Al-Adid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Manggadua (bicara | kontrib)
Baris 45:
Al-Fa'iz memiliki watak yang sakit-sakitan dan meninggal pada 22 Juli 1160, usia hanya sebelas tahun. Karena tidak memiliki ahli waris langsung, al-Adid yang berusia sembilan tahun diangkat ke tahta oleh wazir yang sangat berkuasa lainnya, [[Tala'i bin Ruzzik]], pada 23 Juli 1160. Untuk lebih memperkuat cengkeramannya atas khalifah, Ibnu Ruzzik menikahkannya dengan salah satu putrinya.{{sfn|Wiet|1960|p=196}}{{sfn|Şeşen|1988|p=374}}{{sfn|Halm|2014|pp=247–248}} Sepanjang masa pemerintahannya, al-Adid tidak lebih dari seorang raja boneka, yang secara efektif menjadi boneka di tangan para pejabat istana dan orang kuat yang berselisih satu sama lain atas rampasan negara Fathimiyah yang goyah.{{sfn|Wiet|1960|p=196}}{{sfn|Saleh|2009}} Seperti yang dikomentari oleh [[Kajian Dunia Timur|orientalis]] Prancis [[Gaston Wiet]], "Para penulis Arab tampak tidak yakin, dan kadang-kadang mengaitkannya dengan dorongan pemberontakan yang tidak berhasil [...] secara umum, khalifah hanya bisa pasrah melihat serangkaian kejadian tragis yang menghancurkan, yang akhirnya ia sendiri menjadi korbannya."{{sfn|Wiet|1960|p=196}}
 
Akibat kurangnya informasi tentang al-Adid, ciri-ciri pribadinya tidak diketahui dengan baik. Ibnu Khallikan melaporkan bahwa ia sangat pro-[[Syiah]],{{sfn|Saleh|2009}} sementara satu-satunya deskripsi fisik tentang dirinya adalah oleh sejarawan Tentara Salib [[William dari Tyre]], pada kesempatan audiensi dengan para pemimpin Tentara Salib: wajahnya terselubung, tetapi penampilannya digambarkan sebagai "seorang pemuda dengan watak yang sangat murah hati, yang jenggot pertamanya baru saja muncul; ia tinggi, berkulit gelap dan berbadan bagus." {{sfn|Saleh|2009}}{{sfn|Wiet|1960|p=197}}
 
=== Perebutan kekuasaan di Kairo ===