Penjarahan Singapura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Short description|Penjarahan Singapura oleh Majapahit di 1398}} Penyerbuan dan '''penjarahan Singapura''' terjadi pada tahun 1398. Majapahit menjarah, menghancurkan, dan membantai sebagian besar Singapura. {{Infobox military conflict | conflict = Penjarahan Singapura | date = 1398 | place = Singapura | result = Kemenangan Majapahit<ref>{{harvnb|Tsang|Perera|2011|p=120}}</ref><ref>{{harv...' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17:
}}
Sebelum penjarahan terjadi, [[Parameswara]], raja terakhir [[kerajaan Singapura|Singapura]] dan para pengikutnya melarikan diri ke [[Semenanjung Melayu]] and mendirikan sebuah negara baru, yaitu [[Kesultanan Melaka]].
== Latar Belakang ==
[[File:Wall Mural at Fort Canning, Singapore (1475889305).jpg|thumb|Penggambaran prajurit Melayu Singapura kuno pada relief di Fort Canning Park, Singapura.]]
=== Upaya pertama untuk menaklukkan Singapura===
Pada tahun 1347, [[Sang Nila Utama]] digantikan oleh [[Sri Wikrama Wira]]. Kerajaan [[Majapahit]] yang semakin berkuasa mulai mengincar pengaruh kerajaan pulau kecil tersebut. Di bawah pimpinan panglima perangnya yang ambisius, [[Gajah Mada]], Majapahit mulai melancarkan ekspansi ke luar negeri terhadap semua kerajaan di [[Nusantara]]. Pada tahun 1350, [[Hayam Wuruk]] naik takhta Majapahit. Raja baru tersebut mengirim utusan ke Singapura menuntut penyerahan kerajaan tersebut. Wikrama Wira menolak untuk melakukannya dan bahkan mengirim pesan simbolis yang mengancam akan mencukur kepala raja Majapahit jika ia melanjutkan perjalanan ke [[Kerajaan Singapura|Singapura]].<ref name="Leyden 1821 52">{{harvnb|Leyden|1821|p=52}}</ref>
Hayam Wuruk yang murka memerintahkan penyerbuan dengan armada yang terdiri dari 100 kapal perang utama ([[Djong (kapal)|jong]]) dan ratusan kapal kecil di bawah komando Damang Wiraja.<ref name="Leyden 1821 52"/><ref>Nugroho (2011), p. 271, 399–400, quoting ''Sejarah Melayu'', 5.4: 47: "Maka betara Majapahitpun menitahkan hulubalangnya berlengkap perahu akan menyerang Singapura itu, seratus buah jung; lain dari itu beberapa melangbing dan kelulus, jongkong, cerucuh, tongkang, tiada terhisabkan lagi banyaknya."</ref> Armada tersebut melewati [[Pulau Bintan]], dari sana berita tersebut menyebar ke Singapura. Para pembela segera mengumpulkan 400 kapal perang untuk menghadapi penyerbuan tersebut. Kedua belah pihak bentrok di pantai Singapura dalam pertempuran yang berlangsung selama tiga hari tiga malam. Banyak yang terbunuh di kedua belah pihak dan pada malam hari ketiga, armada Majapahit diusir kembali ke kapal mereka.<ref>{{harvnb|Leyden|1821|p=53}}</ref>{{sfn|Ahmad|1979|p=47}}{{sfn|Keng|Ismail|1998|pp=94-95}}
=== Pemberontakan Palembang ===
Menurut catatan Portugis, [[Parameswara]] adalah seorang pangeran dari [[Palembang]] yang mencoba untuk menantang kekuasaan Jawa atas Palembang sekitar tahun 1360. Majapahit kemudian menyerang dan mengusir Parameswara dari Palembang. Parameswara melarikan diri ke Singapura, dan disambut oleh penguasa setempat yang bergelar Sang Aji bernama Sangesinga. Parameswara membunuh penguasa tersebut beberapa hari kemudian, kemudian memerintah Singapura selama lima tahun dengan bantuan ''Çelates'' atau [[Orang Laut]].<ref name="Miksic 2013 356">{{harvnb|Miksic|2013|p=356}}</ref>
|