Sumpah Pemuda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
rombak geden
Baris 3:
{{Cleanup rewrite|date=Maret 2024}}
{{Wikisource|Putusan Kongres Pemuda-pemuda Indonesia}}
'''Sumpah Pemuda''' adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan [[kemerdekaan Indonesia]]. Ikrar ini merupakan bentuk pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia oleh pemuda dan pemudi di Indonesia dengan pernyataan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Sumpah Pemuda telah menjadi bukti konkrit dari rasa nasionalisme bangsa Indonesia pada abad ke 20 atau saat kesadaran sebagai satu bangsa di bawah kolonialisme Belanda tumbuh, ditandai dengan ikrar persatuan bangsa, tanah air, dan bahasa <ref>{{Cite journal|last=Santoso|first=Gunawan|last2=Khairasyani|first2=Intan|last3=Listiani|first3=Shinta|last4=Rachmadani|first4=Nia Octavia|last5=Sakiinah|first5=Almirah Nur|last6=Hanjani|first6=Syahkira Shinta|last7=Kamilah|first7=Dinda Putri|last8=Ainni|first8=Putri Nur|date=Juni 2023|title=Sumpah Pemuda Sebagai Persatuan Bangsa Untuk Membangun Negara Yang Berdikari|url=https://jupetra.org/index.php/jpt/article/view/359/131|journal=Jurnal Pendidikan Tranformatif (Jupetra)|volume=02|issue=02|pages=360-370|doi=https://doi.org/10.9000/jpt.v2i2.359|issn=2963-3176}}</ref>
[[Berkas:MuseumSumpahPemuda.jpg|250px|jmpl|Gedung Museum memperingati Kongres Pemuda II]]
[[Berkas:Collectie NMvWereldculturen, TM-20019400, Dia- Schildering ter gelegenheid van het 40-jarig jubileum van de viering van Onafhankelijkheidsdag, Henk van Rinsum, 08-1985.jpg|250px|jmpl|Lukisan di Jakarta pada tahun 1985 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda]]
'''Sumpah Pemuda''', adalahyang satusecara tonggakresmi utamadisebut dalamsebagai sejarah'''Keputusan pergerakanKongres Pemuda Indonesia''' ([[kemerdekaanejaan van IndonesiaOphuijsen]].: Ikrar''Poetoesan iniCongres merupakanPemoeda-pemoeda bentukIndonesia'') pergerakanadalah kemerdekaanikrar Republikyang Indonesiadiucapkan oleh pemuda dan -pemudi di Indonesia denganpada pernyataan28 janjiOktober satu1928, tanahyang air,menetapkan satujati diri bangsa, danIndonesia.<ref satuname="RICKLEFS">Ricklefs bahasa.(1982) p177</ref> Sumpah Pemuda telahadalah menjadisalah buktisatu konkrittonggak dariutama rasadalam nasionalismesejarah bangsapergerakan [[kemerdekaan Indonesia]]. padaIkrar abadini kemerupakan 20bentuk ataupergerakan saatkemerdekaan kesadaranRepublik sebagaiIndonesia satuoleh bangsapemuda didan bawahpemudi kolonialismedi Belanda tumbuh, ditandaiIndonesia dengan ikrarpernyataan persatuanjanji bangsa,satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. <ref>{{Cite journal|last=Santoso|first=Gunawan|last2=Khairasyani|first2=Intan|last3=Listiani|first3=Shinta|last4=Rachmadani|first4=Nia Octavia|last5=Sakiinah|first5=Almirah Nur|last6=Hanjani|first6=Syahkira Shinta|last7=Kamilah|first7=Dinda Putri|last8=Ainni|first8=Putri Nur|date=Juni 2023|title=Sumpah Pemuda Sebagai Persatuan Bangsa Untuk Membangun Negara Yang Berdikari|url=https://jupetra.org/index.php/jpt/article/view/359/131|journal=Jurnal Pendidikan Tranformatif (Jupetra)|volume=02|issue=02|pages=360-370|doi=https://doi.org/10.9000/jpt.v2i2.359|issn=2963-3176}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sumpah Pemuda adalah keputusan [[Kongres Pemuda Kedua]] yang diselenggarakan dua hari, 27—28 Oktober 1928 di [[Batavia]] (kini bernama [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "[[bangsa Indonesia]]", dan "[[bahasa Indonesia]]". Keputusan ini diharapkan menjadi asas bagi setiap perkumpulan kebangsaan Indonesia dan agar disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan.
[[Berkas:MuseumSumpahPemuda-15-Jong Java.jpg|jmpl|220px|kanan|Delegasi pemuda Jawa (''Jong Java'')]]
{{main|Kebangkitan Nasional Indonesia}}
Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding [[Museum Sumpah Pemuda]]. Naskah orisinil diabadikan menggunakan [[ejaan Van Ophuijsen]].
Kongres pemuda pertama diadakan di Batavia (sekarang [[Jakarta]]), ibu kota Hindia Belanda pada tahun 1926. Kongres ini tidak menghasilkan keputusan resmi apapun, tetapi menyatakan sebuah gagasan Indonesia yang bersatu. Mimpi kemerdekaan Indonesia mengilhami semua pemuda Indonesia untuk menyatukan upaya mereka dalam memobilisasi organisasi pemuda ke dalam satu forum.<ref>{{Cite book|title=Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 8|volume=2|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|year=2017|isbn=978-602-282-960-7|page=98|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7035/1/buku%20siswa%20PPKN_resize.pdf#page=109 <!-- http://repositori.kemdikbud.go.id/7035/ -->|language=id}}</ref> Ketika itu, situasinya tegang karena pemerintah kolonial Belanda baru saja menumpas pemberontakan antara kelompok komunis dan kelompok agama di [[Cilegon]], [[Banten]], dan [[Sumatera Barat]]. [[Wage Rudolf Supratman]], pada saat itu juga menggubah dan merekam lagu "Indonesia" (cikal bakal lagu "[[Indonesia Raya]]") dengan bantuan Yo Kim Tjan, pemilik toko musik Populaire di Pasar Baru. Sebelumnya, WR Supratman meminta Firma Odeon (yang milik orang Belanda) dan Tio Tek Hong, pemilik toko vinil di Pasar Baru, untuk melakukan perekaman lagu tersebut, namun ditolak dengan alasan mereka takut pada pemerintah kolonial Belanda. Pada akhirnya lagu "Indonesia" direkam secara diam-diam di rumah Yo Kim Tjan di dekat Bilangan Gunung Sahari pada tahun 1927.<ref name="Eko Kompas 2020">{{cite web | last=Eko | first=Prasetyo | title=Peran Sie Kong Lian dan Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda | website=Tutur Visual - Kompas.id | date=2020-10-28 | url=https://interaktif.kompas.id/baca/peran-sie-kong-lian-dan-pemuda-papua-dalam-sumpah-pemuda/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref>
 
