Orang India Suriname: Perbedaan antara revisi

| image = HoliWeer Feesthonderden 2008Surinamers meisjesop Schiphol aangekomen (Hindoestanen) kinderen met ij, Bestanddeelnr 928-2623.jpg

| image_caption = PemudaOrang India- Suriname merayakandi [[Holi|Holi-PhagwaBandara Schiphol Amsterdam]], di24 [[DenNovember Haag]]1975

| langs = [[Hindustan Karibia|Hindustan Sarnami]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Sranantongo|Sranantongo]]

'''Orang India Suriname''', '''India-Suriname''', atau '''Hindustan Suriname''' adalah warga negara [[Suriname]] di mana nenek moyang mereka berasal dari [[anak benua India]]. Nenek moyang mereka adalah buruh kontrak yang dibawa oleh Belanda dan Britania Raya ke [[Surinam (koloni Belanda)|koloni Belanda di Suriname]], dimulai pada tahun 1873 dan berlanjut selama masa [[Raj Britania Raya]].<ref>{{Cite web|title=Hindostaanse contractarbeiders in Suriname, 1873-1916 {{!}} Nationaal Archief|url=https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/zoekhulpen/hindostaanse-contractarbeiders-in-suriname-1873-1916|website=www.nationaalarchief.nl|language=nl|access-date=2024-10-28}}</ref> Menurut Sensus Suriname 2012, 148.443 warga negara Suriname beretnis India Suriname, yang mencakup 27,4% dari total populasi, menjadikan merekaetnis India-Suriname sebagai kelompok etnis terbesar di Suriname pada tingkat individu.

Selama masa [[Raj Britania Raya]], banyak orang India yang dikirim ke koloni-koloni Britania Raya lainnya untuk bekerja. Setelah penghapusan perbudakan di koloni Belanda di Suriname, pemerintah Belanda [[Perjanjian Sumatra|menandatangani perjanjian dengan Britania Raya]] mengenaiuntuk perekrutanmerekrut pekerja kontrak. Orang India mulai bermigrasi ke Suriname pada tahun 1873 dari wilayah yang saat itu bernama Raj Britania Raya (India Britania) sebagai pekerja kontrak, sebagian besar 75% berasal dari negara bagian [[Uttar Pradesh]] di India modern, dan dalamsebagian jumlahkecil yang lebih sedikitlainnya dari [[Bihar]], [[Haryana]], [[Punjab]], dan [[Tamil Nadu]]. Namun, di antara para imigran tersebut, ada juga pekerja dari wilayah lain di Asia Selatan, seperti [[Afganistan]] dan [[Nepal]] saat ini.

Kapal pertama yang mengangkut pekerja kontrak India, ''Lalla Rookh'',<ref>{{Cite web|last=Desk|first=NewsGram|date=2016-04-29|title=Lalla Rookh- Marking the Indian Arrival in Suriname|url=https://www.newsgram.com/general/2016/04/29/lalla-rookh-marking-the-indian-arrival-in-suriname|website=NewsGram|language=en|access-date=2024-10-28}}</ref> tiba di [[Paramaribo]]. Para budak yang baru dibebaskan di Suriname yang menyaksikan pekerja India turun di pelabuhan, dilaporkan mengatakan "''Jobo tanbasi''", yang berarti "Orang kulit putih masih menjadi bos", yangini menunjukkan bahwa mereka memandang perkembangan tersebut sebagai kelanjutan dari perdagangan budak. Awalnya, kondisi transportasikehidupan dan kehidupantransportasi buruh India di Suriname lebih buruk daripada masakondisi sebelum penghapusandihapuskannya perdagangan budak Belanda. [[Gubernur Jenderal India]] menggambarkannya sebagai "sistem perbudakan baru". Pada tahun 1870-an, kondisi membaikmulai drastismembaik setelah disahkannya undang-undang baru untuk melindungi pekerja India. Pemerintah Britania Raya dan pemerintah kolonial Britania Raya di India khawatir adanya perbandingan dengan perbudakan akan merusak reputasi mereka, dansehingga mereka memberlakukan beberapa undang-undang untuk membuat transportasi pekerja India lebih aman dan memperbaiki kondisi kerja di perkebunan lebih baik. Pemerintah Belanda yang telah menandatangani perjanjian untuk merekrut pekerja dengan Britania Raya setelah negosiasi yang panjang dan sulit, juga khawatir membahayakan pengaturanpenetapan tersebut dan dengan cermat mengikuti peraturan yang diberlakukan oleh Britania Raya. Belanda juga khawatir bahwa mereka akan dituduh menghidupkan kembali perdagangan budak.<ref name=":0">{{Cite book|date=2006|url=https://books.google.com/books?id=xDO0BAAAQBAJ|title=The Dutch Slave Trade, 1500-1850|publisher=Berghahn Books|isbn=978-1-84545-031-1|language=en}}</ref>

Untuk mengurangi angka kematian di antara para pekerja yang diangkutdibawa dari India, pemerintah kolonial Britania Raya mewajibkan kehadiran setidaknya satu dokter di setiap kapal. Karena peraturan adanya dokter tersebut berasal dari Eropa, peraturan tersebut juga mengharuskan agar satu orang pekerja kontrak India ditunjuk sebagai penerjemah, dan ia akan dibayar untukatas jasanya di akhir perjalanan. Peraturan lainnyalain mengamanatkan bahwa setiap kapal memiliki sistem penyulingan dengan kapasitas untuk menghasilkan setidaknya 500 liter air minum dari air laut setiap hari, dan juga mewajibkan kapal untuk memiliki ruang perawatan, staf perawat pria dan wanita, makanan dan obat-obatan yang memadai, serta ventilasi buatan di tempatruang tinggal penumpang. Peraturan lain melarang kapal mana pun yang mengangkut pekerja kontrak India untuk berlayar antara akhir Maret dan awal Agustus. Setiap perusahaan pelayaran yang melanggar peraturan tersebut akan dilarang mengangkut pekerja kontakkontrak di masa mendatang. Sementara tingkat kematian di antara para budak yang bekerja di perkebunan antara tahun 1680 dan 1807 rata-rata 50,9 per seribu orang, setelah peraturan diberlakukan pasca-1873, angka tersebut turun menjadi 7,1 per seribu orang di antara para pekerja India.<ref name=":0" />

Orang India- Suriname mencakup 37,6% dari populasi Suriname pada Sensus 1972.<ref>{{Cite web|date=2017-06-27|title=National Census Report: Suriname|url=https://archive.today/20170627135503/http://www.caricomstats.org/Files/Publications/NCR%20Reports/Suriname.pdf|website=Caricom|page=32}}</ref> Setelah kemerdekaan Suriname pada tanggal 25 November 1975, sebagian besar masyarakatetnis India-Suriname bermigrasi ke Belanda, sehingga tetap mempertahankan [[paspor Belanda]] mereka.