Kota Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Update DANA dan DATA |
memutakhirkan data penduduk Tag: Dikembalikan VisualEditor |
||
Baris 2:
{{untuk|artikel mengenai kecamatan|Medan Kota, Medan}}
{{Dati2
| settlement_type = Ibu kota
| nama
| nama_resmi
| provinsi
|
|
| translit_lang1_type1 = [[Surat Batak]]
| translit_lang1_info1 = ᯔᯩᯑᯉ᯲
| translit_lang1_type2 = [[Aksara Han|Hanzi]]
| translit_lang1_info2 = 棉蘭
| translit_lang1_type3 = [[Aksara Tamil]]
| translit_lang1_info3 = மேடான்
| foto
| caption
| logo
| bendera
| peta
| etimologi
|Maidhan/Maidhanam <br> {{small|(tanah lapang; tempat yang luas)}}
|Madan <br> {{small|(sembuh)}}
|Maiden <br> {{small|(tanah datar)}}}}
| julukan
| semboyan
| slogan
| motto
| dasar hukum
| tanggal
| hari jadi
| pendiri
| nama_walikota
| nama_wakil_walikota = [[Aulia Rachman]]
| sekretaris daerah
| ketua DPRD
| wilayah
| kecamatan
| kelurahan
| penduduk
| penduduktahun =
| laki = 1231673
▲|kepadatan = auto
▲|perempuan = 1252199
▲|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|65,78% [[Islam]]
|{{Tree list}}
Baris 52 ⟶ 51:
{{Tree list/end}}
|8,65% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,79% [[Hindu]]<ref name="BPS 2019">{{cite web|url=https://medankota.bps.go.id/publication/2019/08/16/9232053a310c2b5c642e1b3b/kota-medan-dalam-angka-2019.html|title=Kota Medan Dalam Angka 2019|publisher=BPS Kota Medan|format=pdf|pages=179|accessdate=15 April 2023}}</ref>}}
| bahasa
| IPM
| APBD
| PAD
| DAU
| DAK
| fauna
| zona
| kode_pos
| kode
|
| SNI
| flora
| web
}}
'''Medan''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: ميدن; [[Surat Batak]]: {{Btk|ᯔᯩᯑᯉ᯲}}; [[Aksara Han|Hanzi]]: 棉蘭; [[Aksara Tamil|Tamil]]: மேடான்) adalah [[ibu kota]] Provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan [[Kota Bandung|Bandung]] serta kota terbesar di luar Pulau [[Jawa]], sekaligus kota terbesar di Pulau [[Sumatra]].<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite news |url=http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 |title=Indonesian Volcano Erupts 77 Times in 24 Hours |work=The Wall Street Journal |first=Ben |last=Otto |date=5 Januari 2014 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160306103546/http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 |archivedate=6 Maret 2016 |deadurl=no |subscription=yes}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html |title=Medan offers historical and religious tourist sites |work=[[The Jakarta Post]] |date=1 April 2014 |first=Apriadi |last=Gunawan |accessdate=12 September 2016 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160310021646/http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html |archivedate=10 Maret 2016 |deadurl=no}}</ref>
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan [[Pelabuhan Belawan]] dan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] yang merupakan bandara terbesar kedua di [[Indonesia]]. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh [[jalan tol]] dan [[kereta api]]. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan [[Bandar udara|bandara]] dengan [[KAI Bandara|kereta api]]. Berbatasan dengan [[Selat Malaka]], Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Pada tahun
[[Sejarah Kota Medan|Sejarah Medan]] berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh [[Guru Patimpus]] di pertemuan [[Sungai Deli]] dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan [[Kesultanan Deli]], sebuah kerajaan [[Suku Melayu Deli|Melayu]]. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari [[Inggris]] pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah [[Hindia Belanda]] memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan [[Keresidenan Sumatra Timur|Karesidenan Sumatra Timur]]. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
|