Ketuhanan dalam Buddhisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
setiap section utk tiap templat |
||
Baris 25:
== Theravāda ==
{{Seealso|1=Theravāda}}
{{Theravada}}
Menurut beberapa diskursus dalam kitab suci [[Tripitaka Pali]] beserta [[Aṭṭhakathā|kitab-kitab komentarnya]] yang diyakini oleh para pengikut aliran [[Theravāda]], [[Sang Buddha]] menjelaskan beberapa pandangan-Nya atas gagasan tentang Tuhan dan Ketuhanan.
Baris 247:
== Mahāyāna ==
{{Seealso|Mahayana}}
{{Mahayana}}
{{Tambah referensi bagian|date=September 2024}}
Pada dasarnya, aliran Mahāyāna juga meyakini Nibbāna-sebagai-Ketuhanan. Namun, aliran Mahāyāna juga memercayai beberapa paham khusus mengenai hakikat Tuhan Yang Maha Esa, seperti tertera dalam dialog antara Sakyamuni Buddha dengan Mahamati Bodhisattva, yang tercatat dalam kitab suci Lankavatara Sutra sebagai berikut:<blockquote>"...... untuk alasan ini Mahamati, silahkan para Bodhisattva Mahasattva yang sedang mencari pemujaan kebenaran menghasilkan kesucian Tathagatagarba yang dikenal sebagai Alayavijnanam. Mahamati, bila kau berkata bahwa tak ada Tathagatagarba yang dikenal sebagai Alayavijnanam, maka tak ada juga keterbitan maupun penghilangan dalam ketidakhadiran-Nya. Tathagatagarba dikenal juga sebagai Alayavijnanam. (Lankavatara Sutra Hal. 190).
|