Al-Hasan al-A'sam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Manggadua (bicara | kontrib)
Baris 12:
Sejarawan Arab abad pertengahan (diikuti oleh sejarawan [[Orientalisme|Orientalis]] [[Michael Jan de Goeje]]) menganggap peristiwa ini sebagai strategi terpadu yang terkoordinasi sebagai bagian dari [[Penaklukan Mesir oleh Fatimiyah|penaklukan Fathimiyah atas Mesir]].{{sfn|Madelung|1996|pp=22ff.}} Namun, penelitian modern telah mengungkapkan bahwa Qarmati tidak loyal terhadap Fathimiyah maupun, sebagaimana terbukti dari perilaku mereka setelah menang, tertarik pada penaklukan dan konversi wilayah Suriah ke doktrin mereka. Sebaliknya, Qarmati terutama tertarik pada pengumpulan upeti untuk mempertahankan negara mereka yang miskin sumber daya. Untuk alasan ini, Qarmati telah melakukan serangan terhadap wilayah-wilayah yang lebih kaya di dunia Islam selama beberapa dekade.{{sfn|Madelung|1996|p=36}} Bahkan, al-A'sam tampaknya jatuh dalam aib setelah dituduh menggelapkan sebagian dari harta rampasan yang diperoleh selama kampanye ini.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Madelung|1996|p=40}} Ketika tentara Qarmati kembali berangkat ke Suriah dua bulan kemudian, dia digantikan oleh dua sepupunya sebagai kepala ekspedisi.{{sfn|Madelung|1996|p=40}}
 
== Kampanye melawan FatimiyahFathimiyah ==
[[Gambar:Syria in the 9th century.svg|jempol|kanan|upright=1.25|Peta Suriah Islam Awal dan provinsi-provinsinya pada abad ke-9 hingga ke-10]]
Aib ini tidak berlangsung lama, karena penaklukan Mesir oleh jenderal FatimiyahFathimiyah [[Jawhar al-Siqilli|Jawhar]] pada tahun 969 dan ekspansi selanjutnya ke Suriah, yang menyebabkan kekalahan dan penangkapan al-Hasan bin Ubayd Allah bin Tughj oleh jenderal FatimiyahFathimiyah [[Ja'far bin Fallah]] pada April 970,{{sfn|Madelung|1996|p=35}} mengubah situasi.{{sfn|Canard|1971|p=426}} Pengambilalihan Fathimiyah berarti berakhirnya upeti tahunan yang dijanjikan oleh al-Hasan bin Ubayd Allah bin Tughj, dan niat deklarasi FatimiyahFathimiyah untuk mengembalikan keamanan rute [[Haji]] mengancam akan mengakhiri pemerasan Qarmati terhadap karavan Haji juga.{{sfn|Madelung|1996|p=36}}{{sfn|Daftary|2007|p=162}}
 
Hal ini menyebabkan perubahan radikal Qarmati—yang menurut beberapa sumber dianggap al-A'sam sebagai pelaku utamanya—melawan Fathimiyah dan mendekat kepada [[Abbasiyah]].{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Madelung|1996|p=35}}{{sfn|Gil|1997|pp=338–339}} Melalui mediasi khalifah Abbasiyah [[al-Muthi']], Qarmati menjadi inti dari aliansi anti-FatimiyahFathimiyah yang luas, yang tidak hanya terdiri dari Qarmati, tetapi juga penguasa [[Hamdaniyah]] di [[Mosul]], [[Abu Taghlib]], penguasa [[Dinasti Buwaihi|Buwaihi]] [[Izz al-Dawla]], suku [[Bedawi|Badui]] [[Bani Kilab]] dan [[Bani Uqayl]], serta sisa-sisa pasukan Ikhsyidiyah.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Daftary|2007|p=162}}{{sfn|Gil|1997|p=339}}{{sfn|Brett|2001|pp=313–314}} Pasukan Qarmati bergerak ke [[KufaKufah]], [[Ar-Rahba]], dan [[Palmyra]], mengumpulkan sekutu, senjata, dan uang di setiap pemberhentian. Ketika mereka mendekati Damaskus, Ibnu Fallah memilih untuk menghadapi sekutu dalam pertempuran terbuka, tetapi dikalahkan dan dibunuh.{{sfn|Brett|2001|pp=313–314}}
 
=== Penaklukan Suriah dan invasi pertama ke Mesir ===
Baris 22:
Pada 25 Agustus 971, sekutu merebut Damaskus, dengan al-A'sam memproklamasikan kekuasaan khalifah Abbasiyah atas Suriah dan mengutuk nama khalifah Fathimiyah, [[Muiz Lidinillah|al-Mu'izz li-Din Allah]], di masjid-masjid.{{sfn|Daftary|2007|p=162}}{{sfn|Gil|1997|p=339}} Qarmati kemudian berbalik menuju Ramla. Jawhar telah mengirim bala bantuan, yang baru tiba dari [[Ifriqiyah]], ke kota tersebut, tetapi komandannya, [[Sa'adat bin Hayyan]], mundur ke [[Jaffa]] dan mengambil sikap pasif. Qarmati pun bebas menjarah Ramla pada 5 September 971. Didorong oleh kesuksesannya, al-A'sam melanjutkan untuk mengepung Jaffa dengan sebagian pasukan mereka di bawah [[Akhu Muslim]], dan memimpin sisa pasukannya untuk menyerbu Mesir.{{sfn|Daftary|2007|p=162}}{{sfn|Gil|1997|p=339}}{{sfn|Brett|2001|p=315}}{{sfn|Bianquis|1972|p=84}} Mesir hampir tidak dipertahankan, sementara pasukan Qarmati bertambah dengan bergabungnya Badui [[Thayyi'|Banu Tayy]].{{sfn|Brett|2001|p=315}}
 
