Kampung Madras, Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
| subdivision_name4 = [[Madras Hulu, Medan Polonia, Medan|Madras Hulu]]<br>[[Petisah Tengah, Medan Petisah, Medan|Petisah Tengah]]
}}
'''Kampung Madras''' (dahulu disebut '''Kampung Keling''') adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di [[Kota Medan]], [[Indonesia]] yang pernah mempunyai komunitas [[India-Indonesia|India]] yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan [[Medan Polonia, Medan|Medan Polonia]] dan [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]]. Di kawasan ini terdapat kuil [[Hindu]] yang tertua di Medan, [[Kuil Sri Mariamman]] dan kelenteng terbesar di [[Medan]], [[Vihara Gunung Timur]]; juga Masjid Jami dan [[Masjid Ghaudiyah]] yang dibangun oleh [[Muslim]] [[India-Indonesia|India]]. Selain itu, di Kampung Madras juga terdapat Perguruan Nasional Khalsa yang dikelola Yayasan Pendidikan Sikh Medan,<ref>{{cite web |title=(69972688) TK SWASTA PERGURUAN NASIONAL KHALSA |url=https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/e4f38212-0c04-4314-bf25-32b4b79e4978 |website=Sekolah Kita Kemendikbud |accessdate=6 Oktober 2021}}</ref> dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam [[bahasa Inggris]] di [[Medan]].{{butuh rujukan}}
 
'''Kampung Madras''' adalah sebuah kawasan budaya yang terletak di [[Kota Medan]], [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Dikenal sebagai '''Little India Medan''' atau '''India Kecil Medan''', kawasan ini menjadi pusat sejarah dan budaya bagi komunitas [[India-Indonesia|India Indonesia]] di Medan, dengan sejarah yang berawal sejak masa kolonial. Kampung Madras terkenal karena keragaman budayanya yang khas, arsitektur tradisionalnya, dan pasar yang ramai, menjadikannya salah satu tujuan wisata ikonik di Medan.
Kawasan tersebut awalnya dipanggil "Patisah", namun kemudian terjadi perubahan nama menjadi "[[Madras|Kampung Madras]]" guna mencerminkan tanah asal para warga [[India-Indonesia|keturunan India]] yang berdiam di sana. Nama "Kampung Madras" menggantikan nama "kampung keling" yang dianggap berkonotasi negatif dikarenakan sering digunakan sebagai julukan ras (''racial slur'') dan ejekan yang merendahkan.{{butuh rujukan}}
 
Kampung Madras adalah pusat budaya India yang hidup di Indonesia, dengan berbagai kuil Hindu, toko-toko tradisional India, dan tempat makannan. Gapura ''Little India'' Medan di Kampung Madras diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2018 oleh Wali Kota Medan [[Dzulmi Eldin]], ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan pelepasan balon.<ref>{{cite web |title=Gapura Little India Resmi Berdiri di Medan |url=https://waspada.co.id/2018/10/gapura-little-india-resmi-berdiri-di-medan/ |date=28 Oktober 2018 |website=Waspada.co.id |access-date=3 Oktober 2021}}</ref>
Meskipun hingga tahun 1950-an kawasan ini masih dihuni oleh [[warga]] [[India-Indonesia|keturunan India]] dalam jumlah yang besar, sejak saat itu jumlah tersebut telah berkurang karena keadaan ekonomi yang sulit sehingga membuat mereka harus pindah ke kawasan lain. Kampung Madras kini bahkan lebih banyak dihuni oleh warga keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] daripada India bersama dengan [[:en:Little India, Penang|Little India, Penang]].
==Sejarah==
Asal-usul Kampung Madras dimulai pada abad ke-19, saat era kolonial Belanda, ketika para pekerja dan pedagang dari India mulai menetap di Medan. Banyak pendatang awal yang berasal dari Tamil Nadu dan bagian lain India, terutama untuk bekerja di perkebunan di Sumatera Utara. Seiring waktu, komunitas ini membentuk sebuah kawasan khusus yang kini dikenal sebagai Kampung Madras. Nama "Madras" mencerminkan hubungan awal kawasan ini dengan kota Madras (sekarang Chennai) di India Selatan.
 