Pada bulan Oktober 1928, [[Kongres Pemuda Kedua|kongres pemuda Indonesia kedua]] diadakan di tiga lokasi. Sidang pertama diadakan pada tanggal 27 Oktober 1928 di gedung Katholieke Jongelingenbond, dengan harapan agar kongres tersebut dapat mengilhami rasa persatuan. Sidang kedua membahas isu-isu pendidikan dan diadakan di gedung Oost Java Bioscoop. Sidang ketiga sekaligus terakhir diadakan pada tanggal 28 Oktober di Jalan Kramat Raya No, 106, yang merupakan rumah milik Sie Kong Lian.<ref name="Eko Kompas 2020">{{cite web | last=Eko | first=Prasetyo | title=Peran Sie Kong Lian dan Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda | website=Tutur Visual - Kompas.id | date=2020-10-28 | url=https://interaktif.kompas.id/baca/peran-sie-kong-lian-dan-pemuda-papua-dalam-sumpah-pemuda/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref> Acara ini ditutup dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola, dan dinyanyikan oleh putri [[Haji Agus Salim]], Theodora Atia "Dolly" Salim, tetapi dimodifikasi sedikit agar tidak memprovokasi pemerintah kolonial Belanda.<ref name="Raditya 2021">{{cite web | last=Raditya | first=Iswara N | title=Fakta-fakta Menarik Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 | website=tirto.id | date=2021-10-26 | url=https://tirto.id/fakta-fakta-menarik-sejarah-hari-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-f6qx | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref> Kongres kemudian ditutup dengan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda.
== Proses Pembuatan Sumpah Pemuda ==
'''1. Rapat pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)'''
 
'''2. Rapat kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop'''
 
'''3. Rapat ketiga di gedung Indonesische Clubgebouw''' .<ref>{{Cite web|title=SEJARAH SUMPAH PEMUDA DAN MAKNA DI DALAMNYA|url=https://lamongankab.go.id/beranda/bakesbang/post/7073|website=lamongankab.go.id|language=en|access-date=2023-10-14}}</ref>
 
== Isi dan Makna Sumpah Pemuda ==