Kabupaten Gunung Kidul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 27:
Gunung Kidul telah dihuni oleh spesies manusia sejak 700 ribu tahun lalu{{citation needed}}. Banyak ditemukan bukti-bukti arkeologis keberadaan manusia tersebut yang ditemukan di [[gua|gua-gua]] & [[ceruk|ceruk-ceruk]] di [[karst|perbukitan karst]] Gunung Kidul, terutama di [[Ponjong, Gunung Kidul|Kecamatan Ponjong]]. Kecenderungan manusia menempati Gunung Kidul saat itu disebabkan sebagian besar dataran rendah di Yogyakarta masih digenangi air.<ref name="A">[http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/11/15555379/melacak.manusia.purba.gunung.kidul Kompas - Melacak manusia purba Gunung Kidul] diakses pada 6 November 2009</ref> Kedatangan manusia pertama di Gunung Kidul terjadi pada akhir periode [[Pleistosen]]. Saat itu, manusia [[Ras Australoid]] bermigrasi dari [[Pegunungan Sewu]] di [[Pacitan]], [[Jawa Timur]] melewati lembah-lembah karst [[Wonogiri]], [[Jawa Tengah]] hingga akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Gunung Kidul melalui [[Sungai Bengawan Solo|jalur Bengawan Solo]] purba.<ref name="B">Kompas - Daya Adaptasi Penghuni Lembah Karst diakses 28 Agustus 2006</ref>
 
Dari sekitar 460 gua karst di Gunung Kidul, hampir setengahnya menjadi hunian manusia purba. Dari 72 gua horizontal di ujung utara Gunung Sewu, tepatnya di Kecamatan Ponjong yang terapit Ledok Wonosari di barat dan Ledok Baturetno di timur, 14 goa di antaranya merupakan bekas hunian manusia purba, dan dua di antaranya sudah diekskavasi yaitu Song Bentar dan Song Blendrong.<ref name="B"/> Di ceruk Song Bentar yang pernah menjadi hunian ''[[Homo sapiens]]'' ditemukan delapan individu yang terdiri dari: 5 dewasa, 2 anak-anak, dan 1 bayi juga ditemukan alat-alat batu seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah. Sementara di Song Blendrong ditemukan banyak tulang, peralatan batu, tanduk, dan serut kerang yang berserakan di lantai ceruk.<ref name="A"/>
 
Beberapa ceruk yang pernah menjadi hunian ''[[Homo sapiens]]'' adalah ceruk Song Bentar dan Song Blendrong yang berada di Kecamatan Ponjong. Di ceruk Song Bentar ditemukan delapan individu yang terdiri dari: 5 dewasa, 2 anak-anak, dan 1 bayi juga ditemukan alat-alat batu seperti batu giling, beliung persegi, dan mata panah. Sementara di Song Blendrong ditemukan banyak tulang, peralatan batu, tanduk, dan serut kerang yang berserakan di lantai ceruk.<ref name="A"/>
 
Selain itu, di [[Goa Seropan]] di [[Semanu, Gunung Kidul|Kecamatan Semanu]] juga ditemukan bukti keberadaan manusia purba. Di lorong lama gua itu banyak ditemukan cetakan tulang purba di dinding-dinding lorong. Sementara di lorong baru, yang berada pada kedalaman 60 m, dan baru muncul setelah terjadinya banjir di sungai bawah tanah tahun 2008, ditemukan potongan tulang kaki, gigi, dan rusuk mamalia.<ref name="A"/>