Kawasan tersebut awalnya dipanggil "Patisah", namun kemudian terjadi perubahan nama menjadi "[[Madras|Kampung Madras]]" guna mencerminkan tanah asal para warga [[India-Indonesia|keturunan India]] yang berdiam di sana. Nama "Kampung Madras" menggantikan nama "kampung keling" yang dianggap berkonotasi negatif dikarenakan sering digunakan sebagai julukan ras (''racial slur'') dan ejekan yang merendahkan.{{butuh rujukan}}
Gapura ''Little India'' Medan di Kampung Madras diresmikan pada tanggal 27 Oktober 2018 oleh Wali Kota Medan [[Dzulmi Eldin]], ditandai dengan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan pelepasan balon.<ref>{{cite web |title=Gapura Little India Resmi Berdiri di Medan |url=https://waspada.co.id/2018/10/gapura-little-india-resmi-berdiri-di-medan/ |date=28 Oktober 2018 |website=Waspada.co.id |access-date=3 Oktober 2021}}</ref>
 
== Rumah ibadah Lokasi==
Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan [[Medan Polonia, Medan|Medan Polonia]] dan [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]].
==Budaya==
Kampung Madras adalah pusat budaya India yang hidup di Indonesia, dengan berbagai kuil Hindu, toko-toko tradisional India, dan tempat makan. Kawasan ini berperan penting dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya India, termasuk praktik keagamaan, festival, kuliner, dan bahasa. Kuil-kuil Hindu di daerah ini, seperti [[Kuil Sri Mariamman]], menjadi daya tarik wisata dan pusat spiritual bagi masyarakat. Keberadaan masjid (Masjid Jami dan [[Masjid Ghaudiyah]] yang dibangun oleh [[Muslim]] [[India-Indonesia|India]]) dan gereja juga mencerminkan karakter multikultural di Kampung Madras.
 
'''Kampung Madras''' (dahulu disebut '''Kampung Keling''') adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar 10 hektare di [[Kota Medan]], [[Indonesia]] yang pernah mempunyai komunitas [[India-Indonesia|India]] yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan [[Medan Polonia, Medan|Medan Polonia]] dan [[Medan Petisah, Medan|Medan Petisah]]. Di kawasan ini terdapat kuil [[Hindu]] yang tertua di Medan, [[Kuil Sri Mariamman]] dan kelenteng terbesar di [[Medan]], [[Vihara Gunung Timur]]; juga Masjid Jami dan [[Masjid Ghaudiyah]] yang dibangun oleh [[Muslim]] [[India-Indonesia|India]]. Selain itu, di Kampung Madras juga terdapat Perguruan Nasional Khalsa yang dikelola Yayasan Pendidikan Sikh Medan,<ref>{{cite web |title=(69972688) TK SWASTA PERGURUAN NASIONAL KHALSA |url=https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/e4f38212-0c04-4314-bf25-32b4b79e4978 |website=Sekolah Kita Kemendikbud |accessdate=6 Oktober 2021}}</ref> dulu pernah terkenal karena merupakan satu-satunya sekolah dengan pelajaran dalam [[bahasa Inggris]] di [[Medan]].{{butuh rujukan}}
===Festival dan Perayaan===
Kampung Madras menjadi hidup selama perayaan besar India seperti [[Dipawali]] (Diwali), [[Thaipusam]], dan Pongal. Perayaan ini menarik penduduk lokal dan wisatawan yang berkumpul untuk menyaksikan ritual tradisional, parade, dan pertunjukan. Dekorasi yang penuh warna, lampu-lampu, dan berbagai kegiatan komunitas membuat perayaan ini menjadi daya tarik utama di Medan.
===Ekonomi dan Perdagangan===
Kawasan ini terkenal dengan pasar-pasar yang ramai dan bisnis yang menjual produk tradisional India seperti rempah-rempah, tekstil, perhiasan, dan pakaian. Kampung Madras telah menjadi destinasi utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi [[Hidangan India-Indonesia|kuliner India Indonesia]], dengan berbagai restoran yang menyajikan hidangan tradisional Tamil dan India seperti [[Nasi biryani|biryani]], [[Tosai|dosa]],[[Murtabak]], [[kari]], dan berbagai makanan manis.
===Pariwisata===
Kampung Madras adalah destinasi wajib bagi wisatawan yang datang ke Medan, menawarkan perpaduan budaya Indonesia dan India yang unik. Tur jalan kaki memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi kuil-kuil bersejarah, pasar-pasar yang hidup, dan arsitektur kolonial. Daya tarik kawasan ini yang khas, aktivitas budaya, dan toko-toko spesialnya menjadikannya pusat untuk merasakan keragaman budaya di Medan.
 
====Rumah ibadah ====
* [[Kuil Shri Mariamman]]
* Kuil Thandayuthapani