Jalan M.H. Thamrin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mita Yuwono (bicara | kontrib) perkembangan kota di sepanjang Jalan MH Thamrin selama 1985-2003. |
|||
Baris 23:
Nama Jalan MH Thamrin diambil dari salah satu Pahlawan Nasional, yakni [[Mohammad Husni Thamrin]] (1894-1941), karena beliau berjasa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.
Jalan MH Thamrin awalnya adalah sebuah gang kecil yang bernama Gang Timboel yang kini lokasinya di sebelah Selatan Jalan Medan Merdeka Barat hingga perempatan Wisma Mandiri (Kebon Sirih), kemudian pada tahun 1950, gang tersebut dilebarkan dan diubah menjadi Jalan Raya yang diberi nama Jalan M.H. Thamrin yang pada saat itu panjangnya hanya 300 meter. Pada tahun [[1952]]-[[1953]], Jalan M.H. Thamrin yang sebelumnya memiliki panjang 300 meter diperpanjang menjadi 1,6 km (terhitung mulai dari Bundaran Bank Indonesia hingga Bundaran
Pada tahun [[1961]]-[[1962]], Bundaran Hotel Indonesia dan [[Monumen Selamat Datang]] dibangun sebagai batas selatan dari Jalan M.H. Thamrin. Pembangunan Bundaran dan Monumen tersebut dilakukan untuk persiapan penyelenggaraan [[Pesta Olahraga Asia 1962|Asian Games 1962]].
Sebenarnya, rencana pembangunan Jalan M.H. Thamrin sudah direncanakan oleh pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] pada tahun 1920-an, terlihat dari salah satu peta tahun 1920-an yang menunjukan adanya rencana Jalan tembus sepanjang 1,6
== Revitalisasi Jalur Pedestrian Jalan M. H. Thamrin ==
Jalan MH Thamrin, pusat bisnis pertama Jakarta, tumbuh pesat bersama ekonomi ibu kota. Lokasinya yang strategis berdekatan dengan landmark penting seperti, Bundaran Hotel Indonesia, Monumen Selamat Datang, dan Monumen Nasional, menjadikan jalan ini memiliki nilai historis yang signifikan dalam perkembangan kota.<ref>{{Cite web|last=Kompas|date=2018-04-22|title=Thamrin, sejak Dulu Bersolek|url=https://www.kompas.id/baca/metro/2018/04/23/thamrin-sejak-dulu-bersolek|website=kompas.id|language=id|access-date=2024-11-26}}</ref>
Pertumbuhan pembangunan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi di sepanjang Jalan MH Thamrin. Untuk mengantisipasi perkembangan ini, studi penataan Jalan MH Thamrin termasuk Bundaran Hotel Indonesia diusulkan pada tahun 1985, dengan fokus pada perbaikan kualitas jalur pejalan kaki serta aksesibilitas ke transportasi publik.<ref>{{Cite news|title=IDE BANGUN SUBWAY (MRT) DI JAKARTA|url=https://www.youtube.com/watch?v=KETsrEL2Qrg|work=RCTI Files}}</ref> Jalur pejalan kaki yang baik bertujuan untuk menciptakan keterhubungan Koridor 1 TransJakarta (koridor BRT pertama Jakarta) dan mempersiapkan aksesibilitas MRT, dengan bangunan-bangunan di sepanjang Jalan MH Thamrin dan sekitarnya.
Proses negosiasi berlangsung selama 17 tahun dengan lima master plan yang berbeda, karena kekhawatiran para pemilik lahan, terutama faktor keamanan. Dipimpin oleh Gubernur Sutiyoso, proses studi dan negosiasi ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pusat Studi Urban Desain (PSUD) dan Pandega Desain Weharima (PDW).<ref>{{Cite book|last=Fatma, et. al.|first=Dyah|date=2019|url=https://sanrokstudio.com/PDW-Beyond-Building-Book-1|title=Architecture: Beyond Building|location=Jakarta|publisher=PT. Pandega Desain Weharima|isbn=978-602-53768-0-1|url-status=live}}</ref> Proses negosiasi ini sempat mengalami kendala setelah terjadi pengemboman Hotel Marriot 2003, sehingga memerlukan negosiasi ulang dari kesepakatan awal.
Upaya ini menjadi purwarupa pengelolaan area pejalan kaki melalui kemitraan antara pemerintah dan swasta. Pemilik lahan yang menyumbangkan sebagian tanahnya untuk area publik diberikan insentif sebagai bentuk penghargaan. Batas antara lahan yang dimiliki pihak swasta yang diserahkan menjadi jalur pejalan kaki berupa besi berwarna keemasan. Pada November 2023, sebagian garis besi ini masih bisa ditemukan di beberapa titik di jalur pejalan kaki Jalan MH Thamrin. Selain itu, bentuk asli jalur pejalan kaki yang direvitalisasi pada tahun 2003 masih bisa dilihat di depan Gedung Jaya.<ref>{{Cite web|date=2023-06-21|title=[Part 2/2] Jalan MH Thamrin Pedestrian-Way & Bundaran HI Revitalization|url=https://www.instagram.com/reel/Ctvf3S0rwcA/}}</ref>
== Bangunan di sepanjang Jalan M. H. Thamrin ==
|