Lubuk Benteng, Bathin III, Bungo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariefcomputer (bicara | kontrib)
Ariefcomputer (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 230:
Setelah masuknya Islam agama yang diridhoi Allah untuk manusia yang diturunkan melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW dengan KitabNYa Al Qur’anulkarim. Alam dijadiakan oleh Allah SWT, hukum-hukum alam sebagai sumber hukum adat itu adalah ciptaan Allah SWT, makanya hukum adat tidak ada yang bertentangan dengan Hukum-hukum Allah. Bacalah yang kesemuanya ada disekelikling kita, jika tidak terbaca maka lihatlah dalam kitabnya Al Qur’an yang diterangkan  melalui Al Hadis Nabi.Muhammad  SAW.
 
Setelah Perang Padri, pertentangan kaum adat dengan syarak yang diadu domba oleh bangsa Belanda pada abad XIX di Minang Kabau diakhiri dengan kesepakatan kaum adat dan kaum syarak  yang dikenal dengan Piagam Bukit Marapalam. Yang isi Piagam Tersebut adalah : ''“Adat bapaneh, syarak balinduangbalindung, Syarak mangato, adat mamakai “'' Artinya adat bapaneh ialah adat bagaikan tubuh, syarak balindung artinya sebagai tubuh bathin/jiwa, artinya badan dan jiwa tidak bercerai, syarak mangato artinya syarak memberikan hukum-hukum dan syari’at, adat mamakai artinya adat mengamalkan apa-apa yang difatwakan oleh syarak.
 
Kesimpulan Piagam tersebut lazim disebut "''Adat jo Syarak sanda manyanda"'', kemudian lebih lazim lagi disebut orang ''"'''Adat besendi Syarak, Syarak besendi Kitabullah"'''''<nowiki/>'''. ''"'''''<nowiki/>''Panakik pisau siraut, panungkek batang simantung, siludang ambik keniru. Satitik jadikan laut, sekepal jadikan gunung, '''Alam tebentang jadikan guru'''''<nowiki/>'''".'''