Eksperimen semu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20240709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Dewinta88 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 6:
 
== Desain ==
Langkah awal dalam mengembangkan desain kuasi-eksperimental adalah mengidentifikasi variabel. Variabel kuasi-independen adalah variabel yang dimanipulasi dengan tujuan untuk memengaruhi variabel dependen. Variabel ini biasanya berupa variabel pengelompokan dengan level yang berbeda. Pengelompokan mengacu pada klasifikasi dua kelompok atau lebih, seperti dua kelompok yang menerima [[pengobatan alternatif]] atau kelompok pengobatan dan kelompok tanpa pengobatan (yang dapat diberikan plasebo - plasebo lebih sering digunakan dalam eksperimen medis atau fisiologis). Hasil yang diprediksi adalah variabel dependen. Dalam analisis deret waktu, variabel dependen diamati dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi perubahan apa pun yang mungkin terjadi. Satu atau lebih kovariat biasanya disertakan dalam analisis, idealnya variabel yang memprediksi kelompok perlakuan dan hasilnya. Ini adalah variabel tambahan yang sering digunakan untuk mengatasi perancu, misalnya melalui penyesuaian atau pencocokan statistik. Setelah variabel-variabel tersebut diidentifikasi dan didefinisikan, sebuah prosedur kemudian harus diterapkan dan perbedaan kelompok harus diperiksa.<ref>{{Cite journal|last=Gribbons|first=Barry|last2=Herman|first2=Joan|year=1997|title=True and quasi-experimental designs|url=http://pareonline.net/getvn.asp?v=5&n=14|journal=Practical Assessment, Research & Evaluation|volume=5|issue=14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130502154016/http://pareonline.net/getvn.asp?v=5&n=14|archive-date=2013-05-02|url-status=live}}</ref>
 
Dalam eksperimen dengan penugasan acak, unit studi memiliki peluang yang sama untuk ditugaskan pada kondisi perlakuan tertentu. Hal ini memastikan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara. Dalam desain kuasi-eksperimental, penugasan pada kondisi perlakuan yang diberikan didasarkan pada sesuatu selain penugasan acak. Tingkat kontrol yang dilakukan peneliti terhadap penugasan pada kondisi perlakuan bervariasi sesuai dengan jenis desain kuasi-eksperimental yang digunakan. Dalam beberapa kasus, peneliti mungkin memiliki kontrol atas proses penugasan, tetapi menggunakan kriteria selain penugasan acak (misalnya, skor ambang batas) untuk menentukan peserta mana yang menerima perlakuan. Dalam kasus lain, peneliti mungkin tidak memiliki kontrol atas proses penugasan, dan kriteria yang digunakan untuk penugasan mungkin tidak diketahui. Faktor-faktor seperti biaya, kelayakan, masalah politik, atau kenyamanan dapat memengaruhi cara bagaimana, atau bahkan apakah, partisipan ditugaskan pada kondisi perlakuan tertentu. Akibatnya, eksperimen kuasi tunduk pada kekhawatiran mengenai validitas internal, yaitu apakah hasil eksperimen dapat digunakan untuk membuat kesimpulan kausal.
Baris 38:
 
== Etika ==
Eksperimen yang sebenarnya, misalnya, secara acak menugaskan anak-anak untuk mendapatkan beasiswa untuk mengontrol semua variabel lainnya. Eksperimen kuasi biasanya digunakan dalam [[ilmu sosial]], kesehatan masyarakat, pendidikan, dan analisis kebijakan, terutama ketika tidak praktis atau tidak masuk akal untuk mengacak peserta studi ke dalam kondisi perlakuan.
 
