Karuna (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+{{tentang|konsep Buddhisme terkait rasa simpati atas kebahagiaan orang lain|rasa simpati atas penderitaan orang lain|Belas kasih (Buddhisme)}} |
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Karuṇā" Tag: pranala ke halaman disambiguasi Terjemahan Konten Terjemahan Konten v2 |
||
Baris 1:
{{Istilah Buddhis|title=''karuṇā''|en=compassion|bn=করুণা<br/>(kôruṇa)|my=ကရုဏာ|my-Latn=ɡəjṵnà|zh=慈悲|zh-Latn=cíbēi|ja=慈悲|ja-Latn=jihi|km=ករុណា|km-Latn=kârŭna|ko=비|ko-Latn=|lo=|mnw=|mnw-Latn=|shn=|shn-Latn=|si=කරුණා|ta=கருணை <br>(karu{{IAST|ṇ}}ai)|th=กรุณา|th-Latn=karuna|bo=སྙིངརྗེ|bo-Latn=|vi=từ bi, từ ái, bác ái, từ tâm, nhân từ|id=belas kasih; belas kasihan; welas asih}}{{Cetasika|beautiful}}
'''Belas kasih''', '''belas kasihan''', atau '''welas asih''' (Pali: '''''{{IAST|karuṇā}}'''''; Sanskerta: करुण, ''karuṇā'').<ref>Terkait dengan kata tersebut dalam bahasa Sanskerta, lihat [https://www.sanskrit-lexicon.uni-koeln.de/scans/MWScan/MWScanpdf/mw0255-karaTa.pdf "{{IAST|karuṇā}}"] dalam rujukan {{Harvard citation text|Monier-Williams|1964}}, bentuk kata benda dari kata tersebut didefinisikan sebagai "''pity'' (rasa kasihan), ''compassion'' (belas kasih)".<br /><br />{{•}}Untuk kata tersebut dalam bahasa Pali, lihat [http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.1:1:356.pali "{{IAST|karuṇā}}"]. {{Webarchive|url=https://archive.today/20120711002204/http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.1:1:356.pali|date=2012-07-11}} dalam rujukan {{Harvard citation text|Rhys Davids|Stede|1921–25}}, didefinisikan sebagai "''pity'' (rasa kasihan), ''compassion'' (belas kasih)".<br /><br />{{•}}Para cendekiawan, penerjemah, dan penafsir kontemporer secara konsisten menerjemahkan kata tersebut sebagai “''compassion''”, bukan “''pity''”. Hal ini dapat dilihat, misalnya, dalam rujukan (diurutkan secara kronologis) {{Harvard citation text|Warder|2004}}, {{Harvard citation text|Buddhaghosa|1999}}, {{Harvard citation text|Saddhatissa|2003}}, {{Harvard citation text|Thanissaro|1994}}, {{Harvard citation text|Salzberg|1995}}, {{Harvard citation text|Gethin|1998}}, dan {{Harvard citation text|Bodhi|2000}}.</ref> ''{{IAST|Karuṇā}}'' merupakan suatu konsep penting dalam semua aliran [[Buddhisme]]. Bagi penganut aliran Theravāda, pengembangan sifat ''karuṇā'' merupakan cara untuk mencapai kehidupan yang bahagia saat ini dan [[kelahiran kembali]] di [[Loka (Buddhisme)|surga]]. Bagi penganut aliran Mahāyāna, ''karuṇā'' merupakan prasyarat untuk menjadi seorang [[Bodhisatwa]].
Konsep ''karuṇā'' juga merupakan konsep spiritual penting dalam [[Agama darmik|agama India]] lainnya, seperti [[Agama Hindu|Hinduisme]], [[Sikhisme]], dan [[Jainisme]].
