Ketidakkekalan (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+{{Untuk|ketidakkekalan secara umum|Ketidakkekalan}} |
→Theravāda: +seealsos |
||
Baris 28:
==== Hubungannya dengan ''anatta'' ====
{{Lihat pula|Tanpa atma}}
Ketidakkekalan berkaitan erat dengan ajaran [[anatta|''anatta'']] (tanpa-atma) yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak memiliki hakikat, diri yang kekal, roh yang kekal, atau jiwa yang tidak berubah.<ref name="britannicaanatta">[https://www.britannica.com/topic/anatta Anatta Buddhism], Encyclopædia Britannica (2013)</ref><ref>[a] {{cite book|author=Christmas Humphreys|year=2012|url=https://books.google.com/books?id=V3rYtmCZEIEC|title=Exploring Buddhism|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-22877-3|pages=42–43}}
Baris 35 ⟶ 36:
==== Hubungannya dengan ''dukkha'' ====
{{Lihat pula|Penderitaan (Buddhisme)}}
Ketidakkekalan ini adalah sumber ''dukkha''. Sang Buddha mengajarkan bahwa karena tidak ada objek fisik atau mental yang bersifat kekal, keinginan atau keterikatan terhadap keduanya menyebabkan penderitaan (''dukkha'').
|