Ukiyo-e: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k menambahkan Masa Puncak (Akhir Abad ke-18) dan Masa Akhir: Flora, Fauna, dan Lanskap (Abad ke-19)
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 101:
</gallery>
 
=== PeriodeMasa pertengahanPuncak (Akhir Abad ke-18) ===
[[Berkas:Maple Leaves Koyo and Shamisen by Kitagawa Utamaro c1803.png|jmpl|150px|"Edo no hana" wanita pemain Jōruri karya Kitagawa Utamaro]]
[[Berkas:Sharaku1.jpg|jmpl|150px|Lukisan potret Ichikawa Omezō karya Tōshūsai Sharaku]]
 
[[Berkas:Kitagawa Utamaro - Two Beauties with Bamboo - Google Art Project.jpg|thumb|alt=A colour print of a close-up of the head and upper torso of a finely dressed Japanese woman. Behind her is a bamboo screen on which is depicted a similar woman's head and upper torso.|''Dua Wanita Cantik dengan Bambu''{{pb}}[[Utamaro]], {{circa|1795}}]]
Periode pertengahan ditandai dengan kelahiran Nishiki-e sekitar tahun 2 zaman [[Meiwa]] hingga tahun 3 zaman [[Bunka]].
 
Meskipun akhir abad ke-18 ditandai oleh kesulitan ekonomi,{{sfn|Neuer|Libertson|Yoshida|1990|p=145}} seni ukiyo-e mencapai puncak dalam hal jumlah dan kualitas karya, terutama selama era [[Kansei]] (1789–1791).{{sfn|Kobayashi|1997|p=91}} Pada masa [[Reformasi Kansei]], ukiyo-e berfokus pada keindahan dan harmoni,{{sfn|Kobayashi|1997|p=85}} namun seiring merosotnya reformasi dan meningkatnya ketegangan sosial, fokus ini berubah menjadi kemewahan dan ketidakharmonisan pada abad berikutnya, yang berpuncak pada [[Restorasi Meiji]] pada tahun 1868.{{sfn|Kobayashi|1997|p=91}}
Pada tahun [[1765]], kalender bergambar yang disebut E-goyomi populer di kalangan penyair [[haiku]] di [[Edo]], sampai-sampai sempat diadakan pertemuan untuk tukar menukar kalender bergambar. Pelukis ukiyo-e [[Suzuki Harunobu]] mengantisipasi minat masyarakat dengan membuat ukiyo-e menggunakan tinta beraneka warna. Seni ukiyo-e mencapai zaman keemasan berkat teknik cetak warna ukiyoe secara ''full-color''.
 
Pada tahun 1780-an, [[Torii Kiyonaga]] (1752–1815){{sfn|Kobayashi|1997|p=85}} dari aliran Torii{{sfn|Kobayashi|1997|p=91}} menciptakan karya yang menggambarkan subjek-subjek tradisional ukiyo-e seperti perempuan cantik dan pemandangan perkotaan dalam cetakan besar, sering kali dalam format [[diptych]] atau [[triptych]] horizontal. Berbeda dengan gaya puitis Harunobu, Kiyonaga memilih pendekatan realis dengan menggambarkan sosok perempuan ideal dalam busana terbaru yang berpose di latar pemandangan indah.{{sfn|Kobayashi|1997|pp=85–86}} Ia juga menciptakan potret aktor kabuki dengan gaya realistis yang menampilkan musisi dan paduan suara pendamping.{{sfn|Kobayashi|1997|p=87}}
Percetakan multi warna dimungkinkan berkat ditemukannya cara membuat batas-batas (''kento'') pada objek lukisan yang memudahkan pewarnaan lukisan secara berulang kali dan tersedianya kertas [[washi]] berkualitas tinggi yang tahan melewati proses pewarnaan yang tumpang tindih. Ukiyo-e banyak menggunakan kertas washi bermerek dari provinsi [[Echizen]] dan [[Iyo]] yang menggunakan bahan baku dari tanaman perdu yang disebut Kōzo (''[[Broussonetia kazinoki]]''). Sesuai dengan perkembangan zaman, pembuatan ukiyo-e juga mulai melibatkan beberapa orang seniman dengan bidang yang sangat terspesialiasi, seperti pelukis yang hanya menggambar sketsa, seniman pencungkil kayu, dan seniman yang memberi warna pada lukisan.
 
