Perang Jayakarta (1619): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tautan daftar Pustaka Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 2:
{{Infobox military conflict
| date = [[1619]]
| partof = [[Perang Inggris-Belanda]]
| place = [[Jayakarta]]
| result = Kemenangan Banten–Inggris
Baris 15 ⟶ 16:
| casualties2 = banyak pasukan yang menderita
}}
== Latar belakang ==
Gubernur Jenderal [[Jan Pieterszoon Coen|J.P. Coen]] yang merupakan pemimpin tertinggi [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] di [[Hindia Belanda|Hindia Timur]] mengajukan nota protes kepada pihak Inggris di Jayakarta akibat insiden yang terjadi di [[Siam]]. Pada awal bulan Desember 1618, kapal VOC bernama “''Zwarte Leeuw''” diserang dan dirampas oleh empat kapal Inggris di [[Provinsi Pattani|Patani]], [[Siam]]. [[Jan Pieterszoon Coen|J.P. Coen]] dalam suratnya kepada Sir [[Thomas Dale]] tersebut mengatakan bahwa Inggris telah mengkhianati hubungan yang terjalin antara Belanda dan Inggris dalam perdagangan di Hindia Timur. Inggris pun menilai bahwa pihak Belanda lah yang telah memulai konflik dengan berusaha mengusir Inggris dari Kepulauan [[Maluku]], [[Kota Ambon|Ambon]], dan [[Banda, Maluku Tengah|Banda]]. Inggris menilai bahwa selama sepuluh tahun Belanda telah mendukung perlawanan-perlawanan terhadap Inggris oleh para pedagang maupun kerajaan bumiputera di Maluku. Belanda juga dinilai Inggris telah membuat Inggris kehilangan sekutu-sekutu mereka dalam perdagangan rempah-rempah selama di Hindia Timur. Atas pembelaan pihak Inggris ini, [[Jan Pieterszoon Coen|J.P. Coen]] menilai bahwa segala alasan tersebut tidak dapat menjadi dasar bagi perampasan kapal Belanda di Siam. J.P. Coen kemudian mengancam akan membunuh Nicholas Ufflete yang ia nilai telah mengkhianati persahabatan antara Inggris dan Belanda selama di Banten, serta akan mengobarkan perang kepada Inggris di mana pun apabila Inggris tidak mengembalikan “''Zwarte Leeuw''”
|