Pada bulan Oktober 1928, [[Kongres Pemuda Kedua|kongres pemuda Indonesia kedua]] diadakan di tiga lokasi. Sidang pertama diadakan pada tanggal 27 Oktober 1928 di gedung Katholieke Jongelingenbond, dengan harapan agar kongres tersebut dapat mengilhami rasa persatuan. Sidang kedua membahas isu-isu pendidikan dan diadakan di gedung Oost Java Bioscoop. Sidang ketiga sekaligus terakhir diadakan pada tanggal 28 Oktober di Jalan Kramat Raya No, 106, yang merupakan rumah milik Sie Kong Lian.<ref name="Eko Kompas 2020">{{cite web | last=Eko | first=Prasetyo | title=Peran Sie Kong Lian dan Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda | website=Tutur Visual - Kompas.id | date=2020-10-28 | url=https://interaktif.kompas.id/baca/peran-sie-kong-lian-dan-pemuda-papua-dalam-sumpah-pemuda/ | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref> Acara ini ditutup dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola, dan dinyanyikan oleh putri [[Haji Agus Salim]], Theodora Atia "Dolly" Salim, tetapi dimodifikasi sedikit agar tidak memprovokasi pemerintah kolonial Belanda.<ref name="Raditya 2021">{{cite web | last=Raditya | first=Iswara N | title=Fakta-fakta Menarik Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 | website=tirto.id | date=2021-10-26 | url=https://tirto.id/fakta-fakta-menarik-sejarah-hari-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-f6qx | language=id | access-date=2022-04-15}}</ref> Kongres kemudian ditutup dengan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda.
=== Pengikrar ===
== Isi dan Makna Sumpah Pemuda ==
<blockquote>
Pertama:<br/>Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kedoea:<br/>Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:<br/>Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.</blockquote>
Bunyi ketiga keputusan kongres dalam [[Ejaan Bahasa Indonesia]] (ejaan terbaru yang digunakan pada masa kini):
<blockquote>
Pertama:<br/>Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua:<br/>Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: <br/>Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, [[bahasa Indonesia]].</blockquote>Di dalam buku Menguak Misteri Sejarah (2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Sumpah Pemuda mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa dan membuktikan bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.<ref>{{Cite book|last=Adam|first=Asvi Warman|date=2010|url=https://www.worldcat.org/oclc/663099220|title=Menguak misteri sejarah|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-504-8|oclc=663099220}}</ref>
== Rumusan Kongres ==
[[File:Historical_Indonesian_Youth_Pledge,_Sumpah_Pemuda_in_1928.jpg|267x267px|right|thumb|Keputusan Kongres Sumpah Pemuda pada tahun 1928]]
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis [[Moehammad Yamin|Mohammad Yamin]] pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika [[Sunario|Mr. Sunario]] tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: ''Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie'' (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf ''setuju'' pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk ''paraf setuju'' juga.<ref>Sugondo Djojopusito: ''Ke Arah Kongres Pemuda II'', Media Muda Tahun I No. 6 & 7, halaman 9-11.</ref> Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/10/27/LK/mbm.20081027.LK128564.id.html Secarik Kertas untuk Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180316173111/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/10/27/LK/mbm.20081027.LK128564.id.html |date=2018-03-16 }}, Majalah Tempo, 27 Oktober 2008</ref>
== Pengikrar Sumpah Pemuda ==
Berikut adalah nama-nama tokoh pemuda yang ikut dalam Kongres Pemuda tersebut;<ref>{{Cite news|title=9 Tokoh Sumpah Pemuda dan 71 Orang yang Datang Pada Kongres Tersebut, Berikut Daftar Nama-Namanya|url=https://sumsel.tribunnews.com/2021/10/24/9-tokoh-sumpah-pemuda-dan-71-orang-yang-datang-pada-kongres-tersebut-berikut-daftar-nama-namanya|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2021-10-28|first=Anggraini Munanda|last=Effani}}</ref>
# Ketua: [[Sugondo Djojopuspito|Soegondo Djojopoespito]]
# Wakil Ketua: R. M. Joko Marsaid
# Pembantu V: [[Mohammad Rochjani Su'ud]]
=== PesertaRumusan dan isi ===
[[File:Historical_Indonesian_Youth_Pledge,_Sumpah_Pemuda_in_1928.jpg|267x267px|right|thumb|Keputusan Kongres Sumpah Pemuda pada tahun 1928]]
{{col-css3-begin|3}}
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis [[Moehammad Yamin|Mohammad Yamin]] pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika [[Sunario|Mr. Sunario]] tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: ''Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie'' (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf ''setuju'' pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk ''paraf setuju'' juga.<ref>Sugondo Djojopusito: ''Ke Arah Kongres Pemuda II'', Media Muda Tahun I No. 6 & 7, halaman 9-11.</ref> Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/10/27/LK/mbm.20081027.LK128564.id.html Secarik Kertas untuk Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180316173111/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/10/27/LK/mbm.20081027.LK128564.id.html |date=2018-03-16 }}, Majalah Tempo, 27 Oktober 2008</ref>
* [[Abdoel Moethalib Sangadji]]
* [[Poernamawoelan]]
Rumusan final untuk ketiga keputusan Sumpah Pemuda ditulis dalam ejaan van Ophuijsen sebagai berikut.
