Perpecahan Tiongkok–Soviet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox civil conflict
| title = Perpecahan Tiongkok–Soviet
'''Perpecahan Tiongkok-Soviet''' adalah memburuknya hubungan secara bertahap antara [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) dengan [[Uni Soviet|Uni Republik Sosialis Soviet]] selama [[Perang Dingin]]. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan [[doktrin]] yang muncul dari interpretasi dan penerapan praktis [[Marxisme–Leninisme]] yang berbeda, yang dipengaruhi oleh [[geopolitik]] masing-masing selama Perang Dingin pada tahun 1947-1991.<ref name="World History 2000. p. 769">{{cite book|year=2000|title=Chambers Dictionary of World History|location=Edinburgh|publisher=[[Chambers (publisher)|Chambers]]|isbn=9780550100948|editor-last1=Lenman|editor-first1=Bruce|page=769|editor-last2=Anderson|editor-first2=Trevor|editor-last3=Marsden|editor-first3=Hilary}}</ref> Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, perdebatan Tiongkok-Soviet tentang interpretasi [[Marxisme ortodoks]] menjadi perselisihan khusus tentang kebijakan [[de-Stalinisasi]] nasional Uni Soviet dan [[koeksistensi damai]] secara internasional dengan [[Blok Barat]], yang dikecam oleh pemimpin Tiongkok, [[Mao Zedong]], sebagai [[Revisionisme (Marxisme)|revisionisme]]. Dengan latar belakang ideologi tersebut, Tiongkok mengambil sikap agresif terhadap [[dunia Barat]], dan secara terbuka menolak kebijakan Uni Soviet untuk hidup berdampingan secara damai antara Blok Barat dan [[Blok Timur]].<ref name="World History 2000. p. 7692">{{cite book|year=2000|title=Chambers Dictionary of World History|location=Edinburgh|publisher=[[Chambers (publisher)|Chambers]]|isbn=9780550100948|editor-last1=Lenman|editor-first1=Bruce|page=769|editor-last2=Anderson|editor-first2=Trevor|editor-last3=Marsden|editor-first3=Hilary}}</ref> Selain itu, [[Beijing]] membenci hubungan Uni Soviet yang semakin dekat dengan India karena faktor-faktor seperti [[Sengketa perbatasan India-Tiongkok|sengketa perbatasan Tiongkok-India]], dan [[Moskow]] khawatir Mao terlalu acuh tak acuh terhadap kengerian [[perang nuklir]].<ref>John W. Garver, ''China's Quest: The History of the Foreign Relations of the People's Republic'' (2016) pp 113–45.</ref>▼
| partof = [[Perang Dingin]]
| image = Mao Tsé-toung, portrait en buste, assis, faisant face à Nikita Khrouchtchev, pendant la visite du chef russe 1958 à Pékin.jpg
| caption = [[Mao Zedong]] (kiri) dan [[Nikita Khrushchev]] (kanan) di [[Beijing]], 1958
| date = 1961 – 1989
| causes = [[De-Stalinisasi]] Uni Soviet, [[Anti-revisionisme]] dan Maoisme–Dunia Ketiga
| result = Persaingan antara RRT dan Uni Soviet untuk memperebutkan sekutu [[Blok Timur]]
| methods = [[Perang proksi]], [[propaganda]] dan [[Konflik perbatasan Tiongkok-Uni Soviet|pertempuran perbatasan]]
| place = {{flatlist|
*[[Tiongkok]]
*[[Uni Soviet]]
*[[Mongolia]]
*[[Asia Tenggara Daratan|Indochina]]
*[[Afganistan]]
}}
| side1 = {{plainlist|
* {{flag|Tiongkok}}
* [[File:Flag_of_Albania_(1946–1992).svg|23px]] [[Republik Rakyat Sosialis Albania|Albania]] [[Perpecahan Tiongkok-Albania|(hingga 1978)]]
* [[File:Flag_of_Democratic_Kampuchea.svg|23px]] [[Kamboja Demokratik]] (1975–1982)
* [[File:Flag_of_Democratic_Kampuchea.svg|23px]] [[Koalisi Pemerintahan Kamboja Demokratis]] (sejak 1982)<hr>{{flag|Korea Utara|1948}} (sekutu paruh waktu)
}}
| side2 = {{plainlist|
* {{flag|Uni Soviet}}
* [[File:Flag_of_Comecon.svg|23px]] [[Comecon]]
}}
* [[File:Warsaw Pact Logo.svg|20px]] [[Pakta Warsawa]]
* {{flag|Republik Rakyat Mongolia|name=Mongolia}} (sejak 1962)
