Sejarah Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
*Babak [[Kekaisaran Romawi|kekaisaran]] menyusuli babak republik, yang mulai mendekati akhirnya ketika [[Yulius Kaisar]] berkuasa, dan benar-benar berakhir sesudah [[Augustus|Oktavianus]], anak angkat Yulius Kaisar, mengalahkan [[Markus Antonius]] dalam [[Perang Akhir Republik Romawi|perang saudara]] pada tahun 27 SM.
*Babak [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat]], bermula dari jatuhnya kota Roma jatuh ke tangan bangsa Ostrogoth pada tahun 476 M. Kekuatannya pudar, dan akhirnya menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Romawi Timur]] dengan status [[Kadipaten Roma|Praja Kadipaten Roma]] dari abad ke-6 sampai abad ke-8. Pada kurun waktu ini, luas kota Roma menyusut sampai tinggal sekerat saja dari luasnya yang semula, akibat berulang kali diserbu dan dijarah pada abad ke-5 dan ke-6, bahkan sempat tidak berpenghuni sama sekali.<ref>Prokopius, Perang Goth, III.xxii. "Di Roma, tidak ia sisakan seorang pun, kota itu ditelantarkan sama sekali, semua bagiannya, terbengkalai sepenuhnya."</ref>
*Babak [[Sejarah Roma#Roma pada Abad Pertengah|Abad Pertengahan]], ditengarai oleh keretakan hubungan dengan Konstantinopel dan pembentukan [[Negara Gereja]]. Lembaga [[kepausan]] berjuang mempertahankan kewibawaannya manakala [[Kekaisaran Romawi Suci]] mulai kukuh bertapak, dan populasi kota Roma merosotmenyusut sampai tersisa 30.000 jiwa saja pada masa ''[[saeculum obscurum]]''. Pamor lembaga kepausan kembali terangkat pada [[Puncak Abad Pertengahan]] sesudah [[Skisma Timur–Barat|Skisma Akbar]] dan [[Kontroversi Penobatan|Sengketa Investitur]], tetapi kota Roma terdepak dari pentas dunia dan populasinya merosotmenyusut sampai kurang dari 20.000 jiwa ketika [[Kepausan Avignon|lembaga kepausan hijrah ke Avignon]] dan [[Skisma Barat|skisma menggerogoti kesatuan Gereja Barat]]. Ketersingkiran kota Roma dari pentas dunia pada Abad Pertengahan, yang ditengarai oleh ketiadaan kegiatan pembangunan, justu berdampak positif terhadap kelestarian sisa-sisa berbagai [[Daftar monumen kuno di Roma|petilasan penting dari zaman Romawi Kuno]] di kawasan pusat kota itu. Beberapa petilasan memang ditelantarkan, tetapi selebihnya terus dimanfaatkan.
*Babak [[Renaisans Roma|Renaisans]], berlangsung pada abad ke-15, tatkala Roma menggeser posisi [[Firenze]] sebagai kiblat kesenian dan kebudayaan. Babak ini mendadak berakhir ketika [[Jatuhnya Roma (1527)|kota Roma dijarah habis-habisan pada tahun 1527]]. Meskipun demikian, lembaga kepausan kembali tampil mengemuka lewat ikhtiar [[Kontra Reformasi]], dan kota Roma terus tumbuh berkembang sampai memasuki [[awal zaman modern]]. Roma [[Kampanye Italia pada Peperangan Revolusioner Prancis|dianeksasi Napoleon]] dan menjadi bagian dari wilayah kedaulatan [[Kekaisaran Prancis Pertama]] dari tahun 1798 sampai 1814.
*Babak modern, bermula dari abad ke-19 sampai sekarang. Roma kembali terkepung ketika [[Invasi Sekutu ke Italia|tentara Sekutu menginvasi Italia]], beberapa kali [[Pengeboman Roma pada Perang Dunia II|dibombardir]], dan dinyatakan sebagai [[kota terbuka]] pada tanggal 14 Agustus 1943. Roma menjadi ibu kota negara [[Sejarah Republik Italia|Republik Italia]] yang didirikan pada tahun 1946. Dengan populasi seramai 4,4 juta jiwa (per tahun 2015; 2,9 juta jiwa berdiam di dalam lingkup wilayah kota), Roma merupakan [[Daftar kota di Italia|kota terbesar di Italia]]. Roma terbilang sebagai salah satu [[Daftar kawasan perkotaan di Uni Eropa|kawasan perkotaan terbesar di Uni Eropa]] dan salah satu [[kota global|kota dunia]].
Baris 116:
Beberapa sejarawan meyakini (sekali lagi, keyakinan mereka masih dipermasalahkan) bahwa Roma berada di bawah pengaruh bangsa Etruski kira-kira seabad lamanya. Pada kurun waktu ini, dibangun sebuah jembatan yang dinamakan [[Pons Sublicius]] untuk menggantikan jalur penyeberangan [[Sungai Tiber]]. [[Cloaca Maxima]] juga dibangun pada kurun waktu ini. Konon bangsa Etruski sangat piawai dalam mengerjakan bangunan-bangunan semacam itu. Dari segi kebudayaan dan teknik, boleh dikata bangsa Etruski adalah bangsa kedua yang besar berpengaruhnya terhadap perkembangan Roma, sesudah Bangsa Yunani.
 