== Hinduisme ==
Dalam agama Hindu, ''{{IAST|karuṇā}}'' merupakan salah satu kebajikan dan kualitas mendasar yang harus dikembangkan oleh seorang pencari spiritual. Banyak dewa Hindu digambarkan sebagai perwujudan ''{{IAST|karuṇā}}''.<ref>[https://hinduismpedia.kailaasa.org/wiki/Karuna Karuna] hinduismpedia {{dead link|date=March 2024}}</ref> ''{{IAST|Karuṇā}}'' sering dikaitkan dengan nilai-nilai kebajikan lain, seperti "''maitrī''" ([[Cinta kasih dalam Hindu|cinta kasih]]) dan "''ahiṁsa''" (tanpa kekerasan). Bersama-sama, nilai-nilai ini membentuk dasar kehidupan yang baik dan memuaskan secara spiritual. Kata ini berasal dari bahasa Sanskerta ''kara'', yang berarti “melakukan” atau “membuat”,<ref>{{Cite web|title=What is Karuna? - Definition from Yogapedia|url=https://www.yogapedia.com/definition/5305/karuna#:~:text=Karuna%20typically%20translates%20as%20%E2%80%9Ccompassion,associated%20with%20the%20English%20word}}</ref> yang menunjukkan bentuk kasih berbasis tindakan, bukan rasa kasihan (''pity'') atau kesedihan (''sadness'') yang diasosiasikan dengan kata tersebut dalam bahasa Inggris. Dalam mitologi Hindu, konsep "''{{IAST|karuṇā}}''" atau tindakan penuh belas kasih tertanam kuat dan sering digambarkan melalui cerita, karakter, dan ajaran.<ref>{{cite web|date=21 June 2008|title=Karuna, Karuṇā, Karuṇa: 44 definitions|url=https://www.wisdomlib.org/definition/karuna}}</ref> Kisah masing-masing [[awatara]] dalam jajaran dewa Hindu merupakan perwujudan belas kasih ilahi. Misalnya, dalam [[kitab tandava Shiva]], Shiva digambarkan sebagai Karunavataram, yang berarti perwujudan belas kasih.<ref>Bhandari, N. B. (2022). The Outlook: Journal of English Studies. Outlook, 13, 100-114.</ref>
=== Navarasa ===
''{{IAST|Karuṇā}}'' adalah salah satu dari sembilan [[Rasa (estetika)|''rasa'']] utama (prinsip estetika) dalam seni dan sastra klasik India.<ref>Schwartz, Susan L. Rasa: Performing the divine in India. Columbia University Press, 2004.</ref> "Karuṇā Rasa," atau sentimen belas kasih, merupakan tema utama dalam [[Ramayana]], salah satu epos utama India. Narasi dimulai dengan kisah resi [[Walmiki|Valmiki]] yang mengamati sebuah insiden tragis yang melibatkan sepasang burung krauncha (burung bangau sarus), dan menetapkan nada emosional untuk kisah epik tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Hammer|first=Niels|date=2009|title=Why Sārus Cranes Epitomize Karuṇarasa in the Rāmāyaṇa|url=https://www.jstor.org/stable/27756045|journal=Journal of the Royal Asiatic Society|volume=19|issue=2|pages=187–211|jstor=27756045}}</ref> Menyaksikan burung jantan dibunuh oleh seorang pemburu, dengan meninggalkan pasangannya dalam penderitaan, Valmiki tergerak untuk mengutuk pemburu itu melalui sebuah syair spontan, yang akhirnya menjadi [[Śloka|''sloka'']] (syair) pertama Ramayana. Momen ini, yang dipenuhi dengan kesedihan dan belas kasih, tidak hanya mengawali penulisan cerita epik tersebut, tetapi juga secara simbolis menggambarkan narasi utama tentang cinta, kehilangan, dan perpisahan yang dialami oleh para tokoh utama, Rama dan Sita, yang mewujudkan esensi dari "Karuṇā Rasa."<ref>{{Cite news|date=20 August 2018|title=Inseparable in virtue|url=https://www.thehindu.com/society/faith/inseparable-in-virtue/article24738421.ece|work=The Hindu}}</ref> Setelahnya, dewa Brahma memerintahkan Valmiki untuk menulis cerita Rama, dan mengungkapkan seluruh kisah kepadanya.
=== Yoga ===
Karya dasar [[Yoga]], Yoga Sutra karya [[Patanjali]]—kompilasi lengkap kata-kata mutiara Sanskerta yang menjelaskan teori dan praktik yoga—secara khusus menekankan konsep ''{{IAST|karuṇā}}''.
