Kesultanan Bima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
BayuAjisaka (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
BayuAjisaka (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 55:
Sedangkan Indra Kumala dikabarkan menghilang di salah satu mata air yang terletak di bagian timur pusat kota Bima, sekarang menjadi situs Oimbo, yang berasal dari kata Oi Mbora (''Oi=Air, Mbora=Hilang'') yang artinya mata air tempat hilangnya Indra Kumala.
Dalam sejarahnya, wilayah Kerajaan Bima kemudian dibagi menjadi dua (Timur dan Barat) karena adanya kemelut politik saat Rani Ratna Lila (Seorang Ratu; Perempuan) naik memimpin Bima setelah meninggalnya Sangaji Manggampo Jawa. Akhirnya untuk mengakhiri konflik, Kerajaan Bima dibagi menjadi dua, di mana wilayah barat (meliputi Kencuhian Saneo, Papekat, Kangkelu, dan Taloko) dipisahkan menjadi kerajaan sendiri bernama [[Kerajaan Dompu]], dengan raja pertamanya Sangaji Indra Kumala (bukan adik Indra Zamrud; hanya memiliki kesamaan nama). Sementara Kerajaan Bima (meliputi Kencuhian Dara, Dorowuni, Banggapupa, Pabolo, dan Parewa) tetap dipegang oleh Rani Ratna Lila yang kemudian seterusnya dilanjutkan oleh Sangaji Batara Bima Indra Luka. Namun dipersatukan kembali oleh Kerajaan Bima saat misi ekspansi wilayah Bima hingga ke Bumi Alor (NTT) di abad 15 oleh Sangaji Ma Wa’a Bilmana.
Nama Dompu sendiri berasal dari kata Dompo/ Padompo yang diartikan sebagai daerah atau wilayah yang dipotong atau dipisahkan.
Baris 240:
|24
|Sangaji Indra Kumala
|(Yang memisahkan diri dan membentuk Kerajaan Bima Barat/ [[Kerajaan Dompu|Kerajaan Dompo]])
Membawahi Ncuhi Na'e: ''Saneo, Papekat, Taloko, Kangkelu.''
|13xx – 13xx
|