Tamzil: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 40:
'''[[Meester in de Rechten|Mr.]] Tamzil gelar Sutan Narajau''' ({{lahirmati|[[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Kotogadang]], [[Agam]], [[Sumatera Barat]]|21|5|1908|[[Jakarta]]|26|8|1992}})<ref>https://www.geni.com/people/Tamzil-St-Narajau/6000000003139260398</ref> adalah seorang politisi dan diplomat [[Indonesia]].
Dia aktif dalam gerakan "Perhimpunan Indonesia" jang terkenal radikal dinegeri Belanda. Sewaktu perang dunia II, ia masih berada di negeri Belanda. Semasa negeri Belanda diduduki Jerman (1940 - 1945) ia menjadi Redaktur salah satu surat kabar ilegal. Dalam bulan Februari 1946, ia menghadiri persidangan P.B.B. di London, sebagai anggota Delegasi Belanda. Pada bulan Maret 1946 ia bersama Dr. [[Soemitro Djojohadikoesoemo]] kembali ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, ia diangkat mendjadi Sekretaris Kementerian Penerangan RI, kemudian mendjadi Sekretaris Negara ke-II. Sewaktu aksi Militer Belanda jang pertama (Juli 1947), ia bersama dr.[[Adnan Kapau Gani]] menjadi tahanan rumah di Jakarta. Mr. Tamzil pernah jadi Penasehat hukum dari "Sarikat Buruh Mobil"; dan anggota Partai Sosialis yang kemudian keluar dari Partai tersebut karena tidak sesuai dengan peleburannya menjadi [[PKI]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=iLHNyGcdndgC&pg=PP7&lpg=PP7&dq=Susunan+kabinet-kabinet+R.I.+dan+riwajat+hidup+ringkas+para+menteri+1945-1953&source=bl&ots=VMpq6NODO6&sig=ACfU3U1EdL1KVpzKi02-kI99l0b6Aqz_NA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjy_u33jfnzAhUp7nMBHR9yAV0Q6AF6BAgrEAM#v=onepage&q=tamzil&f=false], Susunan Kabinet2 R.I. dan riwajat hidup ringkas para menteri 1945- 1953</ref>▼
▲Semasa negeri Belanda diduduki Jerman (1940 - 1945) ia menjadi Redaktur salah satu surat kabar ilegal. Dalam bulan Februari 1946, ia menghadiri persidangan P.B.B. di London, sebagai anggota Delegasi Belanda. Pada bulan Maret 1946 ia bersama Dr. [[Soemitro Djojohadikoesoemo]] kembali ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, ia diangkat mendjadi Sekretaris Kementerian Penerangan RI, kemudian mendjadi Sekretaris Negara ke-II. Sewaktu aksi Militer Belanda jang pertama (Juli 1947), ia bersama dr.[[Adnan Kapau Gani]] menjadi tahanan rumah di Jakarta. Mr. Tamzil pernah jadi Penasehat hukum dari "Sarikat Buruh Mobil"; dan anggota Partai Sosialis yang kemudian keluar dari Partai tersebut karena tidak sesuai dengan peleburannya menjadi [[PKI]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=iLHNyGcdndgC&pg=PP7&lpg=PP7&dq=Susunan+kabinet-kabinet+R.I.+dan+riwajat+hidup+ringkas+para+menteri+1945-1953&source=bl&ots=VMpq6NODO6&sig=ACfU3U1EdL1KVpzKi02-kI99l0b6Aqz_NA&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjy_u33jfnzAhUp7nMBHR9yAV0Q6AF6BAgrEAM#v=onepage&q=tamzil&f=false], Susunan Kabinet2 R.I. dan riwajat hidup ringkas para menteri 1945- 1953</ref>
Ia pernah menjabat Menteri Muda Luar Negeri [[Republik Indonesia]] yang kedua. Ia menjabat sebagai Menteri Muda Luar Negeri dalam [[Kabinet Amir Sjarifuddin I]] dan [[Kabinet Amir Sjarifuddin II|II]], yaitu sejak [[3 Juli]] [[1947]] hingga [[29 Januari]] [[1948]]. Sebelumnya, posisi ini dijabat oleh [[Haji|Hj.]] [[Agus Salim]] yang kemudian dalam [[Kabinet Amir Sjarifuddin I]] dan [[Kabinet Amir Sjarifuddin II|II]] didapuk menjadi [[Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri]]. Sebagai Sekretaris Negara tahun 1957 hingga 1960.<ref>[http://www.setneg.go.id/images/stories/kepmen/ppid/sejarah_kementerian_sekretariat_negara.pdf] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924115218/http://www.setneg.go.id/images/stories/kepmen/ppid/sejarah_kementerian_sekretariat_negara.pdf|date=2015-09-24}}'', Sejarah Kementerian Sekretariat Negara.''</ref>
Baris 48 ⟶ 47:
Setelah [[Kabinet Amir Sjarifuddin II]] dibubarkan, posisi Menteri Muda Luar Negeri ditiadakan hingga tahun 2010 pada masa pemerintahan [[Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dimunculkan kembali dengan nama berbeda, yaitu Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), yang kemudian dijabat oleh [[Triyono Wibowo]].
== Kehidupan pribadi ==
Ia merupakan putra dari Abdoel Manan St. Diateh dan Siti Rafiah.
== Pendidikan ==
|