Nepotisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 50:
Di [[Indonesia]], tuduhan adanya nepotisme bersama dengan [[korupsi]] dan [[kolusi]] (ketiganya disingkat menjadi [[KKN]]) dalam pemerintahan [[Orde Baru]], dijadikan sebagai salah satu pemicu gerakan [[reformasi]] yang mengakhiri kekuasaan presiden [[Soeharto]] pada tahun [[1998]] dan nepotisme didalam pemerintahan dan perusahaan masih ada hingga saat ini.<ref>{{Cite news|date=2018-11-30|title=Sekjen PSI: Soeharto Simbol Korupsi, Kolusi dan Nepotisme|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/11/30/17241551/sekjen-psi-soeharto-simbol-korupsi-kolusi-dan-nepotisme|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=|editor-last=Krisiandi|last=Ihsanuddin}}</ref>
 
Pada awal tahun 2024, tuduhan nepotisme dialamatkan kepada Presiden [[Joko Widodo]] seiring dengan pencalonan putra sulungnya, [[Gibran Rakabuming Raka]] sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden [[Prabowo Subianto]] pada [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024]], meskipun menurut [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]] (MK), hal tersebut tidak terbukti.<ref>{{Cite web|last=Nugroho|first=Rosseno Aji|title=MK: Nepotisme Jokowi dalam Pencalonan Gibran Tak Terbukti!|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20240422103753-4-532182/mk-nepotisme-jokowi-dalam-pencalonan-gibran-tak-terbukti|website=CNBC Indonesia|language=id|access-date=2024-11-14}}</ref>
 
== Referensi ==