Pengguna:Manggadua/Sandbox: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 31:
Silsilah keluarga Fathimiyah yang diklaim sebagai keturunan dari Fatimah dan Ali merupakan inti dari legitimasi mereka sebagai imam yang sah dalam garis keturunan yang tidak terputus dan ditetapkan oleh Tuhan sejak Ali dan seterusnya. Ketidakjelasan awal mereka, dan publikasi silsilah yang saling bertentangan dan tidak benar oleh khalifah Fathimiyah pertama, Abdallah al-Mahdi Billah (dikenal dengan sebutan Ubayd Allah oleh para pencelanya), menimbulkan keraguan atas keakuratan klaim ini, yang biasanya ditolak oleh Sunni kontemporer dan [[Syiah Dua Belas Imam]], yang menganggap mereka penipu dan perampas kekuasaan. Akibatnya, banyak sumber hingga abad ke-20 menyebut keluarga Fathimiyah dengan nama yang merendahkan, Ubaydiyah.
Ekspansi Fathimiyah ke Levant, dan tantangan ideologis yang diwakili oleh [[Abad Syi'ah|kekuasaan rezim Syiah]], mengakibatkan kaum Sunni bersatu di sekitar Kekhalifahan Abbasiyah sebagai respons, yang memicu kebangkitan Sunni pada abad ke-11. Menghadapi kekacauan internal, dan kedatangan [[orang Turki|Turki]] [[Dinasti Seljuk|Seljuk]] dan kemudian [[Perang Salib]], kekuatan Fathimiyah mulai menurun pada akhir abad ke-11. Dinasti tersebut diselamatkan dengan menyerahkan kekuasaan kepada [[wazir]] militer yang kuat, tetapi ini juga berarti bahwa para imam-khalifah sering kali menjadi [[penguasa boneka]] belaka. Dinamisme awal dakwah berkurang oleh pertikaian suksesi yang pahit, yang mengakibatkan sebagian besar komunitas Isma'ili, seperti [[Druze]], [[Isma'ilisme Nizari|Nizari]], dan [[Isma'ilisme Tayyibi|Tayyibi]], memisahkan diri dari kesetiaan Fathimiyah, dan mencoreng prestise dan otoritas dinasti.
== Cikal bakal ==
|