Mamasa, Mamasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dhealee (bicara | kontrib)
Perubahan kata dalam kalimat dan typo
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Herryz (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Dhealee (bicara) ke revisi terakhir oleh Wagino Bot
Tag: Pengembalian
 
Baris 13:
|kode pos =91362
}}
'''Mamasa''' adalah salahsebuah satu Kabupaten[[kecamatan]] yang adajuga dimerupakan [[ibukota]] dari [[Kabupaten Mamasa]], provinsi [[Sulawesi BatarBarat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Mamasa memiliki luas 250,07 km², dimana terdapatdan beberapamerupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di kabupaten Mamasa yakni 26.277 jiwa ([[2021]]). Kecamatan Mamasa terdiri dari 1 [[kelurahan]] dan 11 [[desa]], dan terbagi menjadi 7 [[Rukun Tetangga]] (RT), 18 [[Rukun Warga]] (RW) yang terdapat di [[Mamasa, Mamasa, Mamasa|kelurahan Mamasa]], dan 53 [[dusun]] yang tersebar di 11 [[desa]].
 
== Desa/Kelurahan ==
Baris 33:
== Demografi ==
=== Suku ===
Suku asli yang mendiami kabupaten Mamasa ialah suku [[Suku|Toraja]]. Komunitas suku Toraja sudah tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Mamasa dan juga sebagian terdapat di kabupaten [[Kabupaten Banggai|Banggai]], provinsi [[Sulawesi Tengah]]. Mamasa masih merupakan bagian dari sub-suku [[Suku Toraja|Toraja]], sehingga adat-istiadat dan budaya, berkerabat dengan suku Toraja. Selain itu bahasa Mamasa juga mirip dengan bahasa Toraja. Sehingga Mamasa sering juga disebut sebagai suku Toraja Mamasa. Namun, meskipun orang Mamasa mengaku masih berdarah Toraja, tapi mereka cenderung lebih suka menyebut diri mereka sebagai To Mamasa atau Orang Mamasa. Selain itu masyarakat Mamasa memiliki upacara adat seperti layaknya upacara adat yang dilakukan orang-orang Toraja.<ref name="SUKU">{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/07/29/suku-mamasa-kerabat-toraja/|title=Suku Mamasa, Kerabat Toraja|website=www.goodnewsfromindonesia.id|accessdate=17 November 2020}}</ref>
 
=== Agama ===
Sebagian Orang Mamasa masih mempraktikkan tradisi dari agama tradisional leluhur mereka, yang disebut "Ada' Mappurondo" atau "Aluk Tomatua". Tradisi ini tetap terpelihara dan terus diwariskanterwariskan ke generasi berikutnya. Tradisi dari Ada 'Mappurondo ini dilaksanakan terutama setelah panen padi berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka. Ada satu tradisi dari agama tradisionaltradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin tidak ada di daerah lain, yaituaitu tradisi penguburan orang yang telah mati, tapi dengan membuat sang jenazah berjalan dengan sendirinya menuju kuburan yang telah disiapkan. Mereka percaya bahwa semua mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang sama dalam kehidupan sesudahnya.<ref name="SUKU"/>
 
Meskipun masih dipengaruhi kepercayaan leluhur, kini masyarakat di Mamasa telah memeluk agama yang diakui di [[Indonesia]]. Berdasarkan data [[Badan Pusat Statistik]], mayoritas penduduk kecamatan Mamasa memeluk agama [[Kekristenan]] yakni 91,02%, dimana pemeluk agama [[Protestan]] 88,89% dan [[Katolik]] 2,13%. Kemudian penduduk yang memeluk agama [[Islam]] sebanyak 8,88%, [[Hindu]] 0,02% dan lainnya 0,08%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Mamasa&wid=7603000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Mamasa|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=17 November 2020}}</ref>