Sebagai ilustrasi, pertimbangkan pembagian rumah tangga ke dalam dua kategori: Tujuannya adalah untuk menentukan apakah ada korelasi positif antara pukulan orang tua dan perilaku agresif anak-anak mereka. Untuk mencapai hal ini, regresi linier dapat dijalankan pada dua kategori rumah tangga: rumah tangga yang orangtuanya memukul anak dan rumah tangga yang tidak. Namun, mengacak orang tua ke dalam kategori memukul atau tidak memukul mungkin tidak praktis atau tidak etis, karena beberapa orang tua mungkin percaya bahwa memukul anak mereka secara moral adalah hal yang salah dan menolak untuk berpartisipasi.
Baris 66:
Desain "orang-per-perlakuan" merupakan jenis desain kuasi-eksperimental yang paling umum. Dalam desain ini, peneliti memonitor setidaknya satu variabel independen. Bersamaan dengan mengukur satu variabel, peneliti juga memanipulasi variabel independen yang berbeda. Dengan adanya manipulasi dan pengukuran variabel independen yang berbeda, penelitian ini sebagian besar dilakukan di laboratorium. Salah satu pertimbangan utama dalam melakukan desain person-by-treatment adalah perlunya penugasan acak untuk memastikan bahwa peneliti mempertahankan kontrol penuh atas manipulasi yang dilakukan dalam penelitian.<ref name="Journal of Personality">{{Cite journal|last=Meyer|first=Bruce|date=April 1995|title=Quasi & Natural Experiments in Economics|url=http://www.nber.org/papers/t0170.pdf|journal=Journal of Business and Economic Statistics|volume=13|issue=2|pages=151–161|doi=10.1080/07350015.1995.10524589}}</ref>
 
Contoh ilustrasi dari jenis desain ini dilakukan di [[Universitas Notre Dame]]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah bimbingan di tempat kerja berhubungan dengan peningkatan kepuasan kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa sejumlah besar individu yang telah menerima bimbingan menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang sangat tinggi. Namun demikian, penelitian ini juga menunjukkan bahwa sejumlah besar karyawan yang tidak menerima bimbingan menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Seibert menyimpulkan bahwa meskipun para pekerja yang memiliki mentor merasa puas, tidak mungkin untuk mengasumsikan bahwa penyebabnya adalah para mentor itu sendiri, mengingat tingginya jumlah karyawan yang tidak mendapatkan mentor yang juga melaporkan kepuasan. Inilah sebabnya mengapa prapenyaringan menjadi sangat penting, karena hal ini memungkinkan untuk meminimalisir kekurangan dalam penelitian sebelum hal tersebut teridentifikasi.<ref name="Vocational Behavior">{{Cite journal|last=Seibert|first=Scott|year=1999|title=The Effectiveness of Facilitated Mentoring A Longitudinal Quasi Experiment|journal=Journal of Vocational Behavior|volume=54|issue=3|pages=483–502|doi=10.1006/jvbe.1998.1676}}</ref>
 
"Eksperimen alami" mewakili desain kuasi-eksperimental yang berbeda yang digunakan oleh para peneliti. Berbeda dengan desain orang-per-perlakuan, eksperimen alami tidak melibatkan manipulasi variabel oleh peneliti. Alih-alih mengendalikan setidaknya satu variabel, seperti halnya dalam desain orang-per-perlakuan, peneliti tidak menggunakan penugasan acak dan sebaliknya mengandalkan peluang untuk melakukan kontrol eksperimental. Inilah alasan di balik istilah "eksperimen alami". Manipulasi terjadi secara alami, dan meskipun ini mungkin tampak sebagai teknik yang tidak akurat, namun telah terbukti berguna dalam banyak kasus. Ini adalah penelitian yang dilakukan pada orang-orang yang mengalami kejadian yang tiba-tiba. Kejadian tersebut bisa positif atau negatif, traumatis atau euforia. Contohnya adalah studi yang dilakukan pada orang-orang yang pernah mengalami kecelakaan mobil dan yang tidak. Kecelakaan mobil terjadi secara alami, sehingga tidak etis untuk melakukan eksperimen untuk membuat subjek penelitian mengalami trauma. Peristiwa yang terjadi secara alamiah seperti itu telah terbukti berguna untuk mempelajari kasus gangguan stres pascatrauma.<ref name="Journal of Personality">{{Cite journal|last=Meyer|first=Bruce|date=April 1995|title=Quasi & Natural Experiments in Economics|url=http://www.nber.org/papers/t0170.pdf|journal=Journal of Business and Economic Statistics|volume=13|issue=2|pages=151–161|doi=10.1080/07350015.1995.10524589}}<cite class="citation journal cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFMeyer1995">Meyer, Bruce (April 1995). [http://www.nber.org/papers/t0170.pdf "Quasi & Natural Experiments in Economics"] <span class="cs1-format">(PDF)</span>. ''Journal of Business and Economic Statistics''. '''13''' (2): 151–161. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1080/07350015.1995.10524589|10.1080/07350015.1995.10524589]]. [[S2CID (pengidentifikasi)|S2CID]]&nbsp;[https://api.semanticscholar.org/CorpusID:56341672 56341672].</cite></ref>