Ayat ''maitrī-karuṇā-muditopekṣaṇāṃ sukha-duḥkha-puṇyāpuṇya-viṣayāṇāṃ bhāvanātaś citta-prasādanam'' menganjurkan pengembangan cinta kasih (''maitrī''), belas kasih (''{{IAST|karuṇā}}''), simpati (''mudita''), dan keseimbangan batin (''upeksha'') dalam menanggapi dualitas kehidupan: kebahagiaan (''sukha'') dan penderitaan (''duhkha''), serta kebajikan moral (''punya'') dan keburukan (''apunya''). Praktik ini, menurut Patanjali, berperan penting dalam mencapai keadaan ketenangan mental (''chittaprasadanam''), yang menggarisbawahi dimensi psikologis dan etika yang tidak terpisahkan dari kerangka filosofis yoga.
== Buddhisme ==
=== Theravāda ===
Dalam Buddhisme Theravāda, ''{{IAST|karuṇā}}'' adalah salah satu dari empat "kediaman luhur" ({{Transl|pi|[[Brahmavihara|brahmavihāra]]}}), bersama dengan cinta kasih ([[Bahasa Pali|Pāli]]: {{Transl|pi|[[mettā]]}}), simpati ( {{Transl|pi|[[mudita]]}}), dan keseimbangan batin ({{Transl|pi|[[upekkhā]]}}).<ref>{{Multiref2|{{harvtxt|Gethin|1998|pages=186–187}}|[http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.1:1:356.pali "{{IAST|karuṇā}}"]{{dead link|date=August 2023}} in {{harvtxt|Rhys Davids|Stede|1921–25|page=197}}}}</ref> Dalam [[Tripitaka Pali|kitab Pali]], [[Siddhattha Gotama|Buddha Gotama]] menganjurkan pengembangan empat kondisi mental yang bajik ini baik bagi [[Perumah tangga (Buddhisme)|para perumah tangga]] maupun [[Biksu|para biksu]]-[[biksuni]].<ref>For instance, in the ''Kālāmā Sutta'' ([[Aṅguttara Nikāya|AN]] 3.65), the Buddha speaks of all Noble Disciples ({{Transl|pi|Ariya-[[Savaka]]}}) developing the brahmaviharas. {{Harvard citation text|Thanissaro|1994}}</ref> Ketika seseorang mengembangkan keempat keadaan ini, Sang Buddha menasihatinya untuk memancarkannya ke segala arah, seperti dalam frasa kanonis umum berikut mengenai ''{{IAST|karuṇā}}'':
{{Blockquote|Ia terus-menerus meliputi arah pertama—begitu pula arah kedua, ketiga, dan keempat—dengan [[perhatian-penuh]] yang dipenuhi dengan ''karuṇā''. Dengan demikian, ia terus-menerus meliputi atas, bawah, & sekeliling, di mana-mana & dalam segala hal kosmos yang meliputi segalanya dengan kesadaran yang dipenuhi dengan welas asih: berlimpah, luas, tak terukur, bebas dari permusuhan, bebas dari niat jahat.<ref>{{harvtxt|Thanissaro|1994}}. The "four directions" refer to east, south, west, and north.</ref>}}
Praktik seperti ini diyakini dapat menyucikan pikiran seseorang, menghindari akibat-akibat buruk, menuntun pada kebahagiaan dalam kehidupan sekarang, dan, jika ada [[Punarbawa|kelahiran kembali]] karena kekuatan [[Karma dalam Buddhisme|karma]] di masa depan, menghasilkan kelahiran di [[Loka (Buddhisme)|alam surga]].<ref>{{Harvard citation text|Thanissaro|1994}}. In regards to in which heavenly realm a frequent {{IAST|karuṇā}}-dweller will be reborn, {{Harvard citation text|Thanissaro|2006}} identifies it as the realm of radiant ({{Transl|pi|abhassara}}) devas, whose lifespans last two eons.</ref>
Dalam [[Tripitaka Pali]], Buddha juga digambarkan memilih untuk mengajar Dhamma “karena belas kasihan terhadap makhluk hidup.”<ref>In Pali, {{transliteration|pi|sattesu... kāruññataṃ paṭicca}}, found in [[Digha Nikaya|DN]] 3.6 (regarding [[Vipassī Buddha]]), [[Majjhima Nikaya|MN]] 26.21 and SN 6.1, see, e.g., {{harvtxt|Bodhi|2000|pages=233, 430, ''n''. 362}}; and {{harvtxt|Thanissaro|1997}}. Several other references in the Pali Canon to the Buddha's acting out of "compassion" are not related directly to {{transliteration|pi|karuṇā}} but to the synonymous {{transliteration|pi|anukampā}}, which is also defined as "mercy" in {{harvtxt|Rhys Davids|Stede|1921–25|page=34}}.</ref>
