Kain Kafan Turin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Corypight (bicara | kontrib)
Sejarah: Tidak ada kaidah 'c' luluh menjadi 'meny-', sehingga tetap ditulis 'men-'
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Xzenn02 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
Baris 6:
 
== Perdebatan dan pengujian ==
Kain kafan ini menjadi topik perdebatan sengit di antara para ilmuwan, rohaniwan, sejarawan, dan penulis mengenai di mana, kapan dan bagaimana kain kafan serta gambaran di atasnya tercipta. Dari pandangan rohani, pada tahun 1958 [[Paus Pius XII]] menyetujui gambaran kain kafan tersebut dalam hubungannya dengan ketaatan Katolik Roma atas Wajah Suci Yesus, yang dirayakan tiap tahunnya pada Hari Selasa Pengampunan Dosa (Inggris: Shrove Tuesday) atau Hari Selasa sebelum Hari [[Rabu Abu]]. Beberapa pihak percaya bahwa kain kafan ini merupakan kain yang menutupi Yesus ketika Ia diletakkan di dalam makamnya dan gambarannya tercetak pada serat-seratnya pada saat atau dekat saat Ia dipercaya bangkit dari mati. Pihak skeptis, di sisi lain, beranggapan bahwa kain kafan tersebut merupakan karya pemalsuan [[Abad Pertengahan]]; beberapa pihak lain menghubungkan terciptanya gambaran ini dengan reaksi-reaksi kimia atau proses-proses alamiah lainnya.
 
Berbagai pengujian telah dilakukan terhadap kain kafan ini, namun demikian perdebatan mengenai asal usulnya tetap berlangsung. Penanggalan radio-karbon pada tahun 1988 oleh tiga kelompok ilmuwan yang berdiri sendiri mengeluarkan hasil yang diterbitkan di dalam [[jurnal akademik]] ''[[Nature (jurnal)|Nature]]'' yang mengindikasikan bahwa kain kafan tersebut dibuat selama Abad Pertengahan, sekitar 1300 tahun setelah Yesus hidup. Pernyataan-pernyataan akan adanya prasangka dan kesalahan di dalam pengujian-pengujian tersebut langsung muncul begitu hasil ini terbit, dan dijawab oleh Harry E. Gove<ref>H E Gove, [ http://digitalcommons.library.arizona.edu/objectviewer?o=http%3A%2F%2Fradiocarbon.library.arizona.edu%2FVolume32%2FNumber1%2Fazu_radiocarbon_v32_n1_87_92_v.pdf ''Dating the Turin Shroud-An Assessment'', Radiocarbon 32:1, 87-92, 1990]</ref> atau beberapa orang lainnya. Walau demikian kontroversi penanggalan ini terus berlanjut.
Baris 18:
Walaupun [[surat kabar]] [[Vatikan]] ''[[L'Osservatore Romano]]'' memberitakan cerita fotografi Secondo Pia tanggal [[28 Mei]] [[1898]] dalam edisinya tanggal [[15 Juni]] 1898, media ini melakukannya tanpa komentar dan setelah itu para pejabat Gereja pada umumnya menahan diri dari berkomentar secara resmi atas fotografi selama hampir setengah abad.
 
Hubungan resmi pertama antara gambar pada kain kafan tersebut dan Gereja Katolik terjadi pada tahun 1940 berdasarkan permintaan resmi Suster Marie Pierina De Micheli kepada kuria agama di kota [[Milan]], Italia, untuk memperoleh izin memproduksi sebuah medali dengan gambar tersebut. Izin ini diberikan dan medali pertama dengan gambar tersebut dipersembahkan kepada [[Paus Pius XII]] yang menyetujui keberadaan medali tersebut. Gambar wajah itu kemudian digunakan untuk menjadi apa yang dikenal sebagai Medali Wajah Suci yang dikenakan oleh banyak umat Katolik, yang pada mulanya sebagai sarana perlindungan selama masa [[Perang Dunia II]]. Pada tahun 1958 [[Paus Pius XII]] menyetujui gambar wajah tersebut dalam hubungannya dengan [[devosi Katolik]] pada Wajah Suci Yesus, dan menyatakan bahwa hari perayaannya adalah tiap tahun pada satu hari sebelum Hari Rabu Abu.<ref>Maria Rigamonti, ''Mother Maria Pierina'', Cenacle Publishing, 1999</ref><ref>Joan Carroll Cruz, OCDS. ''Saintly Men of Modern Times.'' (2003) ISBN 1-931709-77-7</ref>
 
Pada tahun 1983 kain kafan ini diberikan kepada [[Tahta Suci]] oleh Keluarga Savoia. Namun, seperti banyak relik semacamnya, [[Gereja Katolik Roma]] tidak memberikan pernyataan bahwa kain tersebut merupakan kain kafan makam Yesus ataupun merupakan hasil pemalsuan. Seperti halnya devosi-devosi Katolik resmi lainnya, masalah tersebut diserahkan pada keputusan pribadi masing-masing umat selama pihak Gereja tidak mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengannya pada masa depan. Dalam pandangan Gereja, baik kain tersebut asli atau bukan tidak memiliki hubungan apapun dengan keabsahan ajaran Yesus.
 
Almarhum [[Paus Yohanes Paulus II]] menyatakan pada tahun [[1998]], "Semenjak kita tidak berurusan dengan masalah keimanan, Gereja tidak bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Gereja mempercayakan tugas penelitian ini pada kaum ilmuwan untuk menghasilkan jawaban-jawaban yang cukup terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kain kafan ini". Ia memperlihatkan dirinya tergerak secara mendalam oleh gambar kain kafan tersebut dan menyelenggarakan pameran publik pada tahun 1998 dan 2000. Dalam khotbahnya di Katedral Torino pada Hari Minggu tanggal 24 Mei [[1998]] (pada hari peringatan 100 tahun foto Secondo Pia tanggal 28 Mei 1898), [[Paus Yohanes Paulus II]] berkata: "... Kain Kafan ini merupakan sebuah gambaran cinta Tuhan dan dosa manusia" dan "... cetakan yang ditinggalkan oleh tubuh yang tersiksa dari Yang Disalib, yang memperlihatkan kemampuan manusia yang luar biasa untuk menyebabkan penderitaan dan kematian bagi sesama manusia, berdiri sebagai lambang pihak-pihak tak bersalah yang menderita di setiap zaman".<ref>Sambutan Paus Yohanes Paulus II tanggal 24 Mei 1998 di Torino http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/travels/documents/hf_jp-ii_spe_24051998_sindone_en.html</ref>