Teuku Djohan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dijelaskan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 47:
Kepala Satgas Penerangan Operasi Cinta Meunasah II-2001 AKBP Sad Harun menyebutkan anggota MPR RI/Ketua DPD Golkar Aceh tersebut gugur usai melaksanakan salat maghrib di [[Masjid Raya Baiturrahman]]. Informasi yang dihimpun dari kalangan masyarakat menyebutkan, almarhum meninggal saat perjalanan pulang usai melaksanakan salat Magrib dari Masjid Raya Baiturrahman. Penembakan terjadi sekitar 50 meter menjelang sampai di rumahnya pada hari Kamis, 10 Mei 2001.
 
[[Kepolisian Daerah Aceh|Kapolda Aceh]], Brigjen (Pol) Chaerul Rasyid mengatakan, meskipun polisi belum mengetahui identitas pelaku pembunuhan Mayjen TNI (Purn) Teuku Djohan, namun pihaknya sudah mengetahui bahwa organisasi pelaku penembakan tersebut dari Gerakan SparatisSeparatis Bersenjata.<ref>{{Cite web|last=Lan|date=2018-12-10|title=Mengenang Sejarah Melalui Napak Tilas|url=https://kontrasaceh.or.id/mengenang-sejarah-melalui-napak-tilas/|website=KontraS Aceh|language=id-ID|access-date=2020-11-12}}</ref>
 
Penembakan terhadap Teuku Djohan, menurut Chairul, telah direncanakan dalam waktu yang lama dan matang. Hal ini, kata dia, lebih menyangkut ke persoalan politis, dari pernyataan-pernyataan Teuku Djohan selama ini, yang dengan keras menolak Gerakan Aceh Merdeka. “Beliau itu merah putih sejati, yang seluruh hidupnya diabdikan kepada NKRI. Beliau sangat menentang GAM, dan ini beliau lakukan sejak setahun yang lalu,” imbuh Chairul. Ia menolak penembakan itu bermotif kriminal murni.<ref>{{Cite news|date=2001-05-13|title=Tengku Johan Terbunuh, Belasan Saksi Diperiksa|url=https://www.liputan6.com/news/read/12841/tengku-johan-terbunuh-belasan-saksi-diperiksa|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-11-12}}</ref>