Kabupaten Sabu Raijua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
|nama wakil kepala daerah = [[Yohanis Uly Kale]]
|sekretaris daerah = Septenius M. Bule Logo
|penduduk = 9603596313
|penduduktahun = 3130 DesemberJuni 20232024
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
Baris 33:
|0,70% [[Islam]] |0,06% [[Agama Hindu|Hindu]]<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://ntt.kemenag.go.id/file/file/File%20Data/Data%20Umat%202019.pdf|title=Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di NTT Tahun 2019|website=www.ntt.kemenag.go.id|accessdate=22 September 2020|archive-date=2021-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210511094235/https://ntt.kemenag.go.id/file/file/File%20Data/Data%20Umat%202019.pdf|dead-url=yes}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Hawu|Hawu]]
|IPM = {{increase}} 61,37 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac">&nbsp;sedang&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web | url =https://nttwww.bps.go.id/indicatorid/26statistics-table/15112/1MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html| title =Indeks Pembangunan Manusia, menurut2022-2023| Kabupaten/Kotawebsite (Umur= Harapan[[Badan HidupPusat HasilStatistik]] Long| Formaccess-date SP2020)= 2021-2023|website=www.ntt.bps.go.id|accessdate=155 MaretNovember 2024}}</ref>
|kodearea = 0380
|zona waktu = WITA
|dau = Rp 379.586.878.000,00- (2020)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=6 April 2021}}</ref>
|nomor_polisi = '''DH xxxx''' N*
|dauDAU = Rp 379372.586040.878600.000,00- (2020[[2024]])<ref name="DAU2024">{{cite web|url=httphttps://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/20192023/09/2.Rincian-Alokasi-DAU-DBH-TA-2024.pdf |title=Rincian Alokasi Dana AlokasiTransfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten /Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(20202024)|accessdate=65 AprilNovember 20212024|format=PDF}}</ref>
|DAK = Rp 131.339.766.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-nusa-tenggara-timur|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Nusa Tenggara Timur|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=5 November 2024|page=42}}</ref>
|web = {{URL|http://saburaijuakab.go.id}}
}}
 
'''Sabu Raijua''' adalah [[kabupaten]] di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia H. Mardiyanto pada 29 Oktober 2008 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Kupang.<ref>[* https://web.archive.org/web/20110411205105/http://beritasore.com/2008/10/29/dpr-setuju-pembentukan-12-kabupatenkota-baru/ DPR Setuju Pembentukan 12 Kabupaten-Kota Baru]</ref> Pada akhirpertengahan 20232024, jumlah penduduk Sabu Raijua sebanyak 96.035313 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 20232024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=155 MaretNovember 2024|format=Visual}}</ref><ref name="SABU">{{citeweb|url=https://saburaijuakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/6eb683da2f46b6fd449bf290/kabupaten-sabu-raijua-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Sabu Raijua Dalam Angka 2021|last=|first=|website=www.saburaijuakab.bps.go.id|publisher=BPS Kabupaten Sabu Raijua|accessdate=6 April 2021|pages=8, 42|format=pdf|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729051250/https://saburaijuakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/6eb683da2f46b6fd449bf290/kabupaten-sabu-raijua-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
 
Kabupaten Sabu Raijua merupakan Daerah Otonom yang baru terbentuk pada tahun 2008, berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2008 tanggal 26 November 2008, yaitu pemekaran dari Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, di mana Kabupaten Sabu Raijua merupakan kabupaten ke-21 di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baris 62 ⟶ 63:
 
=== Topografi & Geologi ===
Kondisi topografi Kabupaten Sabu Raijua didominasi kemiringan lereng antara 5-15%, dan ketinggian antara 0–50 m di atas permukaan laut, yang dapat dijumpai pada seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Sabu Raijua. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sabu Raijua terdiri dari 2 (dua) lelompok. Karakteristik masing-masing jenis tanah adalah sebagai berikut :
 