Pada tahun 1790, sebuah undang-undang mulai mewajibkan cetakan untuk menampilkan segel persetujuan sensor agar dapat dijual. Sensor semakin tegas dalam dekade-dekade berikutnya, dan pelanggar bisa mendapat hukuman berat. Mulai tahun 1799, rancangan awal juga memerlukan persetujuan sensor.{{sfn|Michener|1954|p=231}} Pada tahun 1801, sekelompok seniman aliran Utagawa, termasuk [[Utagawa Toyokuni|Toyokuni]], menghadapi penindasan atas karya mereka, dan [[Utamaro]] dipenjara pada tahun 1804 karena menggambarkan tokoh politik dan militer<!-- sumber menyebutnya “Shogun”, tetapi Hideyoshi tidak pernah diangkat menjadi shogun --> [[Toyotomi Hideyoshi]].{{sfn|Lane|1962|p=224}}
Di zaman [[Anei]], ukiyo-e yang menggambarkan wanita secara realistik ([[Bijinga]]) karya [[Kitao Shigemasa]] menjadi sangat populer. [[Katsukawa Shunshō]] menggambar lukisan potret aktor kabuki terkenal (Yakusha-e) hingga sangat mirip dengan aslinya.
 
Utamaro ({{circa|1753}}–1806) dikenal pada tahun 1790-an melalui karya {{transliteration|ja|bijin ōkubi-e}} ('potret wanita cantik berkepala besar') yang berfokus pada kepala dan bagian atas tubuh, sebuah gaya yang sebelumnya digunakan untuk potret aktor kabuki.{{sfn|Kobayashi|1997|pp=87–88}} Ia bereksperimen dengan garis, warna, dan teknik cetak untuk menampilkan perbedaan halus dalam ekspresi dan latar belakang subjek dari berbagai kelas dan latar belakang sosial. Potret Utamaro menonjol dengan penggambaran individu yang berbeda, kontras dengan citra ideal biasanya.{{sfn|Kobayashi|1997|p=88}} Pada akhir dekade itu, terutama setelah kematian pelindungnya [[Tsutaya Jūzaburō]] pada tahun 1797, kualitas karyanya menurun,{{sfn|Kobayashi|1997|pp=88–89}} dan ia meninggal pada tahun 1806.{{sfn|Neuer|Libertson|Yoshida|1990|p=40}}
Pelukis ukiyo-e bernama [[Kitagawa Utamaro]] melahirkan banyak sekali karya-karya berupa Bijinga dan Ōkubi-e (lukisan potret setengah badan aktor dan wanita cantik) yang terkenal sangat mendetail dan digambar dengan elegan.
 
[[Sharaku]] adalah sosok misterius yang muncul tiba-tiba pada tahun 1794 dan menghilang sepuluh bulan kemudian. Karya-karyanya, yang menjadi salah satu karya ukiyo-e paling terkenal, menggambarkan potret aktor kabuki dengan realisme yang tinggi, menonjolkan perbedaan antara aktor dan karakter yang mereka perankan.{{sfn|Kobayashi|1997|pp=91–92}} Wajah-wajah ekspresif yang ditampilkan Sharaku kontras tajam dengan wajah tenang dan seperti topeng yang umum pada karya seniman seperti Harunobu dan Utamaro.{{sfn|Munsterberg|1957|p=155}} Diterbitkan oleh Tsutaya,{{sfn|Neuer|Libertson|Yoshida|1990|p=40}} karya Sharaku mendapatkan penolakan, dan pada tahun 1795 produksinya terhenti secara misterius; identitas aslinya masih tidak diketahui.{{sfn|Kobayashi|1997|pp=89–91}} Utagawa Toyokuni (1769–1825) menciptakan potret kabuki dengan gaya yang lebih disukai warga Edo, dengan pose dramatis dan menghindari realisme yang diperkenalkan Sharaku.{{sfn|Kobayashi|1997|pp=91–92}}
Pada tahun 2 zaman [[Kansei]] pemerintah mengeluarkan peraturan tentang bahan cetak yang membatasi peredaran bahan-bahan cetak di kalangan masyarakat.
 