Al-A'sam memasuki Mesir di [[Suez|Qulzum]], sebulan setelah merebut Damaskus.{{sfn|Bianquis|1972|p=84}} Alih-alih bergerak langsung ke ibu kota Mesir, [[Fustat]], dia malah bergerak ke utara menuju [[Delta Sungai Nil]] timur. Kota pesisir [[Tinnis]], yang memberontak setahun sebelumnya melawan pajak Fathimiyah, kembali memberontak, dan Qarmati merebut kota [[Farama]].{{sfn|Brett|2001|p=315}}{{sfn|Bianquis|1972|p=85}} Sebulan kemudian, pasukan Fathimiyah di bawah Yaruq merebut kembali Farama, tetapi dalam beberapa minggu berikutnya pemberontakan menyebar ke seluruh Delta, dan Yaruq serta pasukannya harus mundur ke arah Fustat.{{sfn|Bianquis|1972|p=85}} Pembelokan Qarmati ini memberi Jawhar waktu untuk mempersiapkan parit dan tembok di [[Ain ShamsSyams]], di utara Fustat, sepanjang {{convert|10|km|mi}} dari Nil hingga perbukitan [[Mokattam|Muqattam]].{{sfn|Bianquis|1972|p=84}}{{sfn|Brett|2001|pp=314–315}} Jenderal Fathimiyah itu memanggil hampir seluruh penduduk Fustat untuk berperang, dan dalam dua pertempuran sengit pada 22 dan 24 Desember 971, meskipun mengalami kerugian besar, dia berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Qarmati pecah dan mundur kembali ke Palestina. Jawhar tidak mengejar mereka, tetapi menetapkan hadiah bagi mereka, dan banyak Qarmati yang terbunuh akibatnya.{{sfn|Brett|2001|pp=314–315}}{{sfn|Bianquis|1972|pp=85–86}} Al-A'sam kembali ke al-Ahsa, tetapi Qarmati tetap menguasai Suriah.{{sfn|Canard|1971|p=426}}
 
===Invasi kedua ke Mesir===
Baris 95:
 
===Tahun-tahun akhir===
Terpaksa mundur dari Suriah, Qarmati bersekutu dengan [[Alptakin]], seorang ''[[ghulam]]'' [[Orang Turki|Turki]] yang sebelumnya berada dalam dinas BuyidBuwaihi. Alptakin menyerbu Palestina, mengalahkan FatimiyahFathimiyah dan merebut beberapa kota, sebelum berbalik ke Damaskus, yang penduduknya menyambutnya dengan antusias ketika dia memasuki kota pada April 975.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Gil|1997|pp=343–344}} Pada Juli 976, tentara FatimiyahFathimiyah yang dipimpin oleh Jawhar muncul di depan Damaskus, dan mengepungnya. Qarmati bereaksi dengan mengirim pasukan untuk membantu Alptakin—menurut beberapa sumber, penduduk Damaskus meminta bantuan kepada Qarmati—memaksa Jawhar untuk mengangkat pengepungan pada Januari 977.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Gil|1997|pp=348–349}} Sekutu mengejar Jawhar ke Ramla, di mana mereka bergabung dengan BanuBani Tayy; Jawhar dikalahkan dalam pertempuran sengit di [[Sungai Yarqon]], dan terpaksa meninggalkan Ramla dan mundur ke [[Ashkelon|Ascalon]]. Sekutu memasuki Ramla pada 12 Maret.{{sfn|Gil|1997|p=349}}
 
Sebagian besar sumber melaporkan bahwa al-A'sam, yang sudah sakit, meninggal beberapa hari setelah sekutu memasuki kota. Dia digantikan oleh saudaranya (atau sepupunya) Ja'far.{{sfn|Canard|1971|p=426}} Menurut catatan [[IbnIbnu al-Qalanisi]] (diikuti oleh [[IbnIbnu al-Athir]]), bagaimanapun, al-A'sam masih aktif ketika khalifah FatimiyahFathimiyah baru, [[al-Aziz Billah]], turun langsung ke medan perang dan mengalahkan sekutu pada musim panas 978.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Gil|1997|p=350}} Setelah kemenangannya, al-Aziz menetralkan ancaman Qarmati dengan menawarkan upeti tahunan sebesar 30.000 dinar (sumber lain menyebut jumlahnya 20.000 atau 70.000 dinar), dibayar di muka untuk tahun tersebut.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Gil|1997|p=350}} Meskipun al-A'sam dilaporkan aktif selama peristiwa ini, kemungkinan besar ini mencerminkan kebingungan dengan penerusnya.{{sfn|Canard|1971|p=426}}{{sfn|Gil|1997|p=350}} Bagaimanapun, kesepakatan dengan al-Aziz menandai berakhirnya kehadiran Qarmati di wilayah tersebut.{{sfn|Gil|1997|p=350}}
 
==Catatan==