Batu Belah Batu Bertangkup: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yudajatnika (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Yudajatnika (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Batu Belah batu bertangkup merupakan sebuah legenda terkenal masyarakat Melayu. Batu Belah Batu Bertangkup merupakan sebuah bongkahan batu besar yang mempunyai ruang mirip mulut yang terbuka seperti sebuah gua atau batu terbelah dua, namun dapat mengeluarkan suara yang kuat dan menyeramkan, dikisahkan ia telah menelan banyak manusia yang memujanya.
== Legenda ==
Zaman dahulu, di sebuah dusun di Indragiri Hilir hiduplah seorang janda bernama
Mak Minah dengan ketiga orang anaknya. Anak yang pertama bernama Diang, seorang
wanita. Sementara dua orang yang lain adalah laki-laki yang masing-masing bernama Utuh
dan Ucin. Untuk memenuhi kebutuhan hidup ketiga anaknya, Mak Minah harus selalu
bekerja. Pekerjaan Mak Minah adalah berjualan kayu bakar ke pasar.
Ketiga anak Mak Minah sangat nakal. Mereka tidak mau mendengarkan nasihat Mak
Minah. Ketiganya kerap membantah perintah dari ibunya. Mereka hanya suka bermain-main
saja, bahkan hingga larut malam. Mak Minah sering merasa sedih dengan kelakukan anak�anaknya. Ia sering mendoakan anak-anaknya agar sadar dan mau menghormati orang tuanya.
Pada keesokan harinya Mak Minah menyiapkan banyak makanan untuk anak�anaknya. Setelah itu ia pergi ke sungai dan mendekati sebuah batu sambil berbicara. Batu
tersebut juga bisa membuka lalu menutup kembali, layaknya seekor kerang. Orang-orang
sering menyebutnya dengan batu betangkup.
“Wahai Batu Batangkup, telanlah saya. Saya tak sanggup lagi hidup dengan ketiga anak saya
yang tidak pernah menghormati orang tuanya,” kata Mak Minah.Batu betangkup pun
== Adaptasi ==
|