Ekranisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Daniatin (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Karya sastra menggunakan HotCat
Daniatin (bicara | kontrib)
k Menambahkan pranala dalam.
Baris 1:
'''Ekranisasi''' adalah proses perubahan, pengadaptasian, atau transformasi bentuk [[karya sastra]] [[novel]] ke dalam bentuk [[film]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Praharwati|first=Dyan Wahyuning|last2=Romadhon|first2=Sahrul|date=2017-07-30|title=EKRANISASI SASTRA: APRESIASI PENIKMAT SASTRA ALIH WAHANA|url=https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/5756|journal=Buletin Al-Turas|language=id|volume=23|issue=2|pages=267–285|doi=10.15408/bat.v23i2.5756|issn=2579-5848}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Saputra|first=Nanda|date=2020|url=https://books.google.co.id/books?id=gxs0EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PP1&dq=ekranisasi&hl=en&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=ekranisasi&f=false|title=EKRANISASI KARYA SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA|location=Surabaya|publisher=Jakad Media Publishing|isbn=978-623-6551-96-7|pages=4|language=id|url-status=live}}</ref><ref name=":2">{{Cite book|last=Ridwan|first=Ahmad Dimyati|url=https://books.google.co.id/books?id=DcwNEQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA213&dq=ekranisasi&hl=en&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=ekranisasi&f=false|title=Teori Sastra Klasik & Kontemporer|publisher=GUEPEDIA|pages=210|language=id|url-status=live}}</ref> Istilah ekranisasi berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu ''ecran'' yang berarti layar, maka ekranisasi juga disebut dengan pelayarputihan atau pengangkatan novel menjadi film [[layar lebar]].<ref>{{Cite book|last=M.Si|first=Suradi|date=2023-02-01|url=https://www.google.co.id/books/edition/Perspektif_Komunikasi_Media_Digital_Dan/FUa5EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=ekranisasi&pg=PA131&printsec=frontcover|title=Perspektif Komunikasi, Media Digital, Dan Dinamika Budaya|publisher=Prenada Media|isbn=978-623-384-319-5|pages=131|language=id|url-status=live}}</ref> Ekranisasi merupakan sebuah upaya untuk memvisualisasikan kata-kata yang tersusun di dalam karya sastra yang dibaca menjadi sebuah film yang dapat disaksikan.<ref name=":0" /> Semua unsur pembangun novel, seperti tokoh, penokohan, alur, latar, dan [[Majas|gaya bahasa]], disampaikan dengan bahasa tulis atau susunan kata-kata. Sementara itu, film disusun melalui proses penggabungan beragam seni, seperti [[seni peran]], [[musik]], hingga [[fotografi]] sehingga diperoleh bentuk [[audiovisual]].<ref name=":3">{{Cite journal|last=Karma|first=Rudi|last2=Saadillah|first2=Andi|date=2021-10-30|title=Ekranisasi dan Relevansinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah|url=https://e-journal.my.id/onoma/article/view/1380|journal=Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra|language=en|volume=7|issue=2|pages=696–704|doi=10.30605/onoma.v7i2.1380|issn=2715-4564}}</ref> Ekranisasi sebagai proses kreatif dapat memperkaya khazanah [[sastra Indonesia]].<ref name=":0" />
 
Ekranisasi melibatkan dua buah bentuk karya seni, yaitu novel dan film. Kedua karya tersebut memiliki kesamaan yang terletak pada unsur intrinsik (dalam), yaitu tema, alur, tokoh atau [[pemeran]], penokohan, [[watak]], latar (tempat, waktu, suasana, dan sosial), dan sudut pandang.<ref name=":4">{{Cite journal|last=R|first=Herman|date=2017|title=Ekranisasi, Sebuah Model Pengembangan Sastra Indonesia|url=https://susastra.hiski.or.id/jurnal/index.php/susastra/article/view/42|journal=SUSASTRA: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya|language=en|volume=6|issue=1|pages=16–27|doi=10.51817/susastra.v6i1.42|issn=2580-636X}}</ref> Sementara itu, perbedaan dari novel dan film terletak pada unsur ekstrinsik (luar). Novel disusun oleh satu orang [[penulis]], sedangkan film dibuat oleh sekelompok orang, seperti [[sutradara]], [[Produser film|produser]], [[penulis naskah]], aktor, aktris, kamerawan, penata rias, penata busana, penata cahaya, dan sebagainya.<ref name=":4" /> Selain itu, novel secara keseluruhan disampaikan dengan [[bahasa tulis]] dalam menggambarkan tokoh, watak, hingga latar secara deskriptif, sedangkan film tidak bergantung pada bahasa, misalnya diperlihatkan gambar lokasi tertentu untuk latar tempat hingga perilaku tokoh yang ditampilkan pemeran untuk menggambarkan karakter tokohnya.<ref name=":4" /> Dengan kata lain, film disampaikan melalui gerak, sedangkan novel disampaikan melalui teks.<ref name=":1" /> Oleh karena itu, terdapat beberapa perubahan yang terjadi dalam ekranisasi.
 
== Bentuk perubahan ==