Pengguna:Manggadua/Sandbox: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 47:
Meskipun gagal, Fathimiyah segera mulai membuat rencana untuk serangan kedua ke Mesir, dimulai dengan merebut kembali Kirenaika. Hal ini dicapai dengan penyerahan ibu kota daerah, [[Barqa]], setelah pengepungan selama 18 bulan, pada bulan April 917.{{sfn|Halm|1991|p=188}} Hukuman yang dijatuhkan kepada penduduk kota itu sangat berat, dan banyak yang melarikan diri ke Aleksandria. Gubernur Abbasiyah di Mesir, [[Dzuka ar-Rumi]], memperkuat garnisun kota terakhir.{{sfn|Halm|1991|p=188}}
Fathimiyah tampaknya memiliki simpatisan di Mesir, karena orang Mesir, sejak awal abad ke-9, mulai membenci pemerintahan dari Bagdad;
== Invasi Mesir ==
Baris 53:
Invasi kedua ke Mesir diketahui sebagian besar dari sumber-sumber Sunni, yang memusuhi Fathimiyah.{{sfn|Lev|1988|p=190}} Ekspedisi dimulai pada tanggal 5 April 919, ketika al-Qa'im berangkat dari kota istana [[Raqqada]], sebagai pimpinan pasukannya.{{sfn|Halm|1991|p=188}}{{sfn|Lev|1988|p=190}}
=== Perebutan Aleksandria dan benteng Giza oleh
Barisan depan tiba di Aleksandria pada 9 Juli 919, sementara pasukan utama di bawah al-Qa'im, tiba pada bulan September/Oktober. Kedatangan pasukan ekspedisi Fathimiyah pada bulan Juli 919 mengejutkan gubernur kota, putra
Situasi di Dzuka ar-Rumi sangat kritis: tidak seperti invasi Fathimiyah sebelumnya, ketika sebagian besar penduduk mendukung upaya mempertahankan Fustat dan mempersenjatai diri untuk berperang, kini kepanikan menyebar, dan mereka yang mampu melarikan diri dari negara itu ke Levant.{{sfn|Lev|1988|pp=188, 190}} Pada saat yang sama, garnisun tersebut terbukti tidak mau berperang karena kekurangan gaji; bahkan, banyak perwira melarikan diri bersama unit mereka ke [[Jund Filastin|Palestina]].{{sfn|Lev|1988|p=190}}{{sfn|Halm|1991|pp=188–189}}
Seperti pada tahun 914,
=== Reaksi Abbasiyah dan kemenangan angkatan laut Tsamal ===
|