Periode akhir abad ke-18 ditandai dengan kualitas karya yang konsisten tinggi, tetapi karya-karya Utamaro dan Sharaku sering kali membayangi seniman lainnya pada masa itu.{{sfn|Neuer|Libertson|Yoshida|1990|p=40}} Salah satu pengikut Kiyonaga,{{sfn|Kobayashi|1997|p=91}} [[Eishi]] (1756–1829), meninggalkan posisinya sebagai pelukis resmi shōgun [[Tokugawa Ieharu]] untuk menekuni ukiyo-e. Potret pelacur yang elegan dan ramping menjadi ciri khas Eishi, dan ia meninggalkan sejumlah murid terkenal.{{sfn|Neuer|Libertson|Yoshida|1990|p=40}} [[Eishōsai Chōki]] ({{abbr|fl.|floruit}} 1786–1808) dikenal dengan potret pelacur lembut dan anggun yang digambarnya dengan garis halus. Pada masa ini, aliran Utagawa mulai mendominasi produksi ukiyo-e.{{sfn|Neuer|Libertson|Yoshida|1990|pp=40–41}}
Pada tahun 7 zaman Kansei, setelah seluruh harta benda yang dimiliki disita pemerintah, penerbit ukiyo-e bernama [[Tsutaya Jūzaburō]] berusaha bangkit kembali. Tsutaya Jūzaburō mengumpulkan uang dengan cara menjual lukisan ukiyo-e karya [[Tōshūsai Sharaku]]. Lukisan karya Tōshūsai Sharaku menjadi sangat terkenal berkat pose aktor kabuki yang selalu digambar berlebih-lebihan walaupun lukisannya sendiri kurang laku. Kumpulan lukisan aktor kabuki karya [[Utagawa Toyokuni]] yang dikenal sebagai {{nihongo|Yakusha Butai Sugata-e|役者舞台姿絵||lukisan potret aktor di atas panggung}} justru lebih laku. Murid-murid Utagawa Toyokuni kemudian mendirikan [[aliran Utagawa]] yang merupakan aliran terbesar dalam seni ukiyo-e.
 
Edo adalah pusat utama produksi ukiyo-e sepanjang periode Edo, sementara wilayah [[Kamigata]] ([[Kyoto]] dan [[Osaka]]) berkembang sebagai pusat lainnya. Berbeda dengan subjek ukiyo-e di Edo, cetakan Kamigata sebagian besar menggambarkan potret aktor kabuki. Gaya Kamigata tidak banyak berbeda dari gaya Edo hingga akhir abad ke-18, sebagian karena seniman sering berpindah antara kedua wilayah.{{sfn|Harris|2011|p=38}} Warna dalam cetakan Kamigata cenderung lebih lembut dengan pigmen yang lebih tebal dibandingkan cetakan Edo.{{sfn|Salter|2001|pp=12–13}} Pada abad ke-19, banyak cetakan di Kamigata dibuat oleh penggemar kabuki dan seniman amatir.{{sfn|Winegrad|2007|pp=18–19}}
{{Clear}}
 
