Mir Damad: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib) melengkapi halaman dengan foto dan infobox #WPWP |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
Baris 1:
{{Infobox orang}}
'''Mir Damad''' yang bernama lengkap '''Mir Burhan al-Din Muhammad Baqir Damad''' sering disebut oleh kalangan ilmuan sebagai "guru ketiga" setelah Aristoteles dan [[Al-Farabi]]. Ia juga dikenal dengan sebutan Sayyid al-Afadil atau Pangeran yang terpelajar. ia terlahir di lingkungan keluarga yang memiliki keuakinan agama yang berlainan. Ia dilahirkan di Astrabad, tetapi besar di Mashdad, yang merupakan kota pusat pengajaran di Iran. Di kota inilah, ia melahap beragam pemikiran, termasuk mengkaji secara mendalam pemikiran [[Ibnu Sina]].{{Butuh rujukan}}
Di kemudian hari, Mir Damad berkelana ke Isfahan pada saat wilayah tersebut dikuasai oleh Dinasti Syah Abbas. Qazvin serta Kashan pun menjadi kota yang ia singgahi untuk menimba ilmu. Di kota ini lah pemikirannya mulai bersinggungan dengan filsafat Yunani. Maka, tak heran jika ia membawa beragam tradisi ke dalam ranah filsafat Islam. Ia mulai membawa filsafat Aristoteles untuk digabungkan dengan [[Neoplatonisme|Neoplatonis]] serta mistisisme Islam. Mengenai mistisisme, dia pernah dijuluki sebagai filsug GNOSTIK (kalangan yang sering menyendiri).{{Butuh rujukan}}
Mir Damad juga dikenal senang mengkaji filsafat dan mistisme, Ia selalu melontarkan argumen bahwa aktivitas pikiran akan membawa seseorang merasakan sebuah perjalanan spiritual. Pengalaman spiritual yang seseorang rasakan itu pada akhirnya membuat semakin tingginya rasionalitas seseorang.{{Butuh rujukan}}
|