Gereja Santo Arnoldus Janssen, Bekasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 52:
Sejumlah umat kemudian melaksanakan Perayaan Natal pertama pada tahun 1966, yang disusul dengan pelaksanaan Misa secara lebih teratur sejak tahun 1967 hingga 1970 di Sekolah Strada Budi Luhur. Perkembangan umat di wilayah Bekasi membawa peningkatan status Bekasi menjadi stasi dari Gereja Santa Maria Dipamarga, Klender. Sejak saat itu, kegiatan liturgis dan pastoral semakin ditingkatkan intensitasnya. Perkembangan semakin terjadi sejak tahun 1975 sejak berbagai perumahan dibangun di Bekasi. Sejak 20 Juni 1978, Pastor Antonius Maria van den Braak, S.J. mulai datang secara teratur di kawasan Bekasi. Rapat pleno stasi berlangsung pada 19 Desember 1978 yang dipimpin oleh Pastor van den Braak.<ref name="panpas"/>
 
Uskup Agung Jakarta, [[Leo Soekoto]], S.J. menetapkan Stasi Bekasi menjadi Paroki pada tanggal 25 Februari 1979. Dalam surat keputusan itu, ditetapkan nama pelindung Paroki Bekasi ialah Santo [[Arnoldus Janssen]], yang merupakan pendiri [[Serikat Sabda Allah]]. Dalam surat itu juga, ditetapkan pastor kepala paroki pertama adalah R.P. Jan Lali, S.V.D.<ref name="panpas"/><ref name="gema">{{cite web|url=https://gemaeklesia.blogspot.com/2012/06/sejara-paroki-st-arnoldus-janssen.html|title=Sejarah Paroki St. Arnoldus Janssen Bekasi|date=12 Juni 2012|accessdate=27 Oktober 2024}}{{better source}}</ref>
 
=== Pendirian gedung gereja ===
Guna memiliki sarana peribadatan yang lebih memadai, pembangunan gedung gereja mulai direncanakan. Gedung gereja dirancang memiliki bentuk [[joglo]] dengan daya tampung 1.500 orang. Izin prinsip berupa surat rekomendasi dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi [[Suko Martono]] terbit pada 15 Juli 1986. Izin pelaksanaan pembangunan gereja berupa [[Izin Mendirikan Bangunan]] juga kemudian terbit pada tahun yang sama.<ref name="panpas"/><ref name="gema"/>
 
Setelah melakukan pembangunan, gedung gereja selesai dibangun pada tanggal 22 November 1987, bertepatan dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bekasi, Suko Martono meresmikan gedung gereja ini. Pemberkatan gedung gereja juga dilakukan pada hari yang sama oleh Uskup Agung Soekoto.<ref name="panpas"/><ref name="gema"/>
 
=== Renovasi gereja ===
Setelah gedung gereja dipergunakan selama 22 tahun, pengurus Gereja merencanakan untuk melaksanakan renovasi. Renovasi gereja selesai pada 25 September 2011 yang diresmikan oleh Uskup Agung Jakarta, [[Ignatius Suharyo]].<ref name="panpas"/>
 
=== Pemekaran paroki ===
Sebagai gereja perdana di Bekasi, sejumlah gereja yang awalnya merupakan bagian dari Paroki Bekasi telah dimekarkan menjadi paroki mandiri. Beberapa paroki yang dimekarkan dari Paroki Bekasi, antara lain [[Gereja Santo Mikael, Kranji|Kranji]] (1991), [[Gereja Santo Bartolomeus, Taman Galaxi|Taman Galaxi]] (1995), [[Gereja Santa Clara, Bekasi Utara|Bekasi Utara]] (1996), dan [[Gereja Ibu Teresa, Cikarang|Cikarang]] (2004).<ref name="panpas"/><ref name="gema"/>
 
== Galeri ==