Ketuhanan dalam Buddhisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Faredoka (bicara | kontrib)
k Hal yang tidak terpikirkan: -absorpsi meditatif +penyerapan meditatif
Baris 179:
{{blockquote|"[Oleh] karena alasan apakah? [Oleh] karena, para ''bhikkhu'', perenungan ini adalah tidak bermanfaat, tidak berhubungan dengan dasar-dasar kehidupan suci, dan tidak menuntun menuju kejijikan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna."}}Empat hal yang tidak terpikirkan diidentifikasikan dalam Acinteyya Sutta, [[Aṅguttara Nikāya]] 4.77,<ref name=":7">{{Cite web|last=Anggara|first=Indra|title=AN 4.77: Acinteyyasutta|url=https://suttacentral.net/an4.77/id/anggara|website=SuttaCentral|language=id|access-date=2024-09-19}}</ref> sebagai berikut:{{sfn|Bhikkhu Thanissaro|2010|p=58}}<ref>{{Cite web|last=www.wisdomlib.org|date=2010-06-06|title=Acinteyya: 1 definition|url=https://www.wisdomlib.org/definition/acinteyya|website=www.wisdomlib.org|language=en|access-date=2024-09-19}}</ref>
# Jangkauan [[Kebuddhaan|para Buddha]] (''buddhavisaya''): rentang kekuatan yang dikembangkan oleh seorang Buddha sebagai hasil dari menjadi seorang Buddha;
# Jangkauan seseorang yang berada di dalam ''[[jhāna]]'' (''jhānavisaya'')'':'' rentang kekuatan yang dapat diperoleh seseorang ketika terserap dalam absorpsipenyerapan meditatif atau (''jhāna'');
# [Cara kerja presisi dari] akibat [[Karma dalam Buddhisme|karma]] (''kammavipāka''): berusaha menyatakan sesuatu sebagai sebab dan sesuatu yang lainnya sebagai akibat perbuatan secara presisi;
# Spekulasi tentang dunia (''lokacintā''): asal usul [[Alam semesta|semesta]], dan lain-lain.