<gallery mode="packed" heights="230px" caption="Para Master pada Masa Puncak">
Kiyonaga Riverside01.JPG|''Cooling on Riverside (Bersantai di Tepi Sungai)''{{pb}}[[Torii Kiyonaga|Kiyonaga]], {{circa|1785}}
Berkas:Kitagawa Utamaro - Toji san bijin (Three Beauties of the Present Day)From Bijin-ga (Pictures of Beautiful Women), published by Tsutaya Juzaburo - Google Art Project.jpg|''[[Three Beauties of the Present Day]] (Tiga Wanita Cantik Masa Kini)''{{pb}}[[Utamaro]], {{circa|1793}}
Sharaku2.jpg|''Ichikawa Ebizo sebagai Takemura Sadanoshin''{{pb}}[[Sharaku]], 1794
ToyokuniActor.jpg|''Onoe Eisaburo I''{{pb}}[[Utagawa Toyokuni|Toyokuni]], {{circa|1800}}
Chôki - Most Splendid Entertainment of the Niwaka Festival in the Licensed Quarters .jpg|''Niwaka Festival in the Licensed Quarters (Festival Niwaka di Distrik Berlisensi)''{{pb}}[[Eishōsai Chōki|Chōki]], {{circa|1800}}
</gallery>
 
=== Masa Akhir: Flora, Fauna, dan Lanskap (Abad ke-19) ===
 
[[Berkas:The Great Wave off Kanagawa.jpg|thumb|alt=A colour illustration of a violent wave|''[[The Great Wave off Kanagawa]]'' karya [[Hokusai]]', 1831]]
 
[[Reformasi Tenpō]] pada tahun 1841–1843 berusaha menekan kemewahan, termasuk penggambaran pelacur dan aktor. Akibatnya, banyak seniman ukiyo-e beralih pada pemandangan perjalanan dan gambar alam, terutama burung dan bunga.{{sfn|Harris|2011|p=132}} Lanskap mulai mendapat perhatian sejak Moronobu, dan kemudian menjadi elemen penting dalam karya Kiyonaga dan [[Katsukawa Shunchō|Shunchō]]. Namun, genre ini baru benar-benar berkembang pada akhir zaman Edo, terutama melalui karya [[Hokusai]] dan [[Hiroshige]]. Meskipun genre lanskap baru berkembang pada masa akhir ukiyo-e, genre ini mendominasi persepsi Barat terhadap ukiyo-e.{{sfn|Michener|1959|p=175}} Lanskap Jepang berbeda dari tradisi Barat karena lebih menekankan pada imajinasi, komposisi, dan suasana dibandingkan penggambaran alam yang tegas.{{sfn|Michener|1959|pp=176–177}}
[[Berkas:Origin_of_Iwato_Kagura_Dance_Amaterasu_by_Toyokuni_III_(Kunisada)_1856.png|left|thumb|390x390px|Asal Mula Tari Kagura Iwato Amaterasu, Triptych oleh [[Kunisada]], 1856, menggambarkan [[Kami|dewi]] [[Solar deity|matahari]] [[Shinto]], [[Amaterasu]], muncul dari [[Amano-Iwato|Gua Batu Surga]], membawa kembali cahaya matahari ke dunia]]
[[Hokusai]] (1760–1849), yang menyebut dirinya sebagai "pelukis gila," dikenal karena karier panjangnya yang beragam. Karya-karyanya ditandai dengan absennya sentimentalitas khas ukiyo-e dan berfokus pada formalitas yang dipengaruhi seni Barat. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain ilustrasi untuk novel ''{{Interlanguage link|Crescent Moon (novel)|ja|3=椿説弓張月|lt=Crescent Moon}}'' karya [[Takizawa Bakin]], buku sketsa ''[[Hokusai Manga]]'', dan serial ''[[Thirty-six Views of Mount Fuji]]'',{{sfn|Kobayashi|1997|pp=92–93}} termasuk karya terkenalnya, ''[[The Great Wave off Kanagawa]]'',{{sfnm|1a1=Lewis|1a2=Lewis|1y=2008|1p=385|2a1=Honour|2a2=Fleming|2y=2005|2p=709|3a1=Benfey|3y=2007|3p=17|4a1=Addiss|4a2=Groemer|4a3=Rimer|4y=2006|4p=146|5a1=Buser|5y=2006|5p=168}} salah satu karya seni Jepang paling ikonik.{{sfnm|1a1=Lewis|1a2=Lewis|1y=2008|1p=385|2a1=Belloli|2y=1999|2p=98}} Berbeda dengan karya seniman sebelumnya, warna dalam karya Hokusai lebih tegas, datar, dan abstrak, dengan subjek yang menggambarkan kehidupan rakyat biasa.{{sfn|Munsterberg|1957|p=158}} Pada 1830-an, seniman-seniman besar seperti [[Keisai Eisen|Eisen]], [[Utagawa Kuniyoshi|Kuniyoshi]], dan [[Kunisada]] mengikuti jejak Hokusai dalam pembuatan cetakan lanskap yang kuat dalam komposisi dan efek.{{sfn|King|2010|pp=84–85}}
 
