Musik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aliran: +Kasidah dan gambus (naskah dipindahi dari Dangdut
Baris 50:
=== Musik rakyat ===
Musik tradisional asli Nusantara ialah [[musik Rakyat]] (lagu nenek moyang, tari dan lainnya) dari sejumlah suku bangsa.
 
=== Kasidah ===
{{utama|Kasidah}}
Kasidah masuk Nusantara sejak [[penyebaran Islam di Nusantara|agama Islam dibawa para saudagar]] Arab tahun 635, kemudian juga saudagar [[Gujarat]] tahun 900–1200, saudagar Persia tahun 1300–1600. Nyanyian Qasidah biasanya berlangsung di masjid, pesantren dakwah agama Islam.
 
=== Gambus ===
{{utama|Gambus}}
Gambus adalah salah satu alat [[musik Arab]] seperti gitar, namun mempunyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus masuk ke nusantara bersama migrasi [[Marga Arab Hadramaut]] (sekarang [[Yaman]]) dan orang [[Mesir]] mulai tahun 1870 hingga setelah 1888, yaitu setelah [[Terusan Suez]] dibuka tahun 1870, pelabuhan [[Tanjung Priok, Jakarta Utara]] dibangun tahun 1877, dan [[Koninklijke Paketvaart Maatschappij]] berdiri tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan [[Musik Arab]] dengan iringan gambus.
 
Pada awal abad XX penduduk [[Arab-Indonesia]] senang mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, [[Syech Albar]] (ayah dari [[Ahmad Albar]]) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di pasaran Malaysia dan Singapura.
 
=== Keroncong ===
{{utama|Keroncong}}
Salah satu aliran [[Keroncongmusik populer]] Keroncong terbentuk sejak orang-orang [[Portugal|Portugis]] memasuki Indonesia, yang juga membawa alat musik Eropa. Pada permulaan [[1900-an]], musik ini dianggap sebagai musik berkualitas rendah. Hal ini berubah pada [[1930-an]], ketika perfilman Indonesia mulai bergabung dengan musik keroncong, dan mulai berjaya pada dekade berikutnya, ketika musik ini terhubung dengan perjuangaan [[kemerdekaan]].
 
Salah satu lagu keroncong paling terkenal adalah [[Bengawan Solo (lagu)|''Bengawan Solo'']], yang ditulis pada tahun [[1940]] oleh [[Gesang Martohartono]], seorang pemusik dari [[Surakarta|Solo]]. Lagu ini ditulis ketika [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] menguasai pulau Jawa pada [[Perang Dunia II]], lagu tersebut (tentang sungai [[Bengawan Solo]], sungai terpanjang dan terpenting di Jawa) menjadi populer di kalangan orang Jawa, dan terkenal di seluruh Indonesia ketika mulai didengarkan di radio. Lagu ini juga populer di kalangan tentara Jepang, sehingga ketika mereka kembali ke [[Jepang]] setelah perang, banyak penyanyi Jepang menyanyikan lagu tersebut dan membuatnya sebagai ''best-seller''.
 
=== Dangdut ===
{{utama|Dangdut}}
[[Dangdut]] adalah salah satu bentuk [[musik populer]] yang populermuncul pada sejakakhir tahun 19701960-an. Penyanyi dangdut terkenal adalah [[Rhoma Irama]] dan [[Elvy Sukaesih]], begitu juga dengan [[Inul Daratista]], [[Evie Tamala]], [[Mansyur S.]], [[A. Rafiq]], dan Fahmy Shahab.<ref name="Campbell">{{citation |surname=Campbell |given=Debe |date=18 April 1998 |title=Dangdut Thrives in SE Asia. Music Rules Indonesia |periodical=[[Billboard (majalah)|Billboard]] |lang=en |volume=110 |number=16 |pages=1, 75 |issn=00062510 |url=http://books.google.com/books?id=mQ4EAAAAMBAJ&pg=PA1}}</ref><ref name="Browne">{{cite book |surname=Browne |given=Susan J. |title=The gender implications of dangdut kampungan: Indonesian "low class" popular music |publisher=Monash Asia Institute |year=2000 |lang=en |isbn=0-7326-1190-3}}</ref> [[Dangdut di Malaysia]] ialah terkenal juga sebagai simbol [[bangsa Melayu]] (namun bukan bagian kebudayaan Melayu).<ref name="Campbell" />
 
=== Pop Indo ===