Gereja Katolik Yunani Ukraina: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tian x-way (bicara | kontrib) |
Anangyb001 (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 59:
=== Persatuan Brest ===
{{Main|Persatuan Brest}}
Dalam periode yang bertahan cukup lama, kawasan yang sekarang merupakan Ukraina Barat dan Tengah dikuasai oleh [[Persemakmuran Polandia-Lithuania]]. Raja Polandia [[Sigismund III Vasa]] sangat terpengaruh oleh gagasan-gagasan [[Kontra-Reformasi]] dan ingin memperkuat keberadaan Katolik di Ukraina. Sementara itu para klerus di daerah-daerah Ruthenia dikendalikan oleh [[Konstantinopel]] yang berlokasi cukup jauh, dan sebagian besar rakyat lebih menunjukkan kesetiaan pada Ortodoksi daripada Raja Katolik mereka. Maka timbullah penindasan terhadap kaum Ortodoks, dan di bawah tekanan penguasa Polandia para klerus Gereja Ruthenia menerima Persatuan Brest pada 1595, memutuskan hubungan dengan [[Patriark Konstantinopel]] dan bersatu dengan [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]] disponsori pemimpin persemakmuran, [[Sigismund III Vasa]], dengan maksud menghentikan penindasan. Tidak semua anggota Gereja Yunani di negeri itu menerima Persatuan Brest, maka Gereja yang menolak Persatuan Brest adalah [[Gereja Ortodoks Ukraina (Patriarkat Moskow)|Gereja Ortodoks Ukraina]]. Maka dimulailah terpisahnya Gereja Katolik Ukraina (yang menerima Persatuan Brest) dan [[Gereja Ortodoks Ukraina]] (yang menolak) di tanah [[Ukraina]] dan [[Belarusia]]. Akibat kerusuhan, Metropolitan Gereja Katolik Yunani Kiev meninggalkan Kiev pada abad ke-17 dan pindah ke [[Navahrudak]] (sekarang termasuk [[Belarusia]]) dan [[Vilna]] di [[Lithuania]].
=== Pascapersatuan Brest ===
Baris 66:
Tahap final terbentuknya Gereja Katolik Ukraina sebagai entitas Gereja tersendiri dipengaruhi oleh perkembangan bahasa Ruthenia-Tengah menjadi bahasa Rusin, bahasa Ukraina, dan [[bahasa Belarusia]] mulai sekitar 1600 sampai 1800. Dengan besarnya penindasan terhadap Gereja Ortodoks selama dua abad di bawah kekuasaan Polandia, pengaruh kaum [[Katolik Yunani]] atas rakyat Ukraina menjadi sangat besar sampai-sampai di beberapa oblast sulit didapati umat Ortodoks.
Setelah pembagian Polandia, sebagian besar wilayah yang dulunya ditempati umat Katolik Yunani terbagi oleh [[Kekaisaran Rusia|Rusia]] dan [[Austria-Hungaria|Austria]]. Di bagian yang masuk wilayah Rusia ([[Volhynia]] dan [[Podolia]] termasuk di dalamnya), rakyat di kawasan paling timur dari Podolia dengan segera dan sukarela kembali menjadi umat Ortodoks. Mula-mula pemerintah Rusia bersikap sangat toleran terhadap Gereja Katolik Yunani dan mengizinkannya beroperasi (Rusia menjuluki mereka [[Rahib Basilian|kaum Basilian]]). Namun tak lama kemudian para rohaniwan terpecah menjadi kubu pro Katolik dan kubu Pro Rusia. Kubu pro Katolik cenderung beralih menjadi Ritus Katolik Latin, sementara tuntutan-tuntutan dari kubu pro Rusia di bawah pimpinan Uskup [[Joseph Semashko]] ditolak mentah-mentah oleh sinode Katolik Yunani yang saat itu di bawah kendali para rohaniwan pro Polandia. Pemerintah Rusia sendiri menolak ikut campur. Keadaan ini mendadak berubah setelah Rusia berhasil membasmi [[Pemberontakan November|pemberontakan rakyat Polandia 1831]] yang bertujuan membebaskan wilayah Polandia dari cengkeraman kekuasaan Rusia. Karena Gereja Katolik Yunani secara aktif mendukung pemberontakan itu, maka nasib dari Gereja ini sudah di ujung tanduk. Anggota-anggota sinode yang pro Latin disingkirkan dan Gereja ini diceraikan dari