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sabu Raijua terdiri dari 2 (dua) lelompok. Karakteristik masing-masing jenis tanah adalah sebagai berikut :
# Aluvial,. Jenis tanah ini sepadan dengan jenis tanah fluvisol (versi FAO/UNESCO – 1974) atau ''entisol inceptisol'' (versi USDA Soil Taxonomy – 1975). Tanah alluvial ini merupakan tanah yang berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organik jumlahnya berubah tidak teratur denga kedalaman. Hanya terdapat ''epipedon ochrik, histik'' atau ''sulfuric''. Tanah ini juga disebut sebagai tubuh tanah endapan, atau ''recent deposits'' yang belum memiliki perkembangan profil yang baik. Tanah berwarna kekelabuan sampai kecoklatan. Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50 – 60%. Strukturnya pejal atau tanpa struktur, konsistensinya keras waktu kerung dan teguh waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya dengan reaksi tanahnya yang bervariasi dari asam netral sampai basa. Permeabilitas umumnya lambat atau drainase rata-rata sedang dan cukup peka terhadap gejala erosi. Secara keseluruhan tanah ini mempunyai sifat fisik yang kurang baik sampai sedang, sifat kimianya sedang sampai baik, sehingga produktivitas tanahnya rendah sampai tinggi. Daerah penyebaranya terdapat di dataran rendah dengan bentuk wilayahnya datar sampai agak bergelombang. Tanah ini juga ditemukan di dataran, pelembahan, cekungan dan di daerah aliran sungai.<ref name="Sawu"/>
 
# Grumusol,. Tanah ini memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam/tebal (100 – 200&nbsp;cm), berwarna kelabu sampai hitam, dengan tekstur lempung berliat sampai liat, struktur tanahnya adalah keras di lapisan atas dan gumpalan di bagian bawah dengan konsistensinya teguh atau keras kalau kering. Keadaan tanah pada waktu hujan mengembang dan lekat sekali dan pada musim kemarau/kering, tanah akan retak dengan lebar retakan sekitar 25&nbsp;cm dengan kedalaman 60&nbsp;cm serta berbongkah-bongkah. Tanah ini mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, antara 1 – 3,5% dan semakin ke bawah semakin menurun. Tanah ini bersifat asam agak alkalis, daya menahan air cukup baik, permeabilitasnya cukup lambat dan sangat peka terhadap bahaya erosi. Secara umum tanah ini mempunyai sifat fisik dan kimia yang agak jelek sampai sedang. Nilai produktivitasnya pun bervariasi dari rendah sampai sedang.<ref name="Sawu"/>
 
=== Hidrologi ===
Baris 78 ⟶ 80:
=== Iklim ===
Iklim di wilayah Kabupaten Sabu Raijua adalah [[Iklim sabana tropis|sabana tropis]] yang kering (''[[Klasifikasi iklim Koppen|Aw]]''). Hal tersebut ditandai dengan [[musim kemarau]] yang panjang dan [[musim hujan|musim penghujan]] yang relatif singkat dalam setahun di daerah ini. Musim penghujan di wilayah kabupaten ini biasanya terjadi sejak awal bulan [[Desember]] hingga akhir bulan [[Maret]]. Sementara itu, musim kemarau berlangsung sejak bulan [[April]] hingga bulan [[Oktober]]. Curah hujan tahunan wilayah ini berkisar antara 800–1600 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan kurang dari 100 hari hujan per tahun. Selama musim kemarau, banyak sungai dan aliran air yang mengering, sehingga warga lokal hanya dapat memanfaatkan sumur untuk pasokan air bersih mereka.<ref>{{Cite web |url=https://republika.co.id/berita/q4yfgp459/kabupaten-sabu-raijua-di-ntt-dilanda-kekeringan |title=Salinan arsip |access-date=2020-08-13 |archive-date=2020-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200828113412/https://republika.co.id/berita/q4yfgp459/kabupaten-sabu-raijua-di-ntt-dilanda-kekeringan |dead-url=no }}</ref> Suhu udara rata-rata di wilayah kabupaten ini bervariasi antara 23°–33&nbsp;°C dan tingkat kelembapan nisbi berkisar antara 50%–80%.
 
{{Sawu Raijua weatherbox}}
 
Baris 88 ⟶ 91:
Menurut sejarah, nenek moyang orang Sabu berasal dari suatu negeri yang sangat jauh yang letaknya di sebelah Barat pulau Sabu. Pada abad ke-3 sampai abad ke-4 terjadi arus perpindahan penduduk yang cukup besar dari India Selatan ke Kepulauan Nusantara. Perpindahan penduduk itu disebabkan karena pada kurun waktu itu terjadi peperangan yang berkepanjangan di India Selatan. Dari syair-syair kuno dalam bahasa Sabu dapat diperoleh informasi sejarah mengenai negeri asal leluhur Sabu. Syair-syair itu mengungkapkan bahwa negeri asal orang Sabu terletak sangat jauh di seberang lautan di sebelah Barat yang bernama Hura.
 