Manakala kian melebarkan sayap ke selatan, bangsa Etruski bententuhan langsung dengan bangsa Yunani dan mula-mula berhasil tampil unggul dalam konflik-konflik dengan masyarakat pendatang Yunani, tetapi sesudah itu Etruria mengalami kemerosotanketerpurukan. Keadaan ini dimanfaatkan Roma untuk memberontak dan berhasil merebut kemerdekaannya dari bangsa Etruski sekitar tahun 500 SM. Roma juga mengganti sistem pemerintahannya dari kerajaan menjadi republik yang bertumpu pada [[Senat Romawi|Senatus]], lembaga yang beranggotakan bangsawan-bangsawan kota itu, beserta rapat-rapat rakyat yang mengikutsertakan hampir semua warga pria yang terlahir merdeka di dalam penentuan kebijakan negara dan memilih magistratus setiap tahun.
 
Bangsa Etruski meninggalkan pengaruh yang lama membekas di dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat kota Roma. Dari merekalah bangsa Romawi belajar membangun kuil-kuil, dan mungkin saja bangsa Etruski pula yang memperkenalkan pemujaan tiga serangkai dewata, [[Juno|Yuno]], [[Minerva]], dan [[Jupiter (mitologi)|Yupiter]], dari [[agama bangsa Etruski|dewa-dewi bangsa Etruski]], yaitu [[Uni (mitologi)|Uni]], [[Menrva]], dan [[Tinia]]. Meskipun demikian, pengaruh bangsa Etruski terhadap pertumbuhkembangan Roma acap kali dilebih-lebihkan.<ref>T.J. Cornell, ''The beginnings of Rome'', 1990, Routledge, {{ISBN|978-0415015967}}</ref> Roma pada hakikatnya adalah sebuah kota Latin, dan tidak pernah menjadi sebuah kota Etruski yang seutuhnya. Lagi pula bukti-bukti menunjukkan bahwa bangsa Romawi mendapat pengaruh yang sangat besar dari kota-kota Yunani di selatan jazirah, terutama melalui hubungan perdagangan.<ref name="Hooker">{{cite web|url=http://public.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |title=Rome: The Conquest of the Hellenistic Empires |first=Richard |last=Hooker |work=public.wsu.edu |year=1999 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110626115956/http://public.wsu.edu/~dee/ROME/CONQHELL.HTM |archive-date=26 Juni 2011}}</ref>
Baris 215:
[[File:Arco di Gallieno.jpg|thumb|left|Gapura [[Gallienus|Galienus]] adalah satu dari segelintir monumen kuno di kota Roma yang berasal dari abad ke-3, dan berlokasi di Tembok Servianus. Dua gapura pengapitnya dihancurkan pada tahun 1447.]]
 
Populasi Roma merosotmenyusut sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-2. Pada akhir abad itu, yakni pada masa pemerintahan [[Marcus Aurelius|Kaisar Markus Aurelius]], Roma dilanda [[Wabah Antoninus|Wabah Antonina]] yang merenggut 2.000 nyawa sehari.<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/england/gloucestershire/7374836.stm |title='Plague' killed Roman grave dead |work=BBC News |date=30 April 2008}}</ref> Markus Aurelius mangkat pada tahun 180. Masa pemerintahannya menjadi penutup zaman "[[Dinasti Nerva-Antoninus|Lima Kaisar Budiman]]" dan [[Pax Romana]]. Putranya, [[Commodus|Komodus]], yang naik takhta pada tahun 177 M, mengampu kuasa imperium paripurna, yang santer dikait-kaitkan dengan kemerosotanketerpurukan berangsur Kekaisaran Romawi Barat. Populasi Roma tinggal secuil dari jumlah tertinggi yang pernah dicapainya ketika [[Tembok Aurelianus]] rampung dikerjakan pada tahun 273 (pada tahun itu, populasi Roma tinggal 500.000 jiwa saja). Pada masa itu, sebagian kaum ningrat Romawi hidup berpindah-pindah di Roma setelah bencana letusan [[Gunung Vesuvius]] pada tahun 79 M membinasakan kota [[Pompeii]].
 
==== Kemelut abad ke-3 ====