* [[Abdul Rachman]]
{{Cquote|
* [[Raden Soeharto]]
Pertama:
* Abu Hanifah
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
* [[Raden Soekamso]]
* [[Adnan Kapau Gani]]
Kedoea:
* [[Ramelan]]
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
* [[Amir]] ([[Dienaren van Indie]])
* Saerun ([[Keng Po]])
Ketiga:
* [[Anta Permana]]
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.</blockquote>
* [[Saharjo]]
}}
* [[Anwari]]
Bunyi ketiga keputusan kongres dalam [[Ejaan Bahasa Indonesia]] (ejaan terbaru yang digunakan pada masa kini):
* [[angger panji]]
* [[Arnold Mononutu]]
{{Cquote|
* [[Ki Sarmidi Mangunsarkoro]]
Pertama:
* [[Assaat]]
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
* [[Sartono]]
* [[Bahder Djohan]]
Kedua:
* [[Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo]]
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
* [[Dali]]
* [[Setiawan]]
Ketiga:
* [[Darsa]]
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, [[bahasa Indonesia]].}}
* [[Sigit]] ([[Indonesische Studieclub]])
* [[Dien Pantouw]]
* [[Siti Sundari]]
* [[Djuanda]]
* [[Sjahpuddin Latif]]
* [[Dr. Pijper]]
* [[Sjahrial]] ([[Adviseur voor inlandsch Zaken]])
* [[Emma Poeradiredjo]]
* [[Soedjono Djoened Poesponegoro]]
* [[Halim]]
* [[R.M.]] [[Djoko Marsaid]]
* [[Hamami]]
* [[Soekamto]]
* [[Soekmono]]
* [[Joesoepadi]]
* [[Soekowati]] ([[Volksraad]])
* [[Johanna Masdani]]
* [[Paul Pinontoan]]
* [[Soemanang]]
* [[Kadir]]
* [[Soemarto]]
* [[Karto Menggolo]]
* [[Soenario]] ([[PAPI]] & [[INPO]])
* [[Kasman Singodimedjo]]
* [[Soerjadi]]
* [[Koentjoro Poerbopranoto]]
* [[Soewadji Prawirohardjo]]
* [[Martakusuma]]
* [[Soewirjo]]
* [[Masmoen Rasid]]
* [[Soeworo]]
* [[Mohammad Ali Hanafiah]]
* [[Suhara]]
* [[Mohammad Nazif]]
* [[Sujono]] ([[Volksraad]])
* [[Mohammad Roem]]
* [[Sulaeman]]
* [[Mohammad Tabrani]]
* [[Suwarni]]
* [[Mohammad Tamzil]]
* [[Tjahija]]
* [[Muhidin]] ([[Pasundan]])
* [[Van der Plaas]] (Pemerintah Belanda)
* [[Mukarno]]
* [[Wilopo]]
* [[Muwardi]]
* [[Wage Rudolf Soepratman]]
* [[Nona Tumbel]]
* Aitai Baitawi Karubaba<ref name="Adryamarthanino 2021">{{Cite news| last= Adryamarthanino| first= Verelladevanka | title=Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda |work=[[Kompas.com]] | date=2021-08-03 | url=https://www.kompas.com/ | language=id | access-date=2022-05-23}}</ref>
* Poreu Abner Ohee
* Pouw Orpa Pallo
{{col-css3-end}}
<!-- TANPA REFERENSI == Johanna Masdani Tumbuan ==
[[Johanna Masdani]] Tumbuan termasuk di antara 71 pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda Kedua, Oktober 1928 dan turut serta mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berlangsung di sebuah gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya no. 106 Jakarta Pusat.
Selain itu, Jo juga menjadi saksi sejarah detik-detik [[Proklamasi Indonesia]] yang dilakukan oleh [[Bung Karno]] dan [[Bung Hatta]] pada [[17 Agustus 1945]]. [[Johanna Masdani Tumbuan]] juga ikut serta menyusun konsep pembangunan [[Tugu Proklamasi]] yang sederhana di depan rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur (kini Jl. Proklamasi) no. 56, Jakarta. Tugu ini kemudian dibongkar oleh Bung Karno, namun dibangun kembali pada tahun 1980-an. Baca juga pada [[Sejarah Perjuangan Pemuda Indonesia dan Sumpah Pemuda]] oleh David DS Lumoindong.-->
== Peringatan ==
{{Wikisource|Halaman:TDKGM 01.222 (2 2) Pembaharuan Keputusan Presiden Indonesia No. 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur beserta penjelasannya.pdf/1}}
|