Meganthropus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RenFZ20 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
|synonyms=†Homo erectus paleojavanicus
†Pithecanthropus dubius|trinomial=†Meganthropus palaeojavanicus|trinomial_authority=[[von Koenigswald]], 1950}}
<ref>{{Cite web|title=ITIS - Report: Meganthropus|url=https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=943902#null|website=www.itis.gov|access-date=2023-03-06}}</ref>'''''Meganthropus''''' adalah sekumpulan koleksi [[fosil]] mirip [[manusia purba]] yang ditemukan di [[Indonesia]]. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh [[G.H.R von Koenigswald]] pada tahun 1936 dan berakhir 1941 di Situs [[Sangiran]], yaitu [[rahang bawah]] dan [[rahang atas]]. Ketika pertama ditemukan, von Koenigswald menyebutnya '''''Meganthropus palaeojavanicus,''' artinya manusia'' raksasa dari jawaJawa. MemilikiCiri ciri- ciri yangfosil ini berbeda dari [[Pithecanthropus erectus]] (''Homo erectus'') yang lebih dulu ditemukan di Sangiran. Fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa [[rahang]] bawah.
 
Pada pertengahan tahun 2000-an [[taksonomi]] dan [[filogeni]] spesimen tersebut masih belum pasti, dan sebagian besar ahli paleoantropologi menganggap mereka berkerabat dengan ''Homo erectus'' dalam beberapa hal. Namun, nama '''''Homo palaeojavanicus''''' dan '''''Australopithecus palaeojavanicus''''' juga digunakan, yang menunjukkan ketidakpastian klasifikasi.
Selanjutnya fosil serupa juga ditemukan oleh Marks tahun 1952 berupa [[rahang]] bawah.
 
Setelah ditemukannya tengkorak kokoh di Swartkrans pada tahun 1948 (SK48), nama ''Meganthropus africanus'' sempat digunakan. Namun, spesimen tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai ''Paranthropus Robustusrobustus'' dan nama sebelumnya merupakan sinonim junior. (Beberapa temuan ini disertai dengan bukti penggunaan alat yang mirip dengan ''Homo erectus''. Inilah alasan Meganthropus sering dikaitkan dengan spesies tersebut sebagai '''''H.e. palaeojavanicus'''.)'' Pada tahun 2019, studi morfologi gigi menemukan Meganthropus valid genus kera hominid non-hominin, berkerabat dekat dengan [[:en:Lufengpithecus|Lufengpithecus]].<ref>{{Cite journal|last=Zanolli|first=Clément|last2=Kullmer|first2=Ottmar|last3=Kelley|first3=Jay|last4=Grine|first4=Frederick E.|last5=Bacon|first5=Anne-Marie|last6=Demeter|first6=Fabrice|last7=Dumoncel|first7=Jean|last8=Fiorenza|first8=Luca|last9=Hublin|first9=Jean-Jacques, Nguyen Anh Tuan, Thi Mai Huong|date=May 2019|title=Evidence for increased hominid diversity in the Early to Middle Pleistocene of Indonesia|url=http://www.nature.com/articles/s41559-019-0860-z|journal=Nature Ecology & Evolution|language=en|volume=3|issue=5|page=755–764|doi=10.1038/s41559-019-0860-z|issn=2397-334X|pmid=30962558}}</ref>
Pada pertengahan tahun 2000-an [[taksonomi]] dan [[filogeni]] spesimen tersebut masih belum pasti, dan sebagian besar ahli paleoantropologi menganggap mereka berkerabat dengan Homo erectus dalam beberapa hal. Namun, nama '''Homo palaeojavanicus''' dan '''Australopithecus palaeojavanicus''' juga digunakan, yang menunjukkan ketidakpastian klasifikasi.
 
Setelah ditemukannya tengkorak kokoh di Swartkrans pada tahun 1948 (SK48), nama Meganthropus africanus sempat digunakan. Namun, spesimen tersebut sekarang secara resmi dikenal sebagai Paranthropus Robustus dan nama sebelumnya merupakan sinonim junior. (Beberapa temuan ini disertai dengan bukti penggunaan alat yang mirip dengan Homo erectus. Inilah alasan Meganthropus sering dikaitkan dengan spesies tersebut sebagai '''H.e. palaeojavanicus'''.) Pada tahun 2019, studi morfologi gigi menemukan Meganthropus valid genus kera hominid non-hominin, berkerabat dekat dengan[[:en:Lufengpithecus|Lufengpithecus]].<ref>{{Cite journal|last=Zanolli|first=Clément|last2=Kullmer|first2=Ottmar|last3=Kelley|first3=Jay|last4=Grine|first4=Frederick E.|last5=Bacon|first5=Anne-Marie|last6=Demeter|first6=Fabrice|last7=Dumoncel|first7=Jean|last8=Fiorenza|first8=Luca|last9=Hublin|first9=Jean-Jacques, Nguyen Anh Tuan, Thi Mai Huong|date=May 2019|title=Evidence for increased hominid diversity in the Early to Middle Pleistocene of Indonesia|url=http://www.nature.com/articles/s41559-019-0860-z|journal=Nature Ecology & Evolution|language=en|volume=3|issue=5|page=755–764|doi=10.1038/s41559-019-0860-z|issn=2397-334X|pmid=30962558}}</ref>
 
Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera, diperkirakan juga makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba ini adalah tumbuh-tumbuhan. ''Meganthropus'' diperkirakan hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu, pada masa [[Paleolitikum]] atau Zaman Batu Tua. ''Meganthropus'' memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya.<!-- == Arti Dari Megantrophus Paleojavanicus ==