Meskipun tidak sepopuler pendahulunya, aliran Utagawa menghasilkan beberapa seniman hebat pada periode akhir ini. Kunisada (1786–1865) adalah salah satu seniman yang paling produktif dalam potret pelacur dan aktor.{{sfn|Lane|1962|pp=284–285}} Saingannya, Eisen (1790–1848), juga mahir dalam menciptakan cetakan lanskap.{{sfn|Lane|1962|p=290}} Kuniyoshi (1797–1861), anggota penting aliran ini, menciptakan beragam tema dan gaya, mirip dengan Hokusai. Karya-karya pertempuran yang penuh kekerasan,{{sfn|Lane|1962|p=285}} terutama dari serial pahlawan {{transliteration|ja|[[Batas Air|Suikoden]]}} (1827–1830) dan {{transliteration|ja|[[Chūshingura]]}} (1847).{{sfn|Harris|2011|pp=153–154}} Kuniyoshi juga mahir membuat lanskap dan adegan satir—tema yang jarang dieksplorasi dalam suasana diktatorial zaman Edo; keberaniannya menangani tema satir mencerminkan melemahnya kekuasaan shogun pada masa itu.{{sfn|Lane|1962|p=285}}
 
Hiroshige (1797–1858) dianggap sebagai saingan utama Hokusai. Ia berspesialisasi dalam gambar burung, bunga, dan lanskap tenang, serta terkenal dengan seri perjalanannya seperti ''[[The Fifty-three Stations of the Tōkaidō]]'' dan ''[[The Sixty-nine Stations of the Kiso Kaidō|The Sixty-nine Stations of the Kisokaidō]]'',{{sfn|Kobayashi|1997|pp=94–95}} yang terakhir adalah hasil kolaborasi dengan Eisen.{{sfn|Lane|1962|p=290}} Karya Hiroshige lebih realistis dengan warna yang halus dan atmosfer yang lembut; elemen alam seperti kabut, hujan, salju, dan cahaya bulan sering kali menjadi bagian utama komposisinya.{{sfn|Munsterberg|1957|pp=158–159}} Para pengikutnya, termasuk anak [[Adopsi dewasa Jepang|angkatnya]] [[Hiroshige II]] dan menantunya [[Hiroshige III]], melanjutkan gaya lanskap Hiroshige hingga zaman Meij.{{sfn|King|2010|p=116}}
{{Clear}}
 
<gallery mode="packed" heights="210px" caption="Para Master pada Masa Akhir">
Kuniyoshi Utagawa, Suikoden Series 4.jpg|Dari seri {{transliteration|ja|[[Water Margin|Suikoden]]}}{{pb}}[[Utagawa Kuniyoshi|Kuniyoshi]], 1830
Utagawa Kunisada I (c. 1832) Dawn at Futami-ga-ura.jpg|''Dawn di Futami-ga-ura''{{pb}}[[Kunisada]], {{circa|1832}}
Tokaido45 Shono.jpg|{{transliteration|ja|[[Shōno-juku]]}}, dari ''[[The Fifty-three Stations of the Tōkaidō|Fifty-three Stations of the Tōkaidō]]''{{pb}}[[Hiroshige]], {{circa|1833–34}}
Hiroshige (1838) Two mandarin ducks.jpg|Dua bebek mandarin{{pb}}Hiroshige, 1838
</gallery>
 
=== Periode lanjut ===