paroki-parokinya di Volhynia yang menjadi Ortodoks, termasuk [[Pochaiv Lavra]] yang diserahkan kepada pihak Ortodoks pada 1833. Pada 1839, Sinode Polotsk (sekarang Belarusia), di bawah pimpinan Uskup Semashko, membubarkan Gereja Katolik Yunani dalam [[Kekaisaran Rusia]], dan seluruh hak miliknya diserahkan kepada Gereja negara Ortodoks. Menurut [[Catholic Encyclopedia]] 1913, di wilayah yang masa itu dikenal sebagai 'Rusia Kecil' (sekarang [[Ukraina]]), Tekanan pemerintah Rusia "menyapu bersih" umat Katolik Yunani, dan "sekitar 7.000.000 umat Uniat di sana digiring, dengan paksaan maupun muslihat, untuk menjadi bagian dari [[Gereja Ortodoks Rusia]]".<ref>{{CathEncy|wstitle=Ruthenians}}</ref>
Pembubaran Gereja Katolik Yunani di Rusia rampung pada 1875 dengan pembubaran Eparki Kholm.<ref>''St. Nicholas Ukrainian Catholic Parish in Winnipeg, Historical Timeline
Baris 85:
Terhadap para klerus yang bersedia bergabung dengan Gereja Ortodoks Rusia, pemerintah komunis Soviet tidak melakukan penindasan. Di kota Lviv saja, hanya satu gereja Ortodoks yang ditutup. Bahkan keuskupan-keuskupan kawasan Barat yakni Lvov-Ternopol dan Ivano-Frankovsk menjadi keuskupan-keuskupan terbesar Uni Republik Sosialis Soviet. Di dua keuskupan tersebut didirikan biara-biara Ortodoks Rusia. Hukum Kanonik juga dilonggarkan bagi para klerus Katolik Ukraina yang bersedia bergabung dengan Ortodoks Rusia, yakni mengizinkan mereka untuk mencukur janggut (suatu praktik yang tidak lazim dalam Gereja Ortodoks) serta menyelenggarakan liturgi dalam bahasa Ukraina bukannya Bahasa Slavia.
Meskipun demikian pada tahun [[1989]], pada puncak reformasi liberalisasi Gorbachev, Gereja Katolik-Yunani Ukraina keluar dari katakomba-katakomba dan mendapati kenyataan bahwa hampir seluruh paroki pra-1946-nya menjadi bagian Gereja Ortodoks. Gereja Katolik Ukraina, yang didukung secara aktif oleh organisasi-organisasi nasionalis, mengambil sikap tanpa kompromi dalam pengembalian properti dan paroki-parokinya yang hilang. Pemerintah Soviet yang sudah lemah tidak mampu mengendalikan situasi dan kebanyakan paroki di Galicia kembali beralih menjadi milik umat Katolik-Yunani saat terjadi perselisihan besar-besaran antar kedua Gereja atas gedung-gedung gereja yang sempat dialihkan ke tangan Gereja Ortodoks Rusia selama rezim komunis Soviet. Perselisihan ini kerap diiringi bentrok antar umat.<ref name="Davis">Nathaniel Davis, ''A Long Walk to Church: A Contemporary History of Russian Orthodoxy'', p. 75, Westview Press, 2003, ISBN 0-8133-4067-5</ref> Perselisihan atas gedung-gedung gereja ini mengakibatkan retaknya hubungan antara Patriark Moskow dan Sri Paus.
Kini Gereja ini memiliki 3 sampai 5 juta umat di teritorial Ukraina. Di seluruh dunia, jemaahnya kini berjumlah sekitar 6 sampai 10 juta jiwa, membentuk [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]] terbesar kedua sesudah mayoritas Gereja Latin. Gereja Katolik sendiri terdiri atas 23 Gereja Partikular, dengan Gereja Latin sebagai Gereja Partikular terbesar, diikuti oleh Gereja Katolik-Yunani Ukraina di tempat kedua.
Baris 163:
<nowiki>*</nowiki> Bertanggung jawab langsung pada [[Tahta Suci]]
Pada 2008, Gereja Katolik Yunani Ukraina diperkirakan beranggotakan 4.284.082 umat, 43 uskup, 4.175 paroki, 2.657 imam praja, 379 imam biarawan, 842 biarawan, 1.547 biarawati, 113 [[Diaken|diakon]], dan 692 pelajar seminari.<ref name="cnewastat">{{cite web
|url=http://www.cnewa.org/source-images/Roberson-eastcath-statistics/eastcatholic-stat08.pdf
|author=Ronald Roberson
|