* {{flag|Kuba}} (sejak 1972)
* {{flag|Vietnam}} (sejak 1978)
* {{flag|Laos}} (sejak 1978)
{{plainlist|
* {{flag|Republik Rakyat Kamboja}} (1979–1989)
* {{flagicon|Afganistan|1978}}{{flagicon|Afganistan|1987}} [[Republik Demokratik Afganistan]] (1979–1989)<hr>{{flag|Korea Utara|1948}} (sekutu paruh waktu)
}}
| leadfigures1 = {{plainlist|
* {{flagdeco|China}} [[Mao Zedong]] (hingga 1976)
* {{flagdeco|China}} [[Hua Guofeng]] (1976–1978)
* {{flagdeco|China}} [[Deng Xiaoping]] (1978–1989)
}}
| leadfigures2 = {{plainlist|
* {{flagdeco|Soviet Union}} [[Nikita Khrushchev]] (hingga 1964)
* {{flagdeco|Soviet Union}} [[Leonid Brezhnev]] (1964–1982)
* {{flagdeco|Soviet Union}} [[Yuri Andropov]] (1982–1984)
* {{flagdeco|Soviet Union}} [[Konstantin Chernenko]] (1984–1985)
* {{flagdeco|Soviet Union}} [[Mikhail Gorbachev]] (1985–1989)
}}
}}
[[File:Soviet Union and China map including the three co-bordering countries.svg|thumb|upright=1.6|
{{legend|#FFCC00|[[China]]}}
{{legend|#ff0000|[[Soviet Union]]}}
{{legend|#FF6600|Countries that shared borders with both: [[Mongolian People's Republic|Mongolia]] was Soviet-aligned while [[Kingdom of Afghanistan|Afghanistan]] and [[North Korea]] remained neutral, with the former eventually [[Democratic Republic of Afghanistan|becoming Soviet-aligned in the late 1970s]].}}]]
{{Infobox Chinese
| t = 中蘇交惡
| s = 中苏交恶
| p = Zhōngsū jiāowù
| rus = Советско–китайский раскол
| rusr = Sovetsko–kitayskiy raskol
}}
▲'''Perpecahan Tiongkok-Soviet''' adalah memburuknya hubungan secara bertahap antara [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) dengan [[Uni Soviet|Uni Republik Sosialis Soviet]] (URSS) selama [[Perang Dingin]]. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan [[doktrin]] yang muncul dari interpretasi dan penerapan praktis [[Marxisme–Leninisme]] yang berbeda, yang dipengaruhi oleh [[geopolitik]] masing-masing selama Perang Dingin pada tahun 1947-1991.<ref name="World History 2000. p. 769">{{cite book|year=2000|title=Chambers Dictionary of World History|location=Edinburgh|publisher=[[Chambers (publisher)|Chambers]]|isbn=9780550100948|editor-last1=Lenman|editor-first1=Bruce|page=769|editor-last2=Anderson|editor-first2=Trevor|editor-last3=Marsden|editor-first3=Hilary}}</ref> Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, perdebatan Tiongkok-Soviet tentang interpretasi [[Marxisme ortodoks]] menjadi perselisihan khusus tentang kebijakan [[de-Stalinisasi]] nasional Uni Soviet dan [[koeksistensi damai]] secara internasional dengan [[Blok Barat]], yang dikecam oleh pemimpin Tiongkok, [[Mao Zedong]], sebagai [[Revisionisme (Marxisme)|revisionisme]]. Dengan latar belakang ideologi tersebut, Tiongkok mengambil sikap agresif terhadap [[dunia Barat]], dan secara terbuka menolak kebijakan Uni Soviet untuk hidup berdampingan secara damai antara Blok Barat dan [[Blok Timur]].<ref name="World History 2000. p. 7692">{{cite book|year=2000|title=Chambers Dictionary of World History|location=Edinburgh|publisher=[[Chambers (publisher)|Chambers]]|isbn=9780550100948|editor-last1=Lenman|editor-first1=Bruce|page=769|editor-last2=Anderson|editor-first2=Trevor|editor-last3=Marsden|editor-first3=Hilary}}</ref> Selain itu, [[Beijing]] membenci hubungan Uni Soviet yang semakin dekat dengan India karena faktor-faktor seperti [[Sengketa perbatasan India-Tiongkok|sengketa perbatasan Tiongkok-India]], dan [[Moskow]] khawatir Mao terlalu acuh tak acuh terhadap kengerian [[perang nuklir]].<ref>John W. Garver, ''China's Quest: The History of the Foreign Relations of the People's Republic'' (2016) pp 113–45.</ref>
== Referensi ==
|