Muhammad Asad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wiendietry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Wiendietry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Muhammad Asad''' atau '''Leopold Weiss''' adalah seorang cendekiawan [[muslim]], mantan [[Duta Besar]] [[Pakistan]] untuk [[Perserikatan Bangsa Bangsa]], dan penulis beberapa buku tentang [[Islam]] termasuk salah satu tafsir [[Al Qur'an]] modern yakni ''The Message of the Qur'an''.
 
Muhammad Asad terlahir sebagai Leopold Weiss pada tahun 1900 di kota [[Lvov]],[[Ukraina]] (dulu bagian dari empirium [[Austria]]) dalam lingkungan keluarga [[Yahudi]] Lamberg. Keluarganya secara turun-temurun adalah [[rabbi]] (pemuka agama Yahudi) kecuali ayahnya yang menjadi seorang pengacara. Pendidikan agama yang ia enyam selama masa kecil hingga mudanya menjadikan ia familiar dengan bahasa [[Aramaik]], [[Kitab Perjanjian Lama]] serta teks-teks maupun tafsir dari [[Talmud]], [[Mishna]], [[Gemara]] dan [[Targum]].
 
[[Gambar:Muhammad Asad.jpg|thumb|right|273px|Muhammad Asad alias Leopold Weiss]]
Pada usia 14 tahun ia lari dari rumah untuk bergabung dengan tentara Austria dalam [[Perang Dunia Pertama]]. Pada usia 19 tahun, ia meninggalkan studinya di bidang Filsafat dan Sejarah Seni, kemudian menjadi asisten perintis film, Dr. Murnau, dan genius di bidang teater, Max Reinhardt,di [[Berlin]]. Tahun 1922, ia menjadi reporter harian Frankfurter Zeitung (sebuah harian terkemuka di [[Jerman]]), dan kemudian menjadi korespondennya untuk negara Timur Dekat.
 
Tahun 1926, berkat kesan mendalam dari hasil pengembaraannya di negara-negara Islam [[Timur Tengah]] (terekam dalam salah satunya bukunya "Road to Mecca") ia memeluk Islam. Ia lantas mengatakan mengenai Islam :" ''Dalam pandangan saya, Islam terlihat seperti sebuah hasil arsitektur yang sempurna. Semua elemen didalamnya secara harmonis dalam saling melengkapi dan mendukung; tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang kurang; hasilnya adalah sebuah struktur dengan keseimbangan sempurna dan komposisi yang kuat.''" Ia mengembara dan menyaksikan dengan kepala sendiri beberapa pergerakan pembebasan yang muncul pada awal abad 20 untuk membebaskan daerah Islam dari kaum kolonial. Ia berkunjung ke [[India]] di mana ia berjumpa dan bekerjasama dengan [[Muhammad Iqbal]], filsuf dan penyair yang menginspirasikan lahirnya negara [[Pakistan]]. Bahkan ia menjadi Duta Besar Pakistan pertama untuk [[PBB]]. Mendekati akhir hayatnya ia kemudian pindah ke [[Spanyol]] dan hidup disana bersama istri ke-empatnya Paola Hameeda Asad hingga wafatnya.
 
Asad menulis beberapa buku, salah satu yang terkenal adalah ''Road To Mecca'', di mana ia menceritakan pengembaraannya dalam daerah Islam dan bagaimana ia kemudian memeluk Islam, juga beberapa pemikirannya tentang pergerakan [[Zionis]]. Ia juga menulis ''The Message of the Qur'an'', terjemahan yang dia lengkapi dengan tafsir singkat berdasarkan pengetahuannya dalam bahasa arab klasik dan tafsir-tafsir klasik. Tafsir tersebut diakui sebagai salah satu terjemahan terbaik Al Qur'an dalam bahasa Inggris walaupun dikritisi oleh beberapa aliran tradisional seperti Mu'tazilah. Ia juga menulis terjemahan dan komentar terhadap kitab [[Sahih Bukhari]], salah satu kitab koleksi [[hadits]] terkemuka.