Refrigerasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k mengurangi istilah yang tidak spesifik, sudah ada pembahasannya di artikel lain Tag: Pengembalian manual VisualEditor |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
Baris 16:
=== Evaporator ===
Di dalam sistem refrigerasi, evaporator berfungsi sebagai penukar panas. Di dalam evaporator, [[fluida kerja]] dibiarkan mengalami proses penukaran panas dengan cara menyerap energi panas. Kondisi lingkungan yang dingin dihasilkan selama proses penyerapan panas berlangsung. Dalam sistem pendingin, evaporator menjadi tempat perpindahan panas dari lingkungan menuju ke fluida kerja. Refrigeran yang akan memasuki evaporator mempunyai suhu yang hampir ambien dengan tingkat tekanan yang rendah. Refrigeran mempunyai suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan udara bersuhu ambien. Perbedaan suhu membuat udara dengan suhu ambien mengirimkan panas dengan suhu yang lebih tinggi dan menyebabkan penguapan refrigeran. Kondisi suhu udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan suhu refrigeran diperlukan sebagai prasyarat terjadinya perpindahan panas di dalam evaporator. [[Hukum termodinamika kedua|Hukum kedua termodinamika]] menjadi acuan dalam pengadaan proses penguapan di evaporator.{{Sfn|Lestari|2020|p=21-22}}
=== Kompresor ===
Baris 39:
=== Pendingin termoelektrik ===
[[Pendingin termoelektrik]] merupakan pendingin yang memanfaatkan [[efek termoelektrik]] untuk menghasilkan kondisi dingin. Efek termoelektrik ini dapat mengubah [[energi listrik]] menjadi [[kalor]]{{Sfn|Mirmanto, Syahrul dan Wirawan|2021|p=2}} Jenis efek termoelektrik yang diterapkan pada pendingin termoelektrik adalah [[efek Peltier]].{{Sfn|Mirmanto, Syahrul dan Wirawan|2021|p=34}} Pendingin termoelektrik hanya terdiri dari bagian yang menyerap panas dan bagian yang membuang panas. Bagian penyerap panas berperan sebagai [[pendingin]] sementara bagian [[pembuang panas]] berperan sebagai [[pompa kalor]]. Berbeda dengan mesin pendingin konvensional, pendingin termoelektrik sama sekali tidak menggunakan kompresor, kondensor, katup ekspansi, maupun evaporator.{{Sfn|Mirmanto, Syahrul dan Wirawan|2021|p=33}}
[[Jean Charles Athanase Peltier]] pada tahun 1834 M menjadi penemu dari prinsip kerja pendingin termeoelektrik. Karenanya, pendingin termoelektrik dikenal pula dengan nama pendingin Peltier. Peltier mengamati bahwa dua buah [[penghantar listrik]] yang dialiri [[arus listrik]] dengan sifat [[semikonduktor]] yang berbeda jenis dapat menghasilkan efek pemanasan dan efek pendinginan sekaligus.{{Sfn|Mirmanto, Syahrul dan Wirawan|2021|p=34}}
|