Bambang Brodjonegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sfriu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sfriu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 80:
Di luar dunia akademik, nama Bambang Brodjonegoro juga dikenal mulai dari tingkat pasar modal hingga pemerintahan. Pria yang juga aktif dalam berbagai organisasi sosial ini sangat tidak asing dengan banyak Badan Usaha Milik Pemerintah ([[Badan usaha milik negara|BUMN]]) seperti [[Perusahaan Listrik Negara|PT PLN]], [[Aneka Tambang|PT ANTAM]], [[Telkom Indonesia|PT TELKOM]], dan lain-lain. Kepakarannya dalam bidang Ekonomi Pembangunan, khususnya wilayah perkotaan, membuat banyak perusahaan dan lembaga pemerintah memberi kepercayaan untuk duduk sebagai dewan komisionaris dan atau konsultan independen.
 
== Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja (2014-2016) ==
Bambang Brodjonegoro diangkat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Kerja pada 27 Oktober 2014. Pada masa kepemimpinannya, guna meningkatkan [[daya beli]] masyarakat, ia dua kali melakukan penyesuaian terhadap [[Penghasilan tidak kena pajak|Penghasilan Tidak Kena Pajak]] (PTKP). Pertama, pada Juni 2015, ia menaikkan PTKP untuk [[Wajib Pajak]] (WP) Orang Pribadi yang semula Rp24.300.000 menjadi Rp36.000.000, serta atas tambahan PTKP untuk WP Kawin dan Tanggungan dari yang semula Rp2.025.000 menjadi Rp3.000.000.<ref>{{cite news| last = Suryowati | first = Estu | date = 2015-05-27 | title = Pemerintah Akan Naikkan Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Menjadi Rp 36 Juta | url = https://money.kompas.com/read/2015/05/27/214030026/Pemerintah.Akan.Naikkan.Batas.Penghasilan.Tak.Kena.Pajak.Menjadi.Rp.36.Juta | url-status = live | work = [[Kompas.com]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111102429/https://money.kompas.com/read/2015/05/27/214030026/Pemerintah.Akan.Naikkan.Batas.Penghasilan.Tak.Kena.Pajak.Menjadi.Rp.36.Juta | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref><ref>{{cite news| last = Maharani | first = Esti | date = 2015-07-09 | title = Penghasilan di Bawah Rp 36 Juta per Tahun tak Kena Pajak | url = https://ekonomi.republika.co.id/berita/nr7l1u/penghasilan-di-bawah-rp-36-juta-per-tahun-tak-kena-pajak | url-status = live | work = [[Republika (surat kabar)|Republika]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111102733/https://ekonomi.republika.co.id/berita/nr7l1u/penghasilan-di-bawah-rp-36-juta-per-tahun-tak-kena-pajak | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref> Kenaikan kedua ia lakukan setahun kemudian, pada Juni 2016. PTKP WP Orang Pribadi kembali ia naikkan menjadi Rp54.000.000, sementara atas tambahan PTKP WP Kawin dan Tanggungan naik menjadi Rp4.500.000.<ref>{{cite news| last = Primadhyta | first = Safyra | date = 2016-06-23 | title = Penghasilan Rp4,5 juta per Bulan Resmi Tak Kena Pajak | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160623072100-78-140296/penghasilan-rp45-juta-per-bulan-resmi-tak-kena-pajak | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111101307/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160623072100-78-140296/penghasilan-rp45-juta-per-bulan-resmi-tak-kena-pajak | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref> Menyusul kenaikan PTKP tersebut, ia juga dua kali melakukan penyesuaian atas PTKP Pegawai Harian: menjadi Rp300.000/hari pada 2015 dan Rp450.000/hari pada 2016.<ref>{{cite news| last = Supriadi | first = Agust | date = 2016-06-30 | title = Menkeu: Penghasilan Rp450 Ribu per Hari Bebas Pajak | url = https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160630093859-78-142004/menkeu-penghasilan-rp450-ribu-per-hari-bebas-pajak | url-status = live | work = [[CNN Indonesia]] | archive-url = https://web.archive.org/web/20240111104156/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160630093859-78-142004/menkeu-penghasilan-rp450-ribu-per-hari-bebas-pajak | archive-date = 2024-01-11 | access-date = 2024-01-11}}</ref>