Manguati Banua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Triana Nur (bicara | kontrib) Menambah Referensi |
Triana Nur (bicara | kontrib) menambah pranala dalam dan menyunting artikel |
||
Baris 1:
'''Manguati Banua''' atau menghormati kampung adalah tradisi atau adat istiadat dari warisan budaya [[Kabupaten Berau|Berau]]. Tujuan dilakukannya Manguati Banua adalah untuk keselamatan dan kesejahteraan untuk masyarakat Berau dari marabahaya. Tradisi ini dilakukan setiap tahun untuk memperingati hari jadi kabupaten Berau dengan kegiatan doa bersama dan pemotongan puncak rasul makanan khas Berau berupa ketan. Pelestarian adat istiadat harus tetap dijaga dan dilestarikan untuk mengembangkan potensi pariwisata budaya berbasis budaya lokal masyarakat Berau. <ref>{{Cite web|last=Al Ayubi|first=Muhammad|date=2024-09-16|title=Manguati Banua, Tradisi Memohon Keselamatan|url=https://beraupost.jawapos.com/pemerintahan/2445094064/manguati-banua-tradisi-memohon-keselamatan|website=Berau Post|access-date=2024-11-10}}</ref> <ref>{{Cite web|last=Indri|first=author|date=2023-09-14|title=Manguati Banua, Tradisi Adat yang Menandai Awal Rangkaian Hari Jadi Kabupaten Berau ke-70 Tahun|url=https://korankaltim.com/read/berau/64865/manguati-banua-tradisi-adat-yang-menandai-awal-rangkaian-hari-jadi-kabupaten-berau-ke-70-tahun?page=1|website=Koran Kaltim|access-date=2024-11-10}}</ref> <ref>{{Cite web|title=Website Pemerintah Kabupaten Berau - Kalimantan Timur - Berita|url=https://www.beraukab.go.id/news/manguati-banua-tradisi-adat-yang-menandai-awal-rangkaian-hari-jadi-kabupaten-berau-ke-71-tahun|website=www.beraukab.go.id|access-date=2024-11-10}}</ref>
== '''Referensi''' ==
|