Abdurrahman al-Ghafiqi: Perbedaan antara revisi

Abdurrahman memulai masa jabatan keduanya dengan memulihkan keharmonisan antara kabilah Arab Mudhar dan Yaman serta menyatukan janji mereka,{{sfn|Enan|1997|p=84–85}} setelah masalah menjadi meradang dan semangat konflik suku menyebar di antara mereka, sebagai dampak bias dari beberapa gubernur sebelumnya yang fanatik terhadap kaum Mudhar dengan mengorbankan orang-orang Yaman.{{sfn|Enan|1997|p=83}} Abdurrahman lalu dihadapkan dengan pemberontakan Berber di wilayah utara di bawah kepemimpinan [[Munuza]], yang bersekutu dengan Odo dari Aquitaine dan menikahi putrinya, dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Ibnu Zayyan. Ibnu Zayyan berhasil menumpas pemberontakan, membunuh Munuza, menawan istrinya, dan mengirimnya ke istana Khalifah [[Hisyam bin Abdul Malik]] (berkuasa 724–743) di Damaskus.{{sfn|Enan|1997|p=85–89}}