Di India terdapat Kota Surat di wilayah Gujarat Selatan yang terletak di sebelah Kota Bombay, Teluk Cambay, India Selatan. Kota Gujarat pada waktu itu sudah terkenal sebagai pusat perdagangan di India Selatan. Orang Sabu tidak dapat melafalkan kata Surat dan Gujarat sebagaimana mestinya, sehingga mereka menyebutnya Hura. Para pendatang dari India Selatan ini menjadi penghuni pertama pulau Raijua di bawah pimpinan Kika Ga atau disebut juga Hawu Ga. Keturunan Kika Ga inilah yang disebut orang Sabu (Do Hawu). Setelah kawin mawin mereka kemudian menyebar di Pulau Sabu dan Raijua dan menjadi cikal bakal orang Sabu.{{cn}}
 
Pembagian wilayah di Sabu terjadi pada masa Wai Waka (generasi ke-18). Pembagian ini dibuat berdasarkan jumlah anak-anaknya
Baris 106 ⟶ 109:
# Ada batu peringatan untuk Raja Majapahit yang disebut Wowadu Maja dan sebuah Sumur Maja di wilayah Daihuli dekat Ketita.
# Setiap 6 tahun sekali ada upacara yang diadakan oleh salah satu Udu di Raijua, Udu Nadega yang diberi julukan Ngalai yang menurut cerita adalah keturunan orang-orang Majapahit.
# Motif pada tenunan selimut orang Sabu yang bergambar Pura, memberikan kesan adanya pengaruh H profil seperti orang Jawa dan ada tempat di dekat pelabuhan Mesara yang disebut dengan Molie yang diperkirakan diambil dari bahasa Jawa 'mulih o' yang berarti pulang.{{cn}}
 
=== Masa penjajahan ===
Baris 113 ⟶ 116:
Beberapa kali wabah penyakit menyerang penduduk Sabu di antaranya cacar yang memakan korban jiwa pada tahun 1869 membuat Sabu dan Raijua kehilangan hampir seperenam jumlah mereka, kolera pada tahun 1874 dan berulang tahun 1888 yang membuat rakyat di kedua pulau Sabu dan Raijua berkurang sangat signifikan. Baru sekitar tahun 1925 penduduk Sabu mencapai jumlah semula.
 
Hal menarik lainnya dari sejarah Sabu adalah bahwa ternyata Kapten James Cook, penemu Benua Australia, Kepulauan Hawai dan orang pertama yang mengelilingi serta membuat peta Selandia Baru, pernah singgah di Pulau Sabu. Dalam perjalanannya menuju Batavia pada tahun 1770, Kapal HM Bark Endeavour terdampar di Pulau Sabu akibat kehabisan perbekalan. Kapten James Cook mendapatkan bantuan logistik dari penguasa Sabu pada masa itu yaitu Raja Ama Doko Lomi Djara sehingga dapat berlayar kembali.{{cn}}
 
=== Masa modern ===
Baris 121 ⟶ 124:
 
== Pemerintahan ==
=== BupatiKepala daerah ===
{{utama|Daftar Bupati Sabu Raijua}}
 
Baris 151 ⟶ 154:
== Demografi ==
=== Suku ===
[[Berkas:School in West Savu.jpg|jmpl|ka|220px|Pelajar SMA di Sabu Raijua]]
 
Suku asli yang berada di kabupaten Sabu Raijua adalah suku [[Suku Sabu|Sabu]].<ref name="SUKU">{{cite web|first=Ade Indra|last=Kusuma|url=https://www.kompas.tv/article/101675/mengenal-sejarah-baju-adat-suku-sabu-ntt-dipakai-jokowi-di-sidang-tahunan-mpr|title=Mengenal Sejarah Baju Adat Suku Sabu-NTT, Dipakai Jokowi di Sidang Tahunan MPR|date=14 Agustus 2020|website=www.kompas.tv|accessdate=5 September 2021|archive-date=2021-09-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210905101357/https://www.kompas.tv/article/101675/mengenal-sejarah-baju-adat-suku-sabu-ntt-dipakai-jokowi-di-sidang-tahunan-mpr|dead-url=no}}</ref> Suku Sabu kebanyakan bekerja bercocok tanam di ladang dan sawah. Tanaman yang mereka tanam diantaranya adalah padi, ubi kayu, jagung, buah dan sayur. Selain itu, mereka juga beternak hewan seperi kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, ayam, dan ada juga yang bekerja sebagai nelayan.