Puteri Saadong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yudajatnika (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Yudajatnika (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Puteri Saadong memerintah setelah [[Siti Wan Kembang]] turun takhta. Setelah memerintah sebagai Ratu selama empat tahun, Ia diculik dan dijadikan selir Raja Siam.<ref>{{cite book|title=Islam in Malaysia: An Entwined History|url=https://books.google.com/books?id=2varDwAAQBAJ&pg=PA90 |page=90|isbn=9780190925215| last1=Aljunied | first1=Khairudin | date=30 August 2019 }}</ref>
==Legenda==
Puteri Saadong dibesarkan di Bukit Marak oleh Che Siti, setelah ibunya meninggal. <ref name="TheStar20090805">{{citation|last=Azhar|first=Syed|title=Residents erasing Bukit Marak history|date=2009-08-05|url=http://www.thestar.com.my/news/nation/2009/08/05/residents-erasing-bukit-marak-history/|periodical=[[The Star (Malaysia)|The Star]]|accessdate=2010-03-18}}</ref><ref name="TheStar20090810">{{citation|url=http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2009/8/10/nation/4488348&sec=nation|periodical=[[The Star (Malaysia)|The Star]]|date=2009-08-10|accessdate=2011-03-18|title=Museum wants Bukit Marak saved|last=Azhar|first=Syed|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20121017095329/http://thestar.com.my/news/story.asp?file=%2F2009%2F8%2F10%2Fnation%2F4488348&sec=nation|archivedate=2012-10-17}}</ref>
Che Siti menikahkan Puteri Saadong dengan Raja Abdullah bin al-Marhum Sultan Samiruddin, ketika Ia berusia 15 tahun.<ref name="TheStar20090805"/><ref name="TheStar20090810"/>
Dia ditangkap oleh Kerajaan Siam (sekarang [[Thailand]]) dan dipaksa menjadi selir Raja [[Narai]] untuk menyelamatkan nyawa suaminya. Raja Abdullah bersumpah untuk menunggu kepulangan Putri Saadong dan tidak akan menikah lagi. Namun, setelah beberapa tahun Raja Abdullah menikah lagi dan mengingkari sumpahnya.<ref name="TheStar20090805"/><ref name="TheStar20090810"/>
Puteri Saadong memohon kepada [[Raja Narai]] untuk dapat pulang ke Kelantan jika Ia dapat menyembuhkan penyakitnya. Ia kemudian kembali dan menemukan kenyataan bahwa suaminya Raja Abdullah telah menikah lagi. Pertengkaran pun terjadi, Puteri Saadong yang diliputi kemarahan, membunuh Raja Abdullah dengan tusuk konde.<ref name="TheStar20090805"/><ref name="TheStar20090810"/>
Setelah kejadian itu, Puteri Saadong meninggalkan Bukit Marak dan kemudian menghilang. Makam Raja Abdullah masih dapat dilihat di Padang Halban, [[Bachok]].
Versi lain mengatakan bahwa Putri Saadong sebenarnya telah difitnah. Dikisahkan Raja Abdullah berencana untuk mengembalikan posisi Putri Saadong sebagai Ratu Kelantan, dan sangat bahagia atas kepulangannya. Hal ini membuat istri baru Raja Abdullah cemburu kemudian membunuhnya. Ia berteriak dan mengatakan pada khalayak bahwa Putri Saadong yang telah membunuh Raja.<ref name="TheStar20090805"/><ref name="TheStar20090810"/>
==Referensi==
{{reflist}}
|