Visuddhimagga
Kitab komentar untuk [[Suttanipāta]] dan kitab [[Visuddhimagga]] menjelaskan bahwa {{transliteration|pi|mettā}} adalah harapan untuk mendatangkan kesejahteraan dan kebahagiaan ({{transliteration|pi|hita-[[sukha]]-upanaya-kāmatā}}) bagi orang lain, sedangkan ''[[Belas kasih (Buddhisme)|{{transliteration|pi|karuṇā}}]]'' adalah harapan untuk menghilangkan ketidaksejahteraan dan penderitaan ({{transliteration|pi|ahita-[[dukkha]]-apanaya-kāmatā}}) dari orang lain.<ref name=":52">[[Sutta Nipata|Sn]]-[[Atthakatha|A]] 128 (disitasi oleh {{harvtxt|Rhys Davids|Stede|1921–25|page=197}}; lihat pula, {{harvtxt|Buddha Dharma Education Association & BuddhaNet}}. Demikian pula dengan kitab ''[[Visuddhimagga]]'' IX.105–109 pascakanonis, memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dengan metafora yang menggambarkan {{transliteration|pi|mettā}} sebagai harapan seorang ibu agar anaknya (sehat) tumbuh besar dan {{transliteration|sa|karuṇā}} sebagai harapan seorang ibu agar anaknya yang sakit bisa sembuh, {{harvtxt|Buddhaghosa|1999|pages=313–14}}.</ref> Selain itu, kitab Visuddhimagga juga menjelaskan "musuh jauh" ({{transliteration|pi|dūrapaccatthika}}) dan "musuh dekat" ({{transliteration|pi|āsannapaccatthika}}) dari setiap sifat dalam [[Brahmavihāra]]:<ref name=":7">{{multiref2|{{harvtxt|Buddhagosha|2010|loc=2.99}}|{{cite web|url=https://www.insightmeditationcenter.org/books-articles/dhamma-lists/|title=Dhamma Lists: Insight Meditation Center|website=www.insightmeditationcenter.org}}}}</ref>{{Tabel empat sifat luhur}}"Musuh jauh" ''{{IAST|karuṇā}}'' adalah kekejaman, suatu kondisi pikiran yang jelas-jelas bertentangan. “Musuh dekat” (kualitas yang secara dangkal menyerupai ''{{IAST|karuṇā}}'' namun sebenarnya secara halus berlawanan dengannya) adalah perasaan dukacita sentimental (''domanassa''): di sini, seseorang juga ingin menghilangkan penderitaan namun dilandasi alasan yang sebagian bersifat egois (terikat) sehingga bukan merupakan motivasi yang murni.<ref name=":7" />
=== Mahāyāna ===
Dalam Buddhisme Mahāyāna, ''{{IAST|karuṇā}}'' adalah salah satu dari dua kualitas, bersama dengan kebijaksanaan yang tercerahkan ([[Bahasa Sanskerta|bahasa Sansekerta]] : {{Transl|sa|[[prajñā]]}}), yang harus dikembangkan di jalan [[Bodhisatwa|bodhisattva]] . Menurut sarjana [[Rupert Gethin]], pengembangan ''{{IAST|karuṇā}}'' hingga menjadi [[Kebijaksanaan (Buddhisme)|''prajñā'']] adalah salah satu faktor pembeda antara cita-cita [[Arahat]] Theravāda dan cita-cita Bodhisatwa Mahāyāna:
{{Blockquote|Bagi para penganut Mahāyāna... jalan menuju tingkat arhat nampaknya ternoda oleh keegoisan yang tersisa karena kurangnya motivasi dari belas kasih agung (''mahā{{IAST|karuṇā}}'') seorang Bodhisatwa, dan pada akhirnya satu-satunya cara yang sah dalam praktik Buddhis adalah jalan Bodhisatwa.<ref>{{harvtxt|Gethin|1998|page=228}}</ref>}}
Di seluruh dunia Mahāyāna, [[Awalokiteswara]] (Sanskerta: [[Awalokiteswara|''Avalokiteśvara'']]; Tionghoa: [[Kwan Im|''Guan Yin'']]; Jepang: [[Kwan Im|''Kannon'']]; Tibet: ''Chenrezig'') adalah seorang Bodhisatwa yang menggambarkan ''{{IAST|karuṇā}}''.
Pada bagian ''Intermediate'' dari ''Tahapan Meditasi'' oleh [[Kamalaśīla]], ia menulis:
{{Blockquote|Tergerak oleh belas kasih [''karuṇā''], para Bodhisatwa bertekad untuk membebaskan semua makhluk hidup. Kemudian, dengan mengatasi pandangan yang mementingkan diri sendiri, mereka terlibat dengan penuh semangat dan terus-menerus dalam praktik yang sangat sulit untuk mengumpulkan [[Kebajikan (Buddhisme)|kebajikan]] dan [[Kebijaksanaan (Buddhisme)|kebijaksanaan]]. Setelah memasuki praktik ini, mereka pasti akan melengkapi pengumpulan kebajikan dan kebijaksanaan. Mencapai pengumpulan kebajikan dan kebijaksanaan, seperti memiliki kemahatahuan itu sendiri di telapak tangan Anda. Oleh karena itu, karena belas kasih adalah satu-satunya akar kemahatahuan, Anda harus membiasakan diri dengan praktik ini sejak awal.<ref>{{harvtxt|Gyatso|Kamalashila|2019|pages=42–43}}</ref>}}
Dalam [[Buddhisme Tibet]], salah satu teks paling berwenang mengenai jalan Bodhisatwa adalah ''[[Bodhisattvacaryāvatāra]]'' karya Shantideva. Pada bagian kedelapan yang berjudul ''Meditative Concentration'', Shantideva menggambarkan meditasi pada ''karuṇā'' sebagai berikut:
{{Blockquote|Berusahalah untuk merenungkan kesamaan diri Anda dan orang lain. Dalam suka dan duka, semua orang sama; Maka, jadilah pelindung bagi semua orang, seperti halnya bagi diri Anda sendiri. Tangan dan anggota tubuh lainnya banyak dan berbeda. Akan tetapi, semuanya adalah satu--tubuh yang harus dijaga dan dilindungi. Demikian pula, makhluk yang berbeda, dalam suka dan duka, sama seperti saya, semuanya menginginkan kebahagiaan. Rasa sakit saya ini tidak menimpa atau menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh orang lain, tetapi rasa sakit ini sulit saya tanggung karena saya melekat dan menganggapnya sebagai milik saya sendiri. Dan rasa sakit makhluk lain tidak saya rasakan, tetapi, karena saya menganggapnya sebagai milik saya sendiri, penderitaan mereka adalah milik saya dan karenanya sulit untuk ditanggung. Dan karenanya saya akan menghilangkan rasa sakit orang lain, karena itu hanyalah rasa sakit, sama seperti rasa sakit saya sendiri. Dan orang lain akan saya bantu dan manfaatkan, karena mereka adalah makhluk hidup, seperti tubuh saya. Karena saya dan makhluk lain, dalam menginginkan kebahagiaan, sama dan serupa, apa perbedaan yang membedakan kita, sehingga saya harus berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan saya sendiri?<ref>{{harvtxt|Shantideva|2011|pages=122–123}}</ref>}}
== Jainisme ==
''{{IAST|Karuṇā}}'' dikaitkan dengan praktik belas kasih Jain. Misalnya, ''{{IAST|karuṇā}}'' adalah salah satu dari empat refleksi persahabatan universal—bersama dengan persahabatan (bahasa Sanskerta: ''[[maitrī]]''), penghargaan (''pramoda''), dan keseimbangan batin (''madhyastha'')—yang digunakan untuk menghentikan (''[[samvara]]'') masuknya [[Karma dalam Jainisme|karma]].<ref>{{harvtxt|Shah}}. Regarding ''samvara'', see [[Karma in Jainism#Release from karmas|"Release from karmas"]]. From a comparative religion perspective, cf. Buddhism's four [[brahmavihara]]; for instance, {{transliteration|sa|maitri}} is often identified as a Sanskrit correlate of the Pali {{transliteration|pi|mettā}}—{{harvtxt|Rhys Davids|Stede|1921–25|page=540}}, entry for "Mettā".</ref>
== Kegunaan lain ==
Nama depan
''{{IAST|Karuṇā}}'' adalah nama depan yang umum di seluruh India, digunakan untuk kedua jenis kelamin.
=== Dalam sastra ===
Dalam novel ''[[Islan (novel Huxley)|Island]]'' karya [[Aldous Huxley]], konsep "''{{IAST|karuṇā}}''" sangat penting bagi etos filosofis dan spiritual masyarakat yang digambarkan dalam buku tersebut.<ref>Huxley, Aldous. "Island." Harper & Brothers, 1962.</ref> Dalam novel tersebut, ''{{IAST|karuṇā}}'' menggambarkan cita-cita kecerdasan emosional dan kehidupan yang penuh empati, yang kontras dengan sikap yang lebih mementingkan diri sendiri dan materialistis yang terlihat di dunia Barat. Konsep ini menjadi inti praktik dan pandangan dunia penduduk Pala, pulau fiksi yang terletak di antara Kepulauan Andaman dan Sumatra. Huxley menggunakan burung jalak di seluruh novel sebagai motif berulang untuk memperkuat pentingnya perhatian dan belas kasih dalam masyarakat Pala. Burung-burung tersebut dilatih untuk mengulang kata "''{{IAST|karuṇā}}''" pada saat-saat penting, seperti saat-saat stres, konflik, atau timbulnya potensi kekerasan. Pengulangan kata tersebut berfungsi untuk mengingatkan penduduk pulau (dan pembaca) untuk mendekati situasi-situasi tersebut dengan pengertian dan empati.
== Lihat juga ==
* [[Simpati (Buddhisme)]]
* [[Pelepasan makhluk hidup]]
== Catatan ==
<references />
{{Reflist}}
== Daftar pustaka ==
* {{Cite web|last=Amaro|first=Ajahn|authorlink=Ajahn Amaro|date=2016-07-29|title=Don't Push – Just Use the Weight of Your Own Body|url=https://amaravati.org/dhamma-books/dont-push-just-use-the-weight-of-your-own-body/|website=Amaravati Buddhist Monastery}}
* {{Cite book|year=2000|title=The Connected Discourses of the Buddha: A Translation of the Saṃyutta Nikāya|location=Boston|publisher=Wisdom Publications|isbn=0-86171-331-1|translator-last=Bodhi|translator-first=Bhikku|ref={{harvid|Bodhi|2000}}|translator-link=Bhikkhu Bodhi}}
* {{Cite web|title=Unit 6: The Four Immeasurables|url=https://www.buddhanet.net/e-learning/buddhism/bs-s15.htm|website=Buddhist Studies for Secondary Students|publisher=Buddha Dharma Education Association & BuddhaNet|ref={{harvid|Buddha Dharma Education Association & BuddhaNet}}}}
* {{Cite book|last=Buddhaghosa|first=Bhadantacariya|year=1999|title=The Path of Purification: Visuddhimagga|location=Seattle, Wash.|publisher=BPS Pariyatti Editions|isbn=1-928706-00-2|translator-last=Ñāṇamoli|translator-first=Bhikkhu|author-link=Buddhaghosa|translator-link=Bhikkhu Nanamoli}}
* {{Cite book|last=Buddhagosha|first=Bhadantacariya|year=2010|url=https://www.accesstoinsight.org/lib/authors/nanamoli/PathofPurification2011.pdf|title=Vishudimagga (The Path of Purification)|publisher=Buddhist Publication Society|isbn=978-1928706014|at=2.99|translator-last=Bhikkhu Ñãnamoli|orig-year=1956}}
* {{Cite book|last=Gethin|first=Rupert|year=1998|title=The Foundations of Buddhism|location=Oxford|publisher=Oxford University Press|author-link=Rupert Gethin}}
* {{Cite book|last=Gyatso|first=Tenzin|last2=Kamalashila|year=2019|title=Stages of Meditation|publisher=Snow Lion Publications|translator-last=Geshe Lobsang Jordhen|author-link=Tenzin Gyatso|translator-last2=Losang Choephel Ganchenpa|translator-last3=Jeremy Russell}}
* {{Cite book|last=Monier-Williams|first=Monier|year=1964|url=https://www.sanskrit-lexicon.uni-koeln.de/scans/MWScan/index.php?sfx=pdf|title=A Sanskrit-English Dictionary|location=London|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-864308-X|author-link=Monier Monier-Williams|access-date=2008-05-09|orig-year=1899}}
* {{Cite book|year=1921–25|url=https://dsal.uchicago.edu/dictionaries/pali/|title=The Pali Text Society's Pali–English Dictionary|location=Chipstead|publisher=[[Pali Text Society]]|editor-last=Rhys Davids|editor-first=T.W.|editor-link=T.W. Rhys Davids|access-date=2008-05-09|editor-last2=Stede|editor-first2=William}}
* {{Cite book|year=2003|title=The Sutta-Nipāta|location=New York|publisher=Curzon, London/Humanities Press|translator-last=Saddhatissa|translator-first=Hammalawa|ref={{harvid|Saddhatissa|2003}}|orig-year=1985|translator-link=Hammalawa Saddhatissa}}
* {{Cite book|last=Salzberg|first=Sharon|year=1995|title=Lovingkindness: The Revolutionary Art of Happiness|location=Boston|publisher=Shambhala Publications|isbn=1-57062-176-4|author-link=Sharon Salzberg}}
* {{Cite web|last=Shah|first=Pravin K.|title=Nine Tattvas (Principles)|url=http://www.fas.harvard.edu/~pluralsm/affiliates/jainism/jainedu/9tattva.htm|website=Jainism Literature Center / Jain Education|archive-url=https://web.archive.org/web/20090605003634/http://www.fas.harvard.edu/~pluralsm/affiliates/jainism/jainedu/9tattva.htm|archive-date=2009-06-05|url-status=dead}}
* {{Cite book|last=Shantideva|year=2011|title=The Way of the Bodhisattva (Bodhicharyavatara)|location=Boston|publisher=Shambhala}}
* {{Cite web|year=1994|title=Kalama Sutta: To the Kalamas|url=https://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an03/an03.065.than.html|website=Access to Insight|at=([[Anguttara Nikaya|AN]] 3.65)|archive-url=https://web.archive.org/web/20111006181109/http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an03/an03.065.than.html|archive-date=2011-10-06|access-date=2008-05-10|ref={{harvid|Thanissaro|1994}}}}
* {{Cite web|year=1997|title=Ayacana Sutta: The Request|url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn06/sn06.001.than.html|website=Access to Insight|at=([[Samyutta Nikaya|SN]] 6.1)|access-date=2016-04-30|ref={{harvid|Thanissaro|1997}}}}
* {{Cite web|year=2006|title=Metta Sutta: Good Will (1)|url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.125.than.html|website=Access to Insight|at=([[Anguttara Nikaya|AN]] 4.125)|access-date=2008-05-10|ref={{harvid|Thanissaro|2006}}}}
* {{Cite book|last=Thera|first=Nyanaponika|date=December 1998|url=https://www.bps.lk/olib/bp/bp225s_Nyanaponika_Four-Sublime-States.pdf|title=Four Sublime States and The Practice of Loving Kindness, and, The Practice of Loving Kindness|publisher=Buddhist Publication Society|isbn=9789552401701|translator-last=Ñāṇamoli|translator-first=Bhikku|author-link=Nyanaponika Thera|translator-link=Ñāṇamoli Bhikkhu}}
* {{Cite book|last=Warder|first=A. K.|year=2004|title=Indian Buddhism|location=Delhi|publisher=Motilal Banarsidass|isbn=81-208-1741-9|author-link=A. K. Warder|orig-year=1970}}
== Pranala luar ==
* {{Cite web|title=Snying Rje / Karuna|url=https://rywiki.tsadra.org/index.php/snying_rje|website=Dharma Dictionary - RangjungYesheWiki}}
* {{Cite web|title=karuna shechen: altruisme en action|url=https://karuna-shechen.org/}} — The network of Karuna-Shechen foundations in Europe, North America and Asia is raising funds for humanitarian projects in the Himalayan region.
* {{Cite web|title=Compassion and Bodhicitta|url=http://buddhism.kalachakranet.org/compassion.html|website=A View on Buddhism|archive-url=https://web.archive.org/web/20090106151520/http://buddhism.kalachakranet.org/compassion.html|archive-date=2009-01-06|url-status=dead}}
{{Hinduism topics}}{{Topik Buddhisme}}{{Virtues}}
[[Kategori:Konsep filosofi Buddha]]
[[Kategori:Kata dan frasa Sanskerta]]
[[Kategori:Artikel mengandung teks Thai]]
[[Kategori:Artikel mengandung teks Korea]]
[[Kategori:Artikel mengandung aksara Han]]
[[Kategori:Artikel mengandung teks Burma]]
|