semuanya hanya sekedar rekomendasi.
 
Di [[Australia]], studi [[Universitas Wollongong]] di tahun [[2015]] menemukan bahwa sponsor junk food disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam satu siaran pertandingan [[kriket]] [[Australia]], yang mencakup iklan dan merek yang dikenakan pada seragam pemain serta di papan skor dan [[Lapangan (matematika)|lapangan]]. Koalisi organisasi [[Kegemukan|obesitas]], [[kanker]], dan [[Diabetes melitus|diabetes]] [[Australia]] meminta [[Cricket Australia]], badan pengelola olahraga tersebut, untuk "menghapuskan sponsorship dengan merek yang tidak sehat", mengingat [[kriket]] adalah "olahraga yang sehat dan berorientasi keluarga" dengan penonton anak-anak.
 
=== Membatasi penjualan kepada anak di bawah umur ===
Beberapa negara bagian di [[Meksiko]] melarang penjualan junk food kepada anak dibawah umur, mulai [[Agustus]] 2020.
 
== Lihat pulajuga ==
 
== Lihat pula ==
* [[Heart Attack Grill]]
* [[Hamburger]]
* [[Kegemukan]]
* [[Makanan ultra proses|Makanan ultra-olahan]]
* [[Makanan yang sangat enak]]
* [[Poin kebahagiaan]]
* [[Makanan yang menenangkan]]
* [[Profil nutrisi